BAGIAN 20-Kenyataan

2.6K 158 0
                                    


⭐ Tekan ini sebelum membaca
💬 Tekan ini setelah membaca

Happy Reading...
__________________________________

Author Pov~~

"Ini makakanan siapa yang masak?? Disini ada tukang masaknya?" Tanya Dino pada Saad yang tengah memakan makan malamnya.

"Ohh disini kita punya bagian untuk memasak mas, dan besok kita berempat yang masak" Perkataan Saad membuat Dino tersedak nasi yang membuatnya dengan cepat meraih air miliknya.

"Masak??" Kening Saat berkerut melihat Dino yang sepertinya terkejut.

"Kenapa mas?" Tanya Saad.

"Kita yang masak?? Nggak ada yang masakin di sini?" Ucap Dino dengan mata yang masih membulat terkejut.

"Di sini kita di tekankan untuk menjadi mandiri mas, semua pekerjaan kita yang kerjakan" Dino hanya bisa meneguk ludahnya susah paya. Mandiri?? Bahkan Dino dari kecil tak pernah memegang sapu dan di sini?? Astaga baru tadi ia merasa sedikit nyaman dan sekarang ia mencabut kata itu kembali. Ini gila!!

***

Saat tarbiyahan di mulai, Dino tak pernah fokus kearah depan. Ia selalu menguap dan sesekali memejamkan matanya padahal ini baru pukul 20:30 kenapa ia bisa mengantuk?? Biasanya ia bisa kuat begadan tapi sekarang??

"Dino" Sontak ia mendongak dan menatap Ustadz Rasyid didepannya dengan mata yang sayu.

"Kamu keluar ambil wudhu agar tak mengantuk" Dino mengangguk pelan dan berjalan keluar masjid, bukannya wudhu ia malah membasuh mukanya agar fresh.

Setelah itu ia kembali masuk ke dalam masjid dan duduk di samping Saad yang menatap dengan geli. Sama seperti mas Fadli dulu Pikir Saad.

***

Dino kini berada di ruangan milik Ustadz Rasyid, melihat bagaimana kelakuan Dino semalam membuat nya berfikir untuk membimbing pria di depannya ini secara pribadi.

"Dino sebelum kita mulai materinya, saya mau tanya dulu" Dino menatap Ustadz Rasyid dan mengangguk pelan.

"Alasan kamu ingin berubah karena apa?" Dino bungkam, ia tak mungkin menjawab karena wanita kan?? Bisa-bisa Ustadz Rasyid menertawainya pikir Dino.

"Kenapa diam?" Tanya Ustadz Rasyid melihat Dino tak menjawab.

***

Perkataan Ustazd Rasyid di ruangannya membuat Dino termenung di dalam kamar asrama. Saat mendengar perkataan beliau membuat hati Dino mencelos dan bergetar. Dia mengambil langkah yang salah?? Batin Dino.

Dino Pov~~

Gua duduk di atas ranjang dengan buku milik Saad di tangan gua. Tapi jangan fikir kalau gua lagi asik membaca. Tidak! Pikiran gua melayang memikirkan perkataan Abi tadi.

Entah mengapa mendengar perkataan Abi membuat gua terpukul, ada rasa bersalah dan malu yang menggerayangi hati gua saat ini. Entah tempat ini membuat gua banyak pikiran.

"Mas!! Mas!!" Gua terlonjak kaget merasakan tepukan di pundak gua.

"Hah?"

"Kenapa melamun mas?" Sejak kapan Rasya dan Yusuf ada di sini??

"Sejak kapan lu berdua masuk kamar gua?" Mereka menatap gua bingung.

"Dari tadi kok mas mereka disini" Timpal Saad yang lagi melipat pakaiannya.

Gua hanya mengangguk pelan dan meletakkan buku Saad di meja kecil.

"Di daerah sini ada tempat yang enak gitu buat nyari angin?" Ucap gua menatap ketiga lelaki di depan gua.

CINTA?? (Revisi)Where stories live. Discover now