Secret # 40

2.6K 473 44
                                    

Entah sudah berapa banyak tisu yang berserakan di kamar Yeonsa. Gadis itu tidak terlalu peduli. Hatinya sudah benar-benar hancur mengetahui kalau orang tuanya terpaksa menjodohkannya karena sudah tidak bisa lagi membiayai hidupnya.

Bukankah itu terdengar sangat menyedihkan? Rasanya seperti dijual oleh orang tua sendiri dalam konotasi yang lebih halus.

Belum pernah Yeonsa merasa hatinya sesakit ini. Bahkan ketika dulu ibunya bilang kalau dirinya adalah anak yang tidak berguna saat tidak pernah dapat juara di kelasnya, Yeonsa tidak terlalu peduli.

Juga ketika sang ayah bilang untuk apa anak perempuan harus kuliah, toh pada akhirnya akan kembali juga ke dapur, hati Yeonsa tidak sesakit ini.

Ia masih bisa menerima kalau orang tuanya menyuruhnya berhenti kuliah karena sudah tidak ada dana lagi untuk mengiriminya. Ia bisa mencari cara untuk mendapat uang dengan bekerja, misalnya.

Namun, menjodohkan Yeonsa dengan salah satu sahabat lama sang ayah yang orang kaya agar ada yang membiayai hidupnya juga orang tuanya, rasanya begitu menyayat hatinya. Seolah ia sudah tidak punya harga diri lagi.

"Yeonsa, makanlah. Sejak tiba tadi siang kau belum makan," ujar sang ibu dari luar kamarnya.

Yeonsa tak menghiraukannya. Untuk apalagi ia makan? Untuk apalagi ia hidup kalau harga diri saja ia sudah tidak punya.

Di saat seperti itu, ia menyesal kenapa harus pulang ke rumahnya. Kenapa tidak mengikuti ide gila Taehyung saat di kereta untuk kabur ke tempat yang jauh saja? Tiba-tiba ia merindukan Taehyung. Ia ingin sekali berada di sisi pemuda itu sekarang.

"Yeonsa," sang ibu kembali memanggil.

Yeonsa tidak peduli. Ia meraih ponselnya. Menekan nomor Taehyung dan melakukan panggilan video.

"Kau merindukan aku?" tanya Taehyung begitu mengangkat panggilan dari Yeonsa.

"Sangat," gumam Yeonsa lirih. Air matanya menetes, tetapi tanpa isakan.

"Aku senang mendengarnya. Bertahanlah dulu di sana. Aku akan mencari cara untuk membawamu pergi." Taehyung berusaha menenangkan.

"Apa kita menyerah saja?" tanya Yeonsa lagi.

"Hei, dengarkan aku. Besok hanya pertemuan kan? Aku akan bertemu orang yang dijodohkan denganku, kau pun begitu. Segala hal masih bisa terjadi, termasuk keajaiban. Kita jalani saja besok, eoh? Setelahnya baru akan kita cari cara untuk menyelesaikannya."

"Apa kita kabur saja? Aku siap kalau sunbae ingin membawaku pergi."

Terdengar Taehyung menghela napasnya.

"Tidak, Yeonsa. Aku tidak akan membawamu pergi tanpa seizin orang tuamu. Aku tidak serendah itu," tolak Taehyung.

"Sunbae." Yeonsa menatap Taehyung dengan tatapan sendu.

"Kau percaya padaku? Aku pasti akan datang padamu dan membawamu dengan cara baik-baik. Aku akan mencari caranya. Kau hanya harus percaya padaku."

[Sudah Terbit] Secret Admirer ✓Where stories live. Discover now