Chap. 8 - Confused

47K 1.9K 8
                                    

Aku lagi suka sama lagu yang di mulmed jadi ya aku pasang aja hehe

Please vote and comment

Happy reading
------------------------
Lucas sedang memeriksa dokumen- dokumen yang menggunung di meja kerjanya. Daritadi ia terus membolak-balik dokumen tersebut. Lalu ia menandatangani dokumennya.

Lucas terlihat sangat fokus. Namun aslinya tidak. Ia tidak bisa fokus dengan dokumen yang berada di hadapannya saat ini. Ia memikirkan Kimmy terus menerus.

Gadis itu... Sungguh unik

Lucas sangat penasaran dengan Kimmy, terutama dengan wajah datarnya itu. Ia ingin tahu apa arti dari wajah itu. Ini seperti teka-teki. Dan Lucas harus memecahkannya.

Lucas sesekali mengacak-acak rambutnya frustrasi. Jasnya sudah ia lepas dan ia letakkan di sofa. Dasi yang ia gunakan sedikit ia longgarkan. Ia sangat tampan.

"Hey, bro" kata Robert yang tiba-tiba muncul di hadapannya. Lucas yang mendengar itu langsung tersentak dan ia melihat sahabatnya sedang berdiri dihadapannya saat ini. "Ck.. Biasa, selalu masuk tanpa mengetuk pintu" gerutu Lucas.

"Aku sudah mengetuk nya berkali-kali, namun aku tidak mendengar jawaban. Jadi aku langsung masuk saja" kata Robert santai. Lucas hanya memutar bola matanya malas. "Ada apa kau kesini?" tanya Lucas. "Mengunjungimu tentu saja" jawab Robert lalu duduk di depan Lucas.

"Kau ini, seperti pengangguran saja. Mengganggu orang" kata Lucas sebal. Sedangkan Robert hanya terkekeh kecil. "Kenapa wajahmu seperti itu? Apa terjadi sesuatu?" tanya Robert. "Tidak" jawab Lucas.

"Lalu mengapa rambutmu acak-acakan? Seperti orang frustrasi" kata Robert. "Tentu saja aku mengacak-acakya Rob" kata Lucas kesal. "Duduk di sofa saja" ajak Lucas. Lalu mereka berdua pindah ke sofa yang terdapat diruangan Lucas.

Lucas berjalan menuju ke mini bar yang terdapat di sudut ruangan dan terdapat coffee maker seperti di cafe. "Kopi?" tanya Lucas. "Ya. Espresso" kata Robert. Lucas segera membuatkan kopi untuk dirinya dan Robert.

"Minumlah" kata Lucas sambil menaruh gelasnya di meja. "Kau tidak memaukkan racun kan?" tanya Robert sambil menyesap kopinya. "Aku sangat ingin memasukkan kedalamnya-" kata-kata Lucas terpotong karena sahabatnya sudah menyemburkan kopinya. Alhasil, jas Lucas menjadi korbannya.

"Kau memasukkan racun?" tanya Robert. "Tentu saja tidak. Kau sahabatku" kata Lucas. "Sial! Jasku" kata Lucas. "Ini semua gara-gara kau!" kata Lucas geram.

"Tinggal beli lagi, Luke. Gampang kan" kata Robert santai. "Argh! Sial" Tentu saja ia tidak bisa beli lagi. Karena jas yang terkena kopi itu yang membelikan Kimmy. Dan Lucas sangat menyayangi jas itu.

"Memangnya kenapa? Biasanya kau selalu begitu" kata Robert bingung. "Ini beda, Rob" kata Lucas lalu mengacak-acak rambutnya. "Beda? Apanya?" tanya Robert lagi. "Sudahlah. Kau tidak akan mengerti" kata Lucas. Robert hanya mengendikkan bahunya acuh.

Lucas menuju ke mejanya lalu menelepon sekretarisnya untuk melaundry jasnya. Setelah selesai menyuruh, ia kembali duduk di sofa. "Ayo pergi" ajak Robert. "Kemana?" tanya Lucas malas.

Lucas sangat malas pergi sekarang. Apalagi bersama sahabatnya. Biasanya ia selalu semangat, namun kali ini tidak. Ia lebih memilih mengunjungi kantor Kimmy.

Kantor Kimmy?, batin Lucas.

Sudahlah. Pikirannya kacau saat ini. Ia bingung dengan dirinya sendiri. Mengapa ia memikirkan Kimmy terus-menerus dan tidak memikirkan pekerjaannya. Mungkin ia membutuhkan jalan-jalan untuk melepaskan penatnya.

"Baiklah" putus Lucas akhirnya. "Ayo" kata Robert lalu mereka berdua berjalan keluar kantor. Banyak sekali karyawan yang sesekali mencuri pandang ke dua pria tampan yang berjalan menuju keluar kantor saat ini.

MY PERFECT LADYKILLER [COMPLETED]✅Where stories live. Discover now