Secret # 31

2.5K 494 11
                                    

Lelah sebenarnya harus terus-terusan bersembunyi seperti buronan. Namun, Yeonsa sudah terlanjur sangat malu kalau harus bertemu dengan Taehyung di kampus. Apalagi di beberapa mata kuliah mereka berada di satu kelas.

Jadi, hari itu Yeonsa kembali bersembunyi di balik hoodie dan maskernya. Ia sengaja jalan menunduk sepanjang koridor kampus untuk menghindari bertatap muka atau bertatap mata dengan Taehyung jika tak sengaja berpapasan.

Bahkan beberapa kali mereka hampir berpapasan di koridor. Namun, Yeonsa telah lebih dulu bersembunyi di balik pilar-pilar yang berjajar sepanjang koridor sebelum mereka benar-benar berpapasan.

Seperti saat itu, Yeonsa sedang bersembunyi di dekat semak-semak berduri ketika melihat Taehyung dari kejauhan. Ia merasa beruntung memiliki kesigapan sedemikian rupa sehingga bisa bersembunyi tepat waktu.

Perlahan ia memunculkan kepalanya di antara semak-semak. Ia celingukan ke sana kemari untuk memastikan orang yang ia hindari sudah tidak ada. Rupanya benar sudah tidak ada, sehingga Yeonsa memberanikan diri untuk berdiri.

Begitu berbalik, wajahnya menabrak dada seseorang yang sejak tadi berdiri mengawasi gerak-geriknya dari belakang. Akibat benturan yang lumayan keras juga rasa terkejut yang membuat Yeonsa panik, tubuh gadis itu terpantul ke belakang sehingga tanpa sadar mundur beberapa langkah.

Saat menyadari siapa orang yang ditabraknya, ia semakin panik dan tubuhnya mulai kehilangan keseimbangan sehingga sukses terjatuh ke belakang dengan kedua tangan mendarat di atas semak-semak berduri.

Rasa pedih yang memilukan segera menyerang indera perasa di alat geraknya itu. Membuat ia tanpa sadar meringis dan berteriak kesakitan.

Seseorang yang berdiri di hadapannya hanya bisa meringis beberapa saat kemudian berdecak kesal sebelum ia berjalan mendekati Yeonsa untuk melihat keadaannya.

"Apa sih yang kau lakukan?" ujar Taehyung seraya membantu Yeonsa menyingkir dari semak-semak berduri itu.

Yeonsa yang wajahnya tertutup masker hanya mengerjap menahan sakit.

Taehyung sedikit meringis saat melihat kedua telapak tangan Yeonsa yang berdarah. Ia lalu menurunkan masker di wajah Yeonsa dan menatap mata gadis itu.

"Sakit?" tanyanya lembut.

Yeonsa hanya mengangguk dengan mata berkaca. Rasanya sudah bukan sakit lagi, tetapi sudah nyaris mati rasa.

"Ceroboh sekali, sih!" gerutu Taehyung seraya melihat kembali telapak tangan Yeonsa yang terlihat menyedihkan itu.

"Kau yang mengagetkanku tiba-tiba muncul seperti itu," sungut Yeonsa dengan suara bergetar menahan sakit. Keringat dingin mulai mengucur di dahinya.

"Siapa suruh menghindariku, eoh?" Taehyung menjitak dahi Yeonsa pelan.

"Sudah membuatku jatuh, masih juga memukul kepalaku," sungut Yeonsa lagi.

"Sudah seperti ini masih bisa protes. Kau bisa berdiri?" tanya Taehyung lagi.

"Bisa. Yang terluka kan tanganku," jawab Yeonsa sambil memberengut.

"Ayo, kuantar ke klinik kampus. Lukamu harus segera diobati. Takut ada infeksi." Taehyung berdiri kemudian mengulurkan tangannya. Maksudnya sih membantu Yeonsa berdiri. Namun, beberapa saat kemudian ia menyadari kalau Yeonsa tidak akan bisa menyambut uluran tangannya.

Setelah menghela napas, Taehyung memegangi kedua sisi tubuh Yeonsa dan membantunya berdiri. Untuk sesaat posisi wajah mereka sangat dekat dan tatapan mata mereka bertemu. Keduanya bisa saling mendengar detak jantung masing-masing hingga wajah keduanya merona.

[Sudah Terbit] Secret Admirer ✓Место, где живут истории. Откройте их для себя