Chap. 42 - The Answer

23.3K 989 15
                                    

HAIII!!!

MAAFKAN KALO BANYAK TYPO, AKU NGETIK SECEPAT KILAT

Happy Reading
------------------------

Kimmy merebahkan dirinya di kasur lalu memejamkan matanya. Namun ia tak kunjung tidur karena kejadian di lift tadi menghantui pikirannya.

Ia pun mengusap wajahnya pelan lalu berusaha memejamkan matanya lagi. Namun tetap saja, ia masih tidak dapat tertidur. Kejadian tadi masih saja menari-nari di otaknya. Dan juga ada yang mengganjal di pikirannya.

Kimmy menjambak rambutnya pelan. Ia sudah lelah dengan semua peristiwa yang telah terjadi di hari ini. Mulai dari pertemuannya dengan Deborah hingga yang terakhir...

Di lift itu.

Kedua pipi Kimmy merona mengingat itu. Sungguh, Kimmy sangat malu ketika mengingat itu. Untung saja tidak ada yang melihat atau mengetahui kejadian itu. Jika ada yang tahu, maka reputasinya menjadi ancamannya.

Namun pertanyaan Lucas masih saja memenuhi seluruh isi otaknya. Ia bingung harus menjawab apa. Ia juga tidak ingin putus setelah mengetahui kebenarannya. Bahkan sebenarnya jika ia tidak mengetahui kebenarannya pun ia tidak ingin putus.

Ia sendiri juga tidak tahu mengapa ia bisa melontarkan perkataan itu. Sungguh, jika waktu bisa diputar lagi, maka Kimmy akan menarik kembali ucapannya. Namun semua sudah terlanjur terjadi. Kimmy tidak bisa melakukan apa-apa lagi.

"Bagaimana dengan hubungan kita?"udh

Pertanyaan itu terngiang-ngiang lagi di benak Kimmy. Rasanya Kimmy ingin menghilangkan semua memori di otaknya agar ia bisa hidup dengan tenang. Namun tentu saja ia tidak bisa melakukan itu.

"Argh!!" pekik Kimmy frustrasi sambil mengacak-acak rambutnya kasar. Ia mengusap wajahnya lalu matanya menatap kearah langit kamar.

"Apa yang harus kujawab sekarang??" tanya Kimmy kepada dirinya sendiri.

"Should I say yes? Or no?" tanya Kimmy lagi entah kepada siapa. Di kamar ini hanya ada Kimmy seorang diri tentu saja.

"Sudahlah, memikirkan itu membuatku depresi," kata Kimmy dan ia pun mulai masuk ke dalam selimut dan tak lama kemudian deru nafas teratur terdengar.

***

Sudah dua hari ini Kimmy tidak melihat kehadiran Lucas. Lucas tidak menunjukkan dirinya sama sekali. Ia hilang seperti di telan bumi.

"Kemana kau, Lucas?" tanya Kimmy kepada dirinya sendiri dengan lirih. Ia merenung di dalam kamarnya. Kimmy duduk di pantry yang terdapat di kamarnya sambil menatap ke pemandangan kota Milan.

Lucas memesan dua kamar president suite, satu untuk dirinya dan satu untuk Lucas tentu saja. Kamarnya ini memiliki fasilitas yang begitu mewah dan terdapat dinding kaca yang begitu besar sehingga kita bisa melihat kota Milan.

Kimmy turun ke bawah ke restoran untuk sarapan pagi. Ia mengambil makanan buffet yang sudah tersedia disana sambil mengelilingi restoran tersebut. Namun tetap saja, ia tidak dapat menemukan Lucas.

Akhirnya Kimmy memutuskan untuk makan sarapannya sendiri, seperti dua hari sebelumnya. Setelah selesai memakan sarapannya, ia bangkit dari tempatnya dan berjalan menuju keluar hotel. Ia memutuskan untuk pergi ke mall.

Pada saat ia berjalan keluar dari hotel, ia tak sengaja menabrak bahu seorang pria. Pria itu berjalan dengan tergesa-gesa sambil menundukkan kepalanya.

"Maaf," kata suara berat pria itu dan langsung meninggalkan Kimmy yang diam mematung di tempatnya.

Suara itu...

MY PERFECT LADYKILLER [COMPLETED]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang