Chap. 27 - Missing You

29.7K 1.3K 17
                                    

Update!!!

Sesuai janjiku kemarin hehe...

PLEASE VOTE AND COMMENT

Happy Reading.....
------------------------------
2 years later...

Los Angeles, California, USA

Detik demi detik telah berlalu dengan cepat, jam demi jam selalu berganti, waktu dan musim menyertai hal itu. Kehidupan selalu berputar, tidak hanya hari itu saja. Namun, apalah arti yang melekat pada pria itu? Pria itu menganggap dunia sangat kejam.

Pria itu tengah duduk di tengah-tengah ruang yang luas, temaram, dan begitu kacau. Dia tidak diam, ada sebuah grand piano di depannya. Kedua tangannya mulai bergerak menyentuh tuts piano hingga menghasilkan nada yang indah sekaligus memilukan.

Siapa pun yang mendengar nada piano yang dimainkan oleh pria ini pasti bisa membayangkan kesedihan yang pria itu alami. Namun sebenarnya tidak, pria itu tidak membayangkan melainkan merasakan dan begitu menderita dengan kesedihannya selama dua tahun belakangan ini.

Alunan yang dimainkan oleh pria itu penuh emosional dan suaranya menggema di ruangan yang kacau itu. Dulu ruangan tersebut sangat rapi dan bersih. Buku-buku tertata rapi di rak, bingkai foto yang menempel di dinding, begitu juga dengan sofa dan meja. Semuanya tertata rapi.

Namun kini tidak lagi. Bingkai foto itu sudah pecah hingga kayunya putus, buku-buku berserakan di lantai hingga robek. Bahkan ada yang menguning. Vas bunga maupun gelas kaca sudah pecah. Banyak sekali pecahan kaca yang berserakan di lantai ruangan itu.

Lalu pria itu menaruh sebuah grand piano di tengah-tengah ruangan itu. 

Pria itu adalah Lucas Sanders, sang ladykiller. Jika kalian berpikir bahwa ladykiller merupakan seorang yang kuat dan tangguh, kalian salah! Mereka bisa menjadi orang yang rapuh dan sedih, seperti Lucas.

Hampir setiap hari Lucas memainkan piano itu dengan lagu yang sama. Ia menyalurkan seluruh emosinya melalui piano. Sekaligus mengobati rasa rindu yang teramat sangat kepada Kimmy. Walaupun itu mustahil.

Lucas memainkan piano itu dengan tatapan yang dingin seperti es namun jika kalian melihat lebih teliti lagi, terbesit kesedihan yang sangat dalam. 

Sebelumnya, Lucas tidak pernah merasakan se terpuruk ini. Kepergian Kimmy meninggalkan Lucas memberikan dampak yang besar untuknya. Lucas menjadi orang yang lebih pemarah, lebih dingin, dan lebih misterius dari sebelumnya.

Bahkan, Lucas tidak pernah mengeluarkan air matanya selama tujuh tahun terakhir ini. Dulu, Lucas pernah meneteskan air matanya di usia 17 tahun. Itupun karena sang ayah meninggal.

Sedangkan ini, hanya karena seorang gadis yang telah meninggalkanya. Ia menangis. Piano yang berada di depannya ini menjadi pelengkap hidupnya selama dua tahun terakhir.

Lucas memejamkan matanya. Tangannya masih saja bergerak memainkan piano tersebut. Segala kenangannya tentang Kimmy, senyumnya, tawanya, semua bercampur menjadi satu di dalam benak Lucas. Hingga sampai pada di malam itu, dimana perpisahannya dengan Kimmy.

Lucas memainkan pianonya bertambah emosional. Di akhir lagunya, Lucas menumpu wajahnya dengan kedua tangannya di atas piano sambil menitihkan air mata. Ia mengusap air matanya kasar.

Lucas tetap menjalankan aktvitasnya seperti biasa, seperti bekerja atau aktivitas lainnya. Ia terlihat santai. Keprofesionalannya dalam bekerja tetap ada sehingga para rekan bisnisnya selalu puas.

Namun, dibalik sikap santainya itu, ia memendam kesedihan yang sangat dalam. Hampir setiap hari ia memikirkan Kimmy, bagaimana keadaannya, apakah kehidupannya baik-baik saja. Dan masih banyak pertanyaan di dalam benak Lucas yang tidak dapat dijawab olehnya.

MY PERFECT LADYKILLER [COMPLETED]✅حيث تعيش القصص. اكتشف الآن