Chanyeol Side pt.2

6.6K 717 183
                                    

Setelah gue mengantar Ryana pulang, di mobil otak gue bener-bener berfikir keras. Apa yang harus gue katakan pada (yn) tentang kepulangan gue yang sangat telat ini?

Gue nggak mungkin bilang ke dia kalau gue habis having sex sama Ryana. Enggak!

Gue menepikan mobil di pinggir jalan, menundukkan kepala gue diantara tumpuan tangan pada stir kemudi. Seketika bayangan wajah (yn) terlintas di otak gue.

Gue bener-bener udah mengecewakan (yn). Andai saja gue nggak melakukan itu, dan andai saja gue bisa menahan sedikit pasti nggak akan kejadian. Sekarang, siapa yang nyesel? Gue sendiri.

Gue emang bego! Disaat gue udah nemuin istri kayak (yn), gue malah kecewain dia karena nafsu setan gue. Rasanya dada gue sesak ketika bayangan wajah (yn) dan anak-anak melintas di otak gue.

Sampai di rumah gue buka pintu yang ternyata nggak dikunci, saat gue masuk gue kaget liat (yn) yang tertidur di sofa.

Rasanya gue bener-bener jahat udah mengecewakan (yn). Gue menghampiri dirinya dan mengelus rambutnya. Tanpa gue sadari setetes airmata gue jatuh.

"Ngghh" erang (yn) yang mulai sadar. Gue langsung berubah posisi menjadi berdiri.

"Kamu udah pulang, Yeol?" tanyanya sembari mengucek bola matanya. Gue hanya berdehem menjawab pertanyaannya dan langsung berjalan mengarah ke kamar. Entah, rasanya gue nggak ingin bicara untuk sementara waktu sama (yn). Rasanya gue akan semakin mengingat kesalahan tadi.

Saat gue selesai mandi dan sedang memakai baju dikamar, (yn) datang dengan membawa dua gelas ditangannya. Satu susu hamil, dan satu air putih. "Minum dulu" katanya.

Tanpa menjawab gue hanya langsung mengambil alih gelas air putih dari tangannya dan menegaknya sampai habis lalu meletakkannya pada nakas.

"Yeol, kok pulangnya malem banget?" tanyanya. Demi Tuhan rasanya gue mau peluk (yn) dan meminta maaf berlutut didepannya.

Gue nggak tahu harus jawab apa, gue bener-bener merasa bersalah sudah mengkhianati dirinya. "Iya, sibuk" jawab gue yang langsung mengambil posisi tiduran di kasur.

"Yeol.."

Ah, kenapa sih (yn) tuh harus selembut itu manggil nama gue. Harusnya dia panggil aja "eh bangsat!" gue pasti nengok. Pasti.

"Hmm.."

Gue berdehem menjawabnya, gue hanya malu pada diri gue sendiri yang sudah mengecewakan (yn). Makanya gue hanya bicara dan jawab seadanya.

Setelahnya, gue nggak denger lagi suara (yn). Gue membuka mata sedikit melihat dirinya yang sudah memejamkan mata dan memeluk guling. Gue bangsat banget, istri kayak (yn) masih gue kecewain?

Beberapa menit kemudian, suaranya memanggil gue terdengar lagi, rada parau dan rendah.

"Yeol..."

Lagi-lagi gue hanya berdehem menjawabnya, nggak sanggup. "Peluk..." katanya.

Gue rasanya mau nangis, dia selama hamil emang manja banget sama gue. Dan malam ini setelah kejadian itu, mana bisa gue skinship dengan (yn). Melihatnya aja gue nggak sanggup.

Gue berusaha berpindah posisi dan mengerang dan gue mendengar suara bibirnya berdecak. Maaf, sayang.

Tubuh (yn) bener-bener nggak bisa diem, kayak orang lagi uring-uringan. Kadang selimut yang gue pakai ditarik. Tapi gue masih tetap diam.

Sampai beberapa lama, gue akhirnya merasa sedang berada di alam bawah sadar. Gue sudah tertidur.

Gue terbangun dan meringis kesakitan saat perut gue rasanya seperti dihantam. "Aduhh" pekik gue.

Chanyeol as My HusbandWhere stories live. Discover now