Chap. 35 - Who Are You?

22.6K 1K 12
                                    

HOLA!!!

Aku update lagi...

Happy Reading

--------------------

Kimmy berjalan mondar-mandir di ruangannya sambil meremas-remas tangannya. Sedangkan Arabelle hanya memperhatikan sahabatnya ini sambil meminum secangkir teh yang masih hangat.

"Relax, Kim. Kau tidak perlu secemas itu," kata Arabelle menenangkan Kimmy. "Bagaimana aku bila relax, hah? Berita ini sudah menyebar keseluruh dunia kau tahu. Bisa-bisa sebentar lagi saham Collins Group jatuh kau tahu!" kata Kimmy lalu mengacak rambutnya frustrasi.

Ia sangat frustrasi sekarang. Penampilannya juga sudah kacau. Make up yang ia gunakan juga sudah hilang karena ia mengusap wajahnya berkali-kali. Rambutnya sedikit acak-acakan karena ia mengacaknya berkali-kali.

Bagaimana jika Lucas mengetahui skandal ini? Ia tidak tahu apa-apa. Tentang Sydney, perjanjian itu dan lainnya, batin Kimmy berkata.

"Argh!" Kimmy menjambak rambutnya. Ia takut jika Lucas percaya dengan skandal itu. Memang sekarang ia tidak tahu Lucas sudah sadar atau belum. Ia tidak pernah mendengar berita tentang Lucas selama seminggu ini.

Jika Lucas belum sadar, mungkin ia harus segera menyelesaikan skandal ini agar Lucas tidak tahu. Jika Lucas sudah sadar, maka tamatlah riwayat Kimmy. Mungkin saja Lucas akan percaya dengan itu.

Karena jika dipikir dengan logika, wajar saja jika Lucas percaya dengan skandal itu. Karena Kimmy tidak pernah berada disampingnya lagi. Padahal jauh dalam lubuk hatinya, ia sangat ingin berada di sisi Lucas, menunggunya hingga sadar dari tidur panjangnya.

Seperti Lucas yang setia menungguinya saat ia sedang koma seminggu. Mengingat hal itu membuat Kimmy menitihkan air matanya. Namun dengan cepat ia menghapus air mata itu.

Ia tidak boleh lemah di hadapan semua orang, ia harus kuat. Kimmy pasti kuat menghadapi ini.

Ia menelepon orang kepercayaannya untuk mencari tahu tentang skandal ini. "Cepat cari tahu tentang skandal ini. Dan kirimkan kepadaku secepatnya," kata Kimmy dengan tegas dan sambungan terputus.

Seperti dugaan Kimmy, saham Collins Group langsung jatuh karena skandal itu. Para investor mencabut sahamnya satu persatu dan itu membuat perusahaannya mengalami kerugian yang cukup besar.

Para pegawai juga mulai resah dengan jatuhnya saham Collins Group ini. Kimmy berubah menjadi lebih pemarah dan lebih dingin dari sebelumnya. Ia lebih sering menghabiskan waktunya di kantor daripada di penthouse-nya.

Tubuhnya semakin kurus, lingkar hitam tercetak jelas di bawah matanya, wajahnya juga sedikit pucat. Kimmy tidak memperhatikan kesehatannya sama sekali.

"Aku tidak mau tahu! Kau harus menemukan pelakunya!" kata Kimmy penuh amarah di telepon. Langsung saja ia menutup telepon itu dan membanting ponselnya ke sofa.

***

Lucas merasakan ada yang menggenggam tangannya dengan erat. Ia penasaran siapa namun matanya terasa sangat sulit untuk dibuka. Seperti ada lem yang menempel di kedua kelopak matanya.

Ia berusaha membuka matanya namun terasa sangat berat. Namun ia tetap berusaha membuka matanya dan berhasil membuka.

Lucas langsung melihat sekelilingnya. Ia melihat siapa yang menggenggam tangannya dengan erat.

"Sy-Sydney?" kata Lucas sedikit terbata karena tenggorokannya terasa kering. Sydney langsung menoleh dan ia mendapati Lucas yang sudah sadar.

"Lucas!" pekiknya semangat. "Akhirnya kau sudah sadar, sebentar aku panggilkan dokter," kata Sydney.

MY PERFECT LADYKILLER [COMPLETED]✅Where stories live. Discover now