chapt 35

20.6K 2.2K 607
                                    

"Ini bukan bentuk rasa kasihan, aku bisa menjaminnya. Percayalah, walaupun hal itu sulit untuk kamu lakukan "

******

Aku dateng nih :v

Berapa lama aku menghilang? 😂 jangan di keroyok ya aku :'v
Ada sesuatu yang harus aku urus di dunia real.
Jadi menghilang begitu lama tidak seperti biasanya. 🙏🙏🙏

Pasti bingung ya kenapa gombalan Raiki di part sebelumnya aneh sewaktu di baca?
Haha! sengaja, kan dia memang gak pernah gombalin wanita :v wkwk
#HatersRaikiyangsukamencarikesalahan 😂

Cuss daripada kelamaan.

Happy reading 😘

Selamat jatuh cinta ❤❤

*****

Aliky terlihat begitu senang, tidak hentinya dia melirik boneka beruang yang kini tengah Raiki bawa. Walaupun dalam keadaan yang masih terlihat sangat pucat, Aliky sanggup untuk melakukan pemeriksaan bersama Elina. Dia kini tengah duduk di sebuah kursi dalam ruangan khusus.

Tak berdiri terlalu jauh Raikipun ikut juga, bagaimana tidak karena Aliky terus merengek agar Raiki juga ikut dalam ruangan. Jadi karena tidak ingin membuat putranya kecewa akhirnya Elina terpaksa mengizinkan Raiki turut serta juga.

"Nah ganteng sekarang di periksa dulu ya" ucap seorang dokter wanita dengan begitu lembut.

Aliky mengangguk patuh. Dokter perempuan itu mulai memeriksa Aliky. Tubuh Aliky di baringkan di sebuah tempat dimana nanti dia akan masuk ke dalam sebuah tabung untuk memeriksa bagian dalam otak. Untuk melihat apa ada yang rusak atau tidak.

"Di dalam nanti gelap, Aliky takut gelap?" tanya dokter sambil membuat posisi Aliky agar nyaman.

"Tidak dokter, Aliky tidak takut" balas Aliky berani.

"Wah, keren jadi nanti Aliky tidak boleh takut. Kamu boleh memejamkan mata, tapi jangan bergerak oke ganteng?"

"Tidak belgelak seperti lobot?" tanya Aliky dengan wajah polosnya.

Sang dokter tersenyum. "That's right boy, Sekarang Aliky boleh memejamkan mata."

Aliky menganggukkan kepalanya mengerti, kemudian tempat yang Aliky tidur bergerak ke arah dalam sebuah tabung. Sang dokter berjalan ke arah ruang kontrol yang berada di ruangan sebelah. Dimana ada kaca besar yang menjadi alat pemisah.

Disana juga ada Elina dan Raiki yang memegangi boneka beruang besar. Walau terlihat santai sejak tadi Raiki juga merasa was-was. Ada kecemasan di dalam hatinya, dia tidak tahu perasaan apa itu. Yang pasti dia merasa sedikit takut jika terjadi sesuatu pada Aliky.

Sang dokter perempuan duduk di kursi, terdapat begitu banyak komputer yang menampilkan data-data mengenai kondisi Aliky. Sang dokter tampak serius melihat ke arah komputer yang menampilkan gambaran kepala Aliky.

Setelah itu dia menoleh ke arah Elina yang duduk di sampingnya.

"Kondisi Aliky cukup baik, benturan yang terjadi di kepala akibat kecelakaan juga tidak menimbulkan hal yang buruk. Kita bisa melihat di layar" jelas dokter sambil menunjuk ke arah dokter.

"J... Jadi putra saya tidak mengalami kebutaan, dokter?" tanya Elina memastikan.

"Syukurlah hal itu tidak terjadi nyonya, dia hanya mengalami gegar otak ringan. Efek yang di timbulkan nanti dia akan sering mengeluh pusing untuk beberapa hari. Selebihnya tidak ada masalah yang serius. Ini adalah keajaiban." tambah dokter membuat Elina menghembuskan nafas lega.

CAN'T STOP [COMPLETE]Where stories live. Discover now