Secret # 12

2.8K 538 19
                                    

"Jadilah pacarku."

"Apa?"

Yeonsa melongo. Mulutnya setengah terbuka sambil menatap Taehyung tak percaya. Apa pria di hadapannya ini sudah gila?

"Katakan saja pada orang itu kalau kau sudah punya pacar. Kau bisa sebut namaku dan bilang padanya agar jangan mengganggumu lagi." Taehyung berujar kemudian.

"Bilang kalau sunbae pacarku?" tanya Yeonsa ragu.

"Ya."

"Maksudku, kita tidak pacaran sungguhan, kan?" tanya Yeonsa lagi masih dengan wajah syok.

"Kau ingin kita pacaran sungguhan?" tanya Taehyung dengan senyum menyeringai.

Ah, bodohnya Im Yeonsa. Kenapa bisa dengan penuh percaya dirinya menganggap kalau Taehyung serius ingin mengajaknya pacaran. Rupanya hanya berpura-pura agar si Vantae itu tak lagi mengganggunya.

"Tidak sunbae!" sergah Yeonsa cepat agar tidak menimbulkan kesan kalau dirinya ingin pacaran sungguhan dengan Taehyung. Mau ia simpan di mana wajahnya yang hanya ada satu itu?

"Bagaimana kalau kita pacaran sungguhan? Kalau dilihat, kau lumayan juga." Taehyung menaik-turunkan alisnya untuk menggoda Yeonsa.

"Jangan bercanda, sunbae. Sudah ada orang yang kusukai, mana mungkin aku ...." Yeonsa menghentikan kalimatnya saat menyadari kalau Taehyung sedang menatapnya lekat.

Sepertinya Yeonsa sudah terlalu banyak bicara. Ia memutuskan untuk pura-pura sibuk dengan pamflet di tangannya. Kepalanya celingukan mencari tempat kosong yang bisa ia tempeli pamflet.

"Kau begitu menyukainya, ya?" tanya Taehyung masih menatap Yeonsa lekat.

"Lupakan saja, aku tidak serius tadi." Yeonsa mengembangkan senyumnya dengan kaku.

"Kau tahu, dia tidak mudah ditaklukkan." Taehyung berkata lagi dan kali ini sukses membuat atensi Yeonsa kembali padanya.

"Apa kau tahu siapa orangnya?" tanya Yeonsa dengan wajah datar dan tatapan kosong.

Taehyung terdengar berdeham kemudian seperti Yeonsa, berpura-pura serius dengan pamflet di tangannya.

"Sunbae," panggil Yeonsa dan refleks memegang pergelangan tangan Taehyung. Sejenak mereka saling bertatapan sampai akhirnya Yeonsa melepaskan pegangan tangannya saat Taehyung menatap pergelangan tangannya. Mereka saling membuang wajah dengan canggung.

"Sejak tadi kau begitu mencurigakan." Yeonsa menatap Taehyung curiga setelah berhasil menguasai rasa canggungnya.

"Mencurigakan apa?" tanya Taehyung dengan wajah polosnya.

"Katakan, apa kau tahu siapa orang yang kusukai?"

"Aku tahu, tapi anggap saja aku tidak tahu."

Taehyung membuang pandangannya lagi ke sembarang arah dan entah kenapa Yeonsa merasa wajah Taehyung jadi agak murung setelahnya.

"Dari mana sunbae tahu?" tanya Yeonsa dengan hati yang kebat-kebit.

Pasalnya selama ini ia berpikir hanya dirinya seorang dan tentu saja Jungkook yang tahu perasaannya pada Namjoon. Lalu sekarang senior anehnya ini pun tahu. Bagaimana kalau ia membocorkannya? Bagaimana kalau saat mengobrol dengan teman-temannya ia keceplosan? Kalau begini situasinya Yeonsa tidak akan bisa tidur tujuh hari tujuh malam.

"Kubilang kan itu tidak penting!" tukas Taehyung yang terlihat enggan membahas masalah ini.

"Sunbae, bisakah kau menolongku?" tanya Yeonsa menatap Taehyung penuh harap. Membuat pria muda berparas tampan itu balas menatapnya.

"Bukankah aku sudah menolongmu dengan membiarkanmu menyebutku sebagai ...." Kalimat Taehyung terputus saat Yeonsa menyerobot bicara.

"Tolong jangan beritahu siapa pun perihal masalah ini. Kumohon. Aku akan melakukan apa pun asal sunbae tidak membocorkan masalah ini. Aku ingin menyimpan perasaanku ini seorang diri."

Ya Tuhan, rasanya Taehyung bisa gila menatap mata gadis itu yang sedang berkaca-kaca sekarang. Terlihat sangat menyedihkan dan Taehyung tidak tega melihatnya.

Yeonsa mengerjapkan matanya. Rela melakukan apa pun, ia bilang? Entahlah, meski terdengar agak murahan, tetapi Yeonsa tidak peduli. Hal yang terpenting baginya sekarang adalah perasaannya terselamatkan.

"Baiklah. Jangan pernah menolak kalau aku meminta sesuatu padamu, ya." Taehyung tersenyum mencurigakan.

"A-apa?" Yeonsa mengerjap takut.

"Ayo kita selesaikan tugas kita dan pulang," ujarnya riang seraya menggenggam tangan Yeonsa dengan menautkan jemari mereka.

"Tapi, sunbae," sergah Yeonsa seraya berusaha melepaskan genggaman tangan Taehyung dari jemarinya.

"Sst, bukankah kita berpacaran sekarang?" tanya Taehyung dengan penuh tekanan saat mengucapkan kata berpacaran.

Oke, Yeonsa telah menyetujui kalau mereka akan berpura-pura pacaran, tetapi berpegangan tangan atau sentuhan fisik lainnya tidak ada dalam kesepakatan mereka.

"Tapi ...." Belum sempat Yeonsa menyelesaikan kalimatnya, Taehyung kembali memotong.

"Mungkin saja orang itu ada di sekitar sini. Biarkan ia percaya kalau kita benar-benar pacaran. Lagipula tadi kau bilang akan melakukan apa pun yang kukatakan kan? Atau aku akan ...." Taehyung tersenyum menyeringai.

"Baiklah, baiklah." Yeonsa cepat berujar. Ia mulai mengerti ke mana arah pembicaraan seniornya itu.

Jauh di dalam lubuk hatinya ia  merutuki dirinya sendiri yang telah berucap sembarangan tanpa dipikir dulu. Sekarang, ia harus menanggung akibatnya. Ia harus bersiap-siap karena seniornya itu pasti akan meminta yang macam-macam setelah ini.

***


"Sudah sampai," ujar Yeonsa saat mereka tiba di depan sebuah bangunan dengan banyak kamar di dalamnya. Di area yang tidak terlalu jauh dari kampus.

Hanya membutuhman waktu sekitar lima belas menit kalau berjalan kaki. Di situlah Yeonsa tinggal selama hampir dua tahun. Ia betah di sana dan enggan pindah.

Taehyung menatap sekilas gedung bertingkat tiga itu kemudian beralih menatap Yeonsa.

"Kau biasa pergi jam berapa ke kampus?" tanyanya kemudian.

"Besok aku ada kelas jam sembilan," jawab Yeonsa.

"Aku akan menjemputmu. Pastikan jangan pergi ke kampus tanpaku karena si pengirim pesan itu bisa saja mengikutimu dari sini, mengerti?"

Kata-kata Taehyung itu justru membuat Yeonsa jauh lebih merinding dari sebelumnya. Apakah seburuk itu kondisinya sekarang? Terdengar mengerikan, tetapi saat ini ia tidak punya pilihan.

"Masuklah. Hari sudah gelap," ujar Taehyung kemudian.

"Sunbae, kenapa kau mau melakukan semuanya untukku? Padahal kita belum lama saling kenal dengan dekat." Yeonsa menatap mata seniornya itu.

"Entahlah." Taehyung hanya menjawab asal seraya mengedikkan bahunya tak acuh.

Setelah sedikit merundukkan kepalanya, Yeonsa membalikkan tubuhnya dan beranjak masuk. Taehyung pun melakukan hal yang sama setelah menatap punggung Yeonsa menghilang di balik pintu masuk gedung.

"Sunbae." Terdengar Yeonsa memanggil setelah Taehyung berjalan beberapa langkah. Ia pun menoleh dan menemukan kepala gadis itu menyembul dari balik pintu masuk.

"Terima kasih," ujarnya seraya tersenyum. Meski terlihat agak kaku, Taehyung bisa melihat ketulusan di mata gadis itu. Membuat dirinya juga ikut mengembangkan senyum termanis yang ia miliki.

Gadis itu, dengan segala kesederhanaannya telah menarik perhatian Taehyung dan saat ini rasanya pemuda itu sulit untuk menarik dirinya kembali. Ia telah terjatuh terlalu dalam tanpa gadis itu menyadarinya.

===== To Be Continued =====

[Sudah Terbit] Secret Admirer ✓Where stories live. Discover now