Secret # 11

2.9K 545 54
                                    

"Sunbae?" tanya Yeonsa dengan wajah kaget.

"Kenapa? Kau berharap bukan aku yang duduk di sini sekarang?" tanya Taehyung.

Mata Yeonsa melebar. Wajahnya jauh lebih terkejut dari sebelumnya. Apa seniornya itu tahu isi kepala Yeonsa yang berharap orang yang duduk di sebelahnya adalah Namjoon?

Ngomong-ngomong, ke mana Kim Namjoon? Apa ia sudah pergi? Refleks Yeonsa celingukan mencari sosok jangkung itu ke setiap sudut kelas, tetapi tidak menemukannya.

"Dia sudah pergi," ujar Taehyung lagi.

"Dia?" tanya Yeonsa refleks.

"Orang yang kau cari," jawab Taehyung yang kemudian mencondongkan tubuhnya ke arah Yeonsa dan berbisik dengan suaranya yang membuat gadis itu kembali merinding. "Kau mencari Kim Namjoon kan?"

Mata Yeonsa kembali melebar. Ia membeku, sama sekali tak bergerak bahkan ketika Taehyung mulai menjauhkan tubuhnya lagi kemudian kembali berkata, "Materi iklannya sudah ada. Seusai mata kuliah ini kita berkumpul di kafetaria seperti biasa, ya."

Yeonsa yang masih syok tidak merespons. Bahkan ketika Taehyung tersenyum menyeringai kemudian meninggalkannya, Yeonsa masih bergeming.

Bagaimana Taehyung tahu kalau ia mencari Kim Namjoon? Tiba-tiba perasaan Yeonsa jadi tidak enak terhadap senior itu. Senyum menyeringainya tadi sungguh mengerikan dan bulu kuduk Yeonsa langsung meremang kalau memikirkannya.

Diliriknya Taehyung yang sedang berjalan menghampiri Jungkook. Tiba-tiba Taehyung menoleh dan menemukan mata Yeonsa sedang menatapnya.

Kenapa tiba-tiba jantung Yeonsa jadi berdebar-debar begini merasakan pria itu balas menatapnya? Ini mengerikan, rasa yang seperti ini sangat membuat Yeonsa tidak nyaman dan ia memutuskan untuk kembali mengerjakan tugasnya.

***


Sepanjang perjalanan, Yeonsa sama sekali tidak bisa berkosentrasi pada apa pun. Pikirannya sibuk dengan pertanyaan-pertanyaan yang terus menari di otaknya tanpa lelah. Pertanyaan apakah Taehyung tahu sesuatu tentang perasaannya pada Namjoon?

Sikapnya tadi saat di kelas tadi membuat Yeonsa gelisah. Yeonsa merasa ada yang sesuatu yang disembunyikan oleh seniornya itu.

Dan kini, mereka berdua sedang berjalan menyusuri jalanan kampus yang cukup lengang untuk menyebarkan pamflet acara ke setiap fakultas. Mereka sudah membagi tim mereka menjadi dua. Jungkook dan Jineul akan ke Fakultas fakultas ilmu sosial, kemudian Taehyung dan Yeonsa akan ke fakultas-fakultas ilmu alam.

Taehyung  berjalan di depan Yeonsa  dengan jarak beberapa langkah. Sementara Yeonsa mengikuti di belakangnya sambil sesekali mencuri pandang ke arah punggung seniornya itu. Ia sedang menimbang-nimbang apakah ia harus bertanya perihal Namjoon atau tidak.

Ponsel di tangannya bergetar. Ada pesan yang masuk.

Vantae.95
Kau sedang apa?

Yeonsa menghela napasnya. Ia masih ingat pesan terakhir dari orang ini beberapa jam yang lalu. Pencuri hati? Cih, dari kalimatnya sepertinya pria ini sudah biasa menggoda para gadis. Jangan-jangan ia seorang playboy. Jangan-jangan ia si Park Jimin yang tukang tebar pesona itu.

Yeonsa jadi merinding sendiri memikirkannya. Ia harus mencari akal agar si Vantae itu tak lagi mengganggunya.

Me_Yeonsa
Aku sedang jalan dengan seseorang.


Vantae.95
Seorang pria?

Cepat sekali ia membalas, pikir Yeonsa.

Me_Yeonsa
Iya. Memangnya kenapa?


Vantae.95
Orang yang kau sukai?

Me_Yeonsa
Dia pacarku. Masalah buatmu?


Vantae.95
Oh, jadi pacarmu itu Kim Taehyung? 😰

Dengan refleks Yeonsa mengedarkan pandangan ke sekelilingnya. Kuduknya kembali merinding. Si Vantae ini seperti mata-mata yang posisinya lebih dekat dari urat nadi. Kenapa ia bisa tahu sih apa saja yang Yeonsa lakukan? Lama-lama sosok Vantae ini jadi begitu mengerikan di bayangan Yeonsa. Jangan-jangan selain playboy, pria itu juga psikopat.

"Ada masalah?" tanya Taehyung yang menyadari kalau Yeonsa menghentikan langkahnya dan terlihat gelisah.

"Tidak ada," jawab Yeonsa seraya menutupi kepalanya dengan hoodie jaket dan berjalan menyejajari Taehyung.

"Kenapa kau selalu memakai hoodie-mu? Apa kau sedang menghindari seseorang?" tanya Taehyung khawatir.

Yeonsa terdiam kemudian matanya melirik ke kiri dan ke kanan. Lalu perlahan ia mencondongkan kepalanya ke arah Taehyung untuk berbisik.

"Sepertinya ada yang memata-mataiku," bisik Yeonsa dengan wajah cemas.

"Dari mana kau tahu?" tanya Taehyung yang langsung ikut celingukan ke sana kemari.

"Seseorang selalu mengirimiku pesan. Dia bilang dia selalu memperhatikanku dari kejauhan. Ah, aku jadi merinding begini membicarakannya." Yeonsa mengusap tengkuknya dengan gelisah.

Lalu dengan tiba-tiba Taehyung meraih tangan Yeonsa dan menggenggamnya dengan erat. Membuat gadis itu sedikit terlonjak karena terkejut.

"Kau akan aman selama bersamaku." Taehyung menatap mata Yeonsa sejenak kemudian menarik gadis itu untuk cepat pergi dari sana.

Hanya beberapa detik, tetapi tatapan Taehyung padanya itu membuat Yeonsa merasakan sesuatu yang berbeda. Pemuda itu seolah berusaha meyakinkan Yeonsa kalau ia akan benar-benar merealisasikan perkataannya. Dan entah mengapa hal itu justru membuat Yeonsa kembali merinding. Namun, sensasi merinding kali ini jauh lebih menyenangkan.

Mereka berjalan dalam diam dengan tangan Yeonsa yang masih berada dalam genggaman Taehyung. Pemuda itu baru melepaskan tangan Yeonsa ketika mereka sampai di gedung fakuktas teknik. Mereka mulai melakukan tugas mereka. Menempel pamflet acara di papan pengumuman.

"Apa kau mengenal orang itu?" tanya Taehyung membuka percakapan di sela-sela kegiatan mereka menempel pamflet.

"Siapa?" tanya Yeonsa keheranan.

"Seseorang yang memperhatikanmu dari kejauhan."

"Tidak," jawab Yeonsa seraya menggeleng.

"Apa kau membalas pesan-pesannya?"

"Iya," jawab Yeonsa seraya mengangguk.

"Lalu kenapa kau membalas pesannya kalau kau tidak mengenal orang itu?" tanya Taehyung lagi setelah menghela napas.

"Memangnya, salah?" tanya Yeonsa ragu yang bisa menangkap sinyal ketidaksukaan dalam helaan napas Taehyung.

"Lain kali jangan membalas pesan dari orang yang tidak dikenal. Bagaimana kalau dia benar-benar orang jahat yang akan melukaimu, eoh?" Taehyung memukul pelan kepala Yeonsa dengan gulungan pamflet yang ada di tangannya. Membuat gadis itu sedikit meringis lalu memegangi kepalanya.

"Awalnya hanya penasaran siapa dia. Lalu aku merasa dia bukan orang jahat. Dia pernah menemukanku tertidur, tapi dia tidak melakukan apapun. Padahal saat itu bisa saja dia melakukan sesuatu yang buruk padaku kan? Tapi, dia tidak melakukannya. Kupikir dia orang yang baik."

Taehyung kembali menghela napas.

"Hari ini ada aku yang bersamamu. Lain hari, saat kau sendirian, tidak ada yang bisa menjamin dia tidak melakukan sesuatu yang buruk padamu."

"Sunbae jangan menakutiku!" protes Yeonsa agak kesal.

"Kalau begini, tidak ada cara lain!" tukas Taehyung.

"Maksud sunbae?" tanya Yeonsa tak mengerti.

"Jadilah pacarku."

"Apa?"

Yeonsa melongo dengan mulut setengah terbuka. Apa pria di hadapannya itu sudah gila?

===== To Be Continued =====

[Sudah Terbit] Secret Admirer ✓Where stories live. Discover now