Secret # 30

2.4K 499 43
                                    

Dari sela-sela tumpukan buku itu Yeonsa masih mengawasi Taehyung yang sedang asyik memilih-milih buku. Seusai kelas, Yeonsa mengikuti Taehyung ke perpustakaan. Di tempat itulah ia sekarang. Mengamati Kim Taehyung dari tempat yang tidak terlihat. Persis seperti seorang penguntit.

Yeonsa buru-buru beranjak saat ia melihat Taehyung berjalan ke meja paling pojok di sudut perpustakaan yang jarang digunakan orang. Meja itu ada di tepi jendela. Namun, karena agak terhalang oleh rak majalah menyebabkan meja itu agak tersembunyi letaknya.

Gadis itu tak mendekati meja Taehyung. Ia mengambil jarak yang agak jauh, tetapi meja Taehyung masih tetap berada dalam jangkauan pandangannya.

Yeonsa membuka sebuah buku, terlihat seperti sedang serius membaca. Namun, sesekali matanya melirik ke arah Taehyung yang hanya terlihat bagian punggungnya.

Taehyung bergerak, mengambil segelas es cappucino yang ia selipkan di tepi jendela. Rupanya itu cara yang ia gunakan agar bisa menyusupkan makanan dan minuman ke dalam perpustakaan. Ide yang brilian dan tak pernah terpikirkan di otak Yeonsa.

Cepat Yeonsa memalingkan wajahnya, menutupi seluruh wajahnya dengan hoodie khawatir ketahuan memperhatikan Taehyung dari jauh. Setelah agak lama, Yeonsa kembali mencuri pandang dan Taehyung sudah menghilang dari tempat tadi.

Ia langsung celingukan ke sana kemari mencari sosok Taehyung, tetapi sosok pemuda itu tak juga dijumpai oleh netranya. Yeonsa menghela napas kemudian menutup bukunya tak bersemangat.

Setelah mengembalikan buku yang dibacanya ke rak, perlahan Yeonsa mendekati meja tempat Taehyung duduk beberapa saat yang lalu.

Betapa terkejutnya ia begitu menyadari kalau dari tempat itu, Yeonsa bisa melihat ke penjuru perpustakaan melalui celah-celah yang ada. Sungguh tempat yang sangat strategis. Tak heran Taehyung bisa tahu segala gerak-geriknya dari sana.

"Mencariku?"

Suara berat seseorang itu membuat tubuh Yeonsa berjengit dan dengan refleks menoleh ke arah datangnya suara.

Kim Taehyung sedang berdiri dengan bersandar punggung pada rak di belakang tempat Yeonsa berdiri. Rupanya ia sengaja bersembunyi di sana dan memperhatikan gerak-gerik Yeonsa sejak tadi.

Bola mata Yeonsa bergerak ke kiri dan ke kanan, berusaha mencari alasan yang tepat untuk menjelaskan keberadaannya di sana.

"A-aku ...." Sekeras apa pun Yeonsa berusaha mencari alasan, ia malah semakin merasa dirinya amat konyol.

Pada akhirnya Yeonsa tak bisa melanjutkan kalimatnya. Hanya menghela napas yang bisa ia lakukan.

Taehyung berjalan mendekat ke arah Yeonsa dan menatap gadis itu, berusaha menemukan tatapan matanya yang terus menghindar.

"Im Yeonsa," panggil Taehyung.

"Hm?" sahut Yeonsa dengan refleks menatap mata Taehyung.

"Kalau sikapmu begini, bagaimana bisa aku melupakanmu?" Taehyung menghela napasnya.

"Eh?" Yeonsa kebingungan sendiri dengan ucapan Taehyung.

"Untukmu. Belum jadi kuminum kok tadi." Taehyung menyerahkan gelas es cappucino-nya ke tangan Yeonsa yang masih melongo.

"Eh, tidak perlu ...." Ucapan Yeonsa berhenti saat ia melihat Taehyung berbalik dan mendekatkan wajahnya ke telinga Yeonsa dan berbisik.

"Gadis hoodie itu adalah dirimu."

Setelah mengatakannya Taehyung langsung berlalu pergi tanpa menoleh lagi. Menyisakan Yeonsa yang masih membeku di tempatnya. Berusaha mencerna maksud perkataan Taehyung.

Begitu otaknya sudah berhasil mencerna, mata Yeonsa terbeliak kaget.

"Dari mana dia tahu tentang gadis hoodie?" Yeonmi menoleh ke arah punggung Taehyung yang sudah menghilang di balik rak-rak buku.

Kakinya melemas, tubuhnya limbung ketika menyadari satu kenyataan mengejutkan. Kim Taehyung tahu dirinya yang mengirim pesan semalam.

***


Gedoran di pintu kamar Jungkook terasa seperti gempa untuk pemiliknya. Pemuda yang baru saja keluar dari kamar mandi untuk membersihkan dirinya itu sampai tersandung-sandung karena terburu-buru meraih pintu.

"Jeon Jungkook, cepat buka pintunya!" teriak Yeonsa tak tenang.

"Aish, ada ap---" kalimat Jungkook langsung terpotong begitu Yeonsa mendorong tubuh pemuda itu hingga ia tersungkur ke lantai.

"Hei, ada apa sih? Sakit, tahu!" protes Jungkook seraya mengelus-elus bokongnya yang membentur lantai.

Yeonsa segera menutup pintu kamar kos Jungkook lalu melempar tatapan membunuh pada sahabatnya itu.

"Jadi begitu perlakuanmu terhadapku?" Yeonsa menggulung lengan jaketnya hingga siku lalu berkacak pinggang.

"Ada apa sih? Datang langsung marah-marah," sungut Jungkook.

"Kau kan yang cerita pada Kim Taehyung kalau aku mengiriminya pesan semalam dengan ID Line baru?" tuduh Yeonsa.

"Hah?" Jungkook melongo.

"Jangan berpura-pura! Aku tidak akan percaya pada wajah sok polosmu itu." Yeonsa menyeringai.

"Pura-pura apa? Seharian ini saja aku tidak bertemu dengan Kim Taehyung. Bagaimana bisa aku cerita padanya." Jungkook berkelit.

"Aku hanya cerita soal ini padamu. Kalau bukan kau, siapa lagi yang memberitahunya, eoh?" cecar Yeonsa kesal.

"Tunggu sebentar! Coba jelaskan dari awal. Jangan menuduhku yang tidak-tidak, dong. Aku tidak mengerti permasalahannya. Kalau soal cerita, aku berani bersumpah aku tidak cerita apa pun padanya. Bertemu dengannya saja tidak hari ini. Begitu kelas selesai aku langsung pulang. Buktinya aku lebih dulu sampai di sini kan? Aku mencarimu tadi dan kau langsung menghilang." Jungkook menjelaskan.

"Jadi, bukan kau?" Yeonsa menatap Jungkook dengan rasa bersalah.

"Duduklah dulu, lalu ceritakan padaku." Jungkook menarik Yeonsa agar duduk di lantai kamarnya yang beralaskan karpet beludru kemudian beranjak ke kulkas kecil yang ada di sudut kamar untuk mengambil minuman ringan.

"Dia bilang padaku kalau gadis hoodie itu adalah diriku. Jadi kupikir dia tahu perihal pengirim pesan tadi malam," ujar Yeonsa dengan nada lirih.

Jungkook datang membawa dua kaleng minuman ringan dan menyerahkan satu kaleng pada Yeonsa.

"Kau mengirimkan pesan ke mana memangnya?" tanya Jungkook seraya membuka kaleng minumannya dan meneguknya.

"Ke ID Vantae.95," jawab Yeonsa yang membuat Jungkook langsung membeliakkan matanya dan nyaris saja tersedak kalau tidak menghentikan minumnya.

"Pantas saja!" tukas Jungkook seraya membersihkan cipratan air minum yang sempat keluar membasahi pipinya sedikit.

"Memangnya kenapa?" tanya Yeonsa bingung.

"Kau pernah berpikir, tidak? Mungkin saja ID itu dibuat khusus untukmu."

"Maksudnya?"

"Kim Taehyung hanya memberitahu ID itu padamu. Jadi, mau berapa ribu kali kau ganti ID dan mengirimkan pesan ke ID Vantae itu, maka dia akan beranggapan itu pesan darimu karena hanya kau satu-satunya yang tahu mengenai ID itu."

Jawaban Jungkook terasa seperti pukulan palu besar bertubi-tubi yang mendarat di kepala Yeonsa. Bahunya meluruh, tubuhnya lemas. Kenapa bisa tidak terpikirkan hal-hal seperti itu?

Im Yeonsa sungguh bodoh, rutuknya dalam hati.

Sekarang, mau diletakkan di mana wajahnya kalau bertemu lagi dengan Kim Taehyung? Hancur sudah harga dirinya.

Yeonsa menyembunyikan wajahnya dengan kedua tangan. Rasanya ingin menangis dan menyelam saja ke tanah, tak ingin kembali lagi.

===== To Be Continued =====

[Sudah Terbit] Secret Admirer ✓Where stories live. Discover now