Tiga Puluh Lima

6.4K 801 72
                                    

Sampai adegan nyanyi-nyanyi tadi berujung terbaring lemah dikasur, sekarang (yn) dan Chanyeol tidur nyenyak. Tapi tidak dengan (yn) yang tidur namun mengeluarkan keringat dingin dan menggeliat-liatkan badannya.

Chanyeol yang tidur disampingnya merasakan itu, sampai harus terbangun di tengah malam.

"(Your name)..!" panggil Chanyeol saat melihat istrinya seperti sedang melewati bunga tidur yang buruk.

"Hhh nggh hhh.." tak ada jawaban dari (yn) hanya ada erangan dan geliatan tubuhnya. Chanyeol semakin panik, melihat keringat yang bercucuran di dahi dan leher (yn).

Chanyeol menepuk-nepuk pipi (yn) seraya menyadarkannya. "(yn)! Bangun, sayang" pekiknya lagi. Tapi lagi-lagi nihil, seperti (yn) masih berjuang melawan bunga tidurnya.

"(yn), bangun, hey! (yn)?!"

Chanyeol bener-bener bingung sama (yn) sekarang. (yn) nih lagi mimpi apa sih kok sampe keluar keringet terus mengerang gitu? Mimpi di kejar setan atau mimpi di enakin sih? Fikir Chanyeol.

Okay, anggap Chanyeol terlalu gila buat mikir kalau istrinya mimpi di enakin. "(yn), bangun dong!" pekiknya.

"Sayang.. (yn) aduh!"

Masih tak ada jawaban dari (yn) dirinya masih asik dengan dunia di alam bawah sadarnya. Semakin lama, bukan hanya keringat tapi juga airmata yang keluar dari pelupuk matanya yang terpejam.

Chanyeol mengusap gusar rambutnya, "(yn), bangun dong sayang. Sumpah aku bingung nih!" katanya.

"Kamu kenapa nangis sih? (yn)!"

"Bangun dong, kalo bangun janji deh kita beli lipstik yang modelnya mirip seulgi" lanjut Chanyeol yang asik bermonolog.

"(your name)...."

Dan saat itu juga mata (yn) terbelalak seperti terkejut, nafasnya tersengal-sengal seakan habis melakukan lari marathon. "Huh.." pekiknya sembari menyeka peluh di keningnya.

"You okay?" tanya Chanyeol yang ikut mengelap keringat di kening istri tersayangnya.

(yn) mengangguk tanpa mengeluarkan suara, tapi seperkian detik kemudian dirinya menangis dan membuat Chanyeol mengerutkan dahinya. "Kenapa?" tanya Chanyeol yang langsung membawa tubuh (yn) kedalam pelukannya.

(yn) hanya menggelengkan kepalanya memberitahu Chanyeol bahwa ia baik-baik saja. Tapi tidak dengan Chanyeol yang merasa kalau dirinya berbohong.

"Aku nggak papa, serius" jawab (yn) dengan suara sangat parau. Chanyeol yang mengerti akhirnya melepaskan pelukannya, "Yaudah boboan lagi. Aku ambilin minum" ucapnya.

Tapi (yn) menahan tangan kekar Chanyeol yang ingin beranjak pergi dari hadapannya. "Disini aja, please!" pekiknya.

"Aku ambilin minum dulu, sebentar doang"

"Nggak mau! Sini aja!"

Chanyeol menghela nafasnya pasrah dengan tuntutan sang istri, "Yaudah iya. Bobo lagi sini" ajak Chanyeol yang sudah berbaring disamping (yn).

"Chanyeol..."

"Hmm?"

Sebelum melanjutkan ucapannya, (yn) menarik nafas dalam, "Aku mimpi" ucapnya.

"Mimpi apa sih? Sampe keringetan gini?" tanya Chanyeol sembari menyingkirkan anak rambut (yn) yang berantakan di keningnya.

"Aku mimpi... Hiks.."

Chanyeol menarik (yn) kedalam pelukannya, "Mimpi apa, sayang?" tanyanya dengan lembut.

"Aku mimpi, ayah meninggal, Yeol... Hiks..." jawabnya. Chanyeol mengangguk mengerti, "Pantesan sampe sesedih ini" ucap Chanyeol.

Chanyeol as My HusbandWhere stories live. Discover now