Secret # 19

2.6K 500 34
                                    

Taehyung masih tersenyum, sementara Yeonsa sibuk menetralkan detak jantungnya yang meriuh. Bola mata gadis itu bergerak ke kiri dan ke kanan dengan gelisah.

"Divisi media dan promosi bagaimana persiapannya?"

Suara Namjoon itu terasa bagai tangan malaikat yang terulur ketika Yeonsa sedang berada dalam kesulitan. Untuk sejenak atensi Taehyung teralihkan. Ia menjawab pertanyaan Namjoon.

"Kami hanya tinggal memasang petunjuk arah dan denah lokasi. Akan kami selesaikan hari ini," jawabnya.

"Baiklah, setelah ini tim kalian mungkin bisa menyebar ke divisi-divisi yang lebih membutuhkan banyak orang di hari H. Hanya tinggal hitungan hari dan aku harap kerja sama kita semua untuk suskesnya acara amal tahunan fakultas kita ini."

Namjoon tersenyum saat mengakhiri kalimatnya. Membuat Yeonsa kembali tersipu melihat dua lesung pipi yang muncul di wajah Namjoon saat tersenyum itu. Duh, rasanya manis seperti gulali.

Yeonsa memegangi pipinya sendiri seraya tertunduk. Saat itulah ia menyadari ada seseorang yang memperhatikan setiap tingkah lakunya.

Kim Taehyung.

Dengan gelagapan Yeonsa menurunkan tangannya dari pipi kemudian berdeham pelan untuk menghilangkan kecanggungan. Setelahnya ia berpura-pura melakukan percakapan dengan Jungkook untuk mengalihkan perhatian.

"Kalian sudah selesai mengedit videonya?"

Dan Yeonsa masih bisa merasakan tatapan mata itu begitu mengulitinya.


***


"Maafkan sikapku yang waktu itu, ya Jineul," ujar Yeonsa saat mereka sedang memasang beberapa petunjuk arah di sekitaran kampus dekat lokasi digelarnya acara.

"Tidak apa-apa," sahut Jineul seraya tersenyum ramah.

Setelahnya tidak terjadi percakapan apa pun di antara mereka. Keduanya sibuk menyelesaikan tugas. Hanya Yeonsa yang tidak benar-benar melaksanakan tugasnya. Sesekali ia mencuri pandang ke arah Taehyung yang sedang mengobrol dengan Jungkook. Sejak tadi pemuda itu terlihat seperti menghindarinya. Entahlah.

"Di hari H, kau akan bergabung di divisi mana?" suara Jineul itu memecah konsentrasi Yeonsa memperhatikan Taehyung.

"Eh, aku?"

Jineul menjawab dengan anggukan.

"Kau sendiri di mana?" Yeonsa bertanya asal.

"Aku akan ke divisi konsumsi di stan donor darah. Membagikan makanan pada para pendonor seusai mereka mendonorkan darah mereka," jawab Jineul mantap.

"Aku di mana, ya?" Yeonsa berkata ragu dengan suara pelan. Terdengar seperti sedang bicara sendiri.

"Mau ikut bersamaku? Divisi konsumsi akan butuh banyak tenaga untuk mendistribusikan makanan."

Yeonsa berpikir sejenak, kemudian perlahan mengangguk. Daripada bergabung dengan divisi yang anggotanya tidak ia kenal, setidaknya meski belum dekat, Yeonsa sudah mengenal Jineul.

Diliriknya kembali Taehyung yang masih tak acuh padanya. Apa pemuda itu marah ya karena memergoki Yeonsa tadi sempat merona melihat Namjoon? Ah, sudahlah. Bukankah ia sudah tahu kalau orang yang disukai Yeonsa memang Kim Namjoon?

Ngomong-ngomong soal Kim Namjoon, tadi Yeonsa berhasil mendapatkan ID Line-nya. Teringat Vantae yang bisa dengan bebas mengirim pesan tanpa takut ketahuan identitasnya, lalu terlintas ide cemerlang itu di otak Yeonsa.

Bagaimana kalau ia mulai mengirimi Namjoon pesan seperti yang Vantae lakukan padanya? Bukankah tidak apa-apa? Toh, Namjoon tidak tahu siapa pemilik ID asli itu. Yeonsa hanya tinggal mengubah ID-nya menjadi tidak familier.

[Sudah Terbit] Secret Admirer ✓Where stories live. Discover now