chapt 1

52.4K 3.9K 108
                                    

"Dimata orang mungkin aku sudah gila karena memiliki rasa Cinta pada pria sepertimu. Tapi mereka tidak tahu, jika hal itulah yang membuatku tetap hidup sampai saat ini"

******

Seorang gadis tengah duduk di dalam sebuah taksi, berdiam diri tanpa berniat untuk mengucapkan satu patah katapun.

Memandang ke arah luar jendela, menormalkan setiap degupan jantung yang kini semakin cepat. Dia dalam perjalanan ke suatu tempat.

Setelah lima belas menit akhirnya dia sampai di tempat tujuan, sebuah hunian tua namun masih sangat terawat. Di depan gerbang terdapat hiasan cantik khas pernikahan.

"Saya hanya sebentar, jadi tolong tunggu ya, pak"

"Baik nona!" jawab pengendara taksi itu.

Dia keluar dari dalam taksi, mengandeng tangan mungil yang sedari tadi duduk bersamanya. Mata keabuannya mengerjap polos karena merasa asing akan tempat yang baru saja di datanginya.

Di tidak ingin bertanya apapun, hanya mengikuti setiap langkah dari ibunya. Sambil sesekali melihat kesekeliling, dan jangan lupakan karangan bunga kecil yang di bawannya.

"Maaf, bisakah kau memberitahuku dimana ruangan pengantin wanitanya?" tannyanya lembut pada seorang pelayan yang tak sengaja lewat di hadapannya.

"Oh anda tinggal lurus lalu belok ke arah kiri, pintu bercat coklat itulah tempatnya"

"Terima Kasih"

Pelayan itu mengangguk dan kembali pada aktivitasnya yang tadi sempat tertunda karena menjawab pertanyaanya.

Dia berjalan ke arah yang di tujukan oleh pelayan tadi. Ketika dia sudah berdiri tempat di depan pintu itu, tangan kananya dia gunakan untuk mengetuk pintu tersebut.

Tok!

Tok!

"Masuk! Pintunya tidak di kunci" teriak seorang wanita dari dalam.

Dia langsung membuka pintu itu, dan mendapati seorang wanita cantik tengah duduk di atas sebuah sofa putih. Benar-benar sangat cocok untuknya, gaun yang Atha pakai sekarang.

Dia melihat ke arah Atha dengan tatapan iri, namun segera dia menepisnya. Tidak boleh! 
Ini pernikahan Atha dia harus bahagia.

"Elina!" pekik Atha senang.

Wanita yang bersama anak kecil itu adalah Elina Myesha. Dokter kandungan yang selama ini selalu memberi Atha banyak saran tentang kehamilan.

Atha bangun dan berniat untuk menuju ke arah Elina namun langkahnya terhenti saat ada seseorang lagi di belakang kaki Elina. Bocah laki-laki yang mengingatkan Atha pada seseorang.

"Hai calon pengantin, selamat untuk pernikahanmu" ucap Elina senang sambil memeluk Atha, diapun membalas pelukan Elina.

Namun mata Atha masih tidak bisa lepas dari bocah laki-laki yang berusia kira-kira dua tahun itu. Mengerti akan arah pandang Atha, Elinapun menyuruh bocah itu mendekat pada Atha. Bocah itu mengangguk mengerti dan menyerahkan buket bunga kecil dengan malu-malu.

"What's your name little boy?" tanya Atha lembut sambil membungkuk untuk mengelus pipi bocah lelaki yang sejak tadi berada di dekat kaki Elina.

CAN'T STOP [COMPLETE]Where stories live. Discover now