BAGIAN 1-Guru TK

13.2K 365 11
                                    

Kringggggg kringggggg.....

"Nah sampai disini dulu ya, jangan lupa PR nya dikerjakan". Ucap seorang wanita dengan lembut kepada anak-anak yang masih berumuran 5-6 tahun di depannya. Vena Azzahra, wanita sederhana dan baik itu adalah guru TK yang sangat di sukai muridnya karena sikap nya yang lembut.

"Iya ibu". Jawab mereka serempak.

"Assalamu'alaikum".

"Wa'alaikumsalam Bu". perlahan mereka jalan dengan teratur kedepan untuk menyalami Vena dan bergegas keluar.

"Di jalan jangan ada yang dorong dorong ya, nanti jatuh". Mereka semua mengangguk mengiyakan.

***

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam, sudah pulang nak?". Ucap wanita paruh baya setelah membuka pintu itu untuk anak bungsunya. Vena tersenyum dan menyalami tangan Ibunya.

"Iya Bu, bang Ali mana? katanya dia sudah pulang ya?". Tanya Vena sambil berjalan masuk bersama Ibu nya itu.

"Ada dikamarnya, katanya dia kangen sama kamu". Ucap Ibunya dan berlalu ke dapur untuk melanjutkan masakannya yang sempat tertunda. Vena berjalan pelan kearah kamar kakak laki-laki nya dan mengetuk pintu dengan pelan.

"Bang, ini Ana". Ana adalah nama panggilan Vena dari abangnya, kata abangnya sih dia menyukai nama itu mebuat Ali selalu memanggilnya dengan sebutan Ana.

Tak menunggu waktu lama, kemudian pintu berwarnah coklat itu terbuka dan terlihatlah tampang abangnya yang tersenyum kearahnya.

"Uhh kangen deh sama adek abang yang ini". Ucap Ali kepada Vena dan langsung memeluknya, inimah udah biasa dilakukan oleh Ali kepada Vena. Berbicara tentang Ali, dia sangat menyayangi Vena. Vena membalas pelukan abangnya yang sudah lama ia tak rasakan sebab Ali tinggal di luar kota untuk kerja.

"Ana juga bang, ngomong-ngomong abang bawa oleh-oleh kan buat aku?". Ucap Vena dan melepaskan pelukannya kemudian tersenyum senang ke arah abangnya yang terlihat kesal. bukannya kabar yang di tanya ehh malah oleh-oleh. Gerutu Ali dalam hati.

"Nggak". Ucapnya cuek dan menutup pintu kamarnya dengan muka puas saat mendengar teriakan protes adiknya dari luar.

"ABANG!!! KOK NYEBELIN SIHHH!!!". Bukan apa-apa, Vena hampir aja kejepit pintu kalau dia tidak mundur dengan cepat. Dengan wajah kesal dia berbalik dan berjalan kearah kamarnya yang tak jauh dari kamar abangnya. Vena bukan keturunan konglamerat, dia hanya anak dari seorang buruh bangunan dan ibunya cuman jualan kue-kue di depan rumahnya. Sayang ayahnya sudah meninggal dunia saat umurnya 19 tahun. Sekarang abangnya lah yang membiayai hidup mereka, Ali bekerja di perusahaan besar di kota Jakarta, dia sebagai sekertaris CEO. Tapi mereka sudah merasa cukup dengan kehidupan mereka sekarang.

Vena membuka pintu kamarnya dan melangkah masuk. Kamar Vena tidak begitu luas tapi sangat rapih karena Vena termasuk dalam kategori wanita yang rajin.

Vena Pov

Aku melangkahkan kaki ku ke rak buku yang ada di samping tempat tidurku, dan mengambil koleksi novel ku. Walaupun umurku sudah 23 tahun tapi aku sangat menyukai novel. Ta'aruf, aku sangat menyukai kisah cinta yang menyangkut pautkan Agama bukan sekedar cinta-cintaan doang yang nggak mengandung apa-apa dalamnya. Saat asik-asik baca novel terdengar suara adzan di Masjid, kemudian aku melangkah keluar dan berpapasan dengan bang Ali yang sudah siap dengan baju koko nya, mungkin dia mau berjamaah di masjid.

"Bang nggak dirumah?". Tanyaku dan di angguki olehnya.

"Iya, di Masjid aja biar banyak pahalanya". Ucapnya sambil terkekeh kecil. dasar, Aku hanya mengangguk dan berjalan ke kamar mandi buat wudhu. Setelah wudhu aku berjalan ke kamar Ibu, biasanya kami akan shalat jamaah di kamar Ibu. Ku ketuk pintu kamar dan langsung masuk.

Setelah shalat Ashar aku dan ibu memasak makanan untuk makan malam, walaupun ini masih soreh tapi ini adalah kebiasaan keluarga ku, kata ibu Biar nggak repot nanti. Akumah iyain aja. Saat tengah memasak bang Ali datang membawa dua kantong plastik.

"Bang itu apa?" Tanya ku bingung. Gimana nggak bingung coba kantong plastiknya besar amat.

"Oh ini ada oleh-oleh dari temen abang, dia abis dari Kalimantan katanya. Ehh abang dikasih cemilan banyak amat hehehe". Ucapnya sambil tertawa.

"Ehhh buset bang, itu cemilan semua?? banyak amat. Teman abang baik banget deh, emang siapa sih bang?". Ku lihat bang Ali kek gugup gitu ahh aku tau pasti dari kak Rezky, kak Ali itu udah lama suka sama kak Rezky. Tapi abang nggak mau bilang karena dia nggak mau dosa kalau pacaran. yaelah kalau bang Ali bilang pun akan di tolak sama kak Rezky kan kak Rezky shaleha banget. Dia yang selalu ajarin aku Agama waktu masih SMA dulu. Aku salut sama kak Rez yang baik dan santun. Eehh.. kok bang Ali bisa di kasi cemilan banyak amat ya??

"Ehhh bang kok kak Rez bisa kasih abang cemilan?? emang abang dari mana?". Tuh kan makin gugup dia.

"Dek kok kamu tau kalau yang ngasih Rere sih?". Rere itu panggilan abang buat kak Rez.

"Yaa kan abang gugup tadi". Jawabku sambi potong-potong bawang merah. Bang Ali jalan dan masukin cemilan kedalam kulkas.

"Tadi abang di ajak sama Andi ke rumah nya, ehh tau-tau om Risal baru pulang dari Kalimantan yaudah abang di kasi ini sama mamanya Rere". Bang Andi itu adik nya kak Rez, bang Andi sama bang Ali deket banget dah cuman beda satu tahun doang sama bang Ali. oh iya umur bang Ali itu udah 26 tahun. nah kalau bang Andi umurnya 25 tahun.

***

AUTHOR POV

Hujan lebat mengguyur kota Jakarta, tampak seorang lelaki yang sedang mengendarai mobilnya menuju sebuah perumahan elit. Setelah ia memasuki gerbang dan memarkirkan mobilnya di garasi dia berjalan dengan santai menuju pintu utama. Perlahan dia memencet bel yang ada di depannya dan pintu terbuka dengan menampakkan seorang asisten rumah tangga yang sedikit tua.

"Ehhh silahkan masuk tuan" Ucapnya sopan dan di angguki oleh lelaki itu. Dia dengan enteng nya berjalan masuk dan duduk di sofa tanpa memperdulikan tatapan tajam jadi orangtuanya.

"Apa maksud semua ini Dino!!" Gertak Farhan kepada anak tunggal nya ini. Dino Bimantara seorang CEO di perusahaan yang besar, namun dia membuat ayahnya murka karena dengan seenak jidatnya Dino membatalkan proyek yang ada di Bandung. Dino hanya menghela nafasnya dan duduk dengan tegak kemudian menoleh ke Farhan yang sudah sangat marah.

"Aku malas melihat wajah angkuh nya pa, lagian tanpa proyek itu perusahaan kita tidak akan bangkrut kan?". Tanya nya dengan tenang sambil meminum kopi ayahnya yang sudah mulai dingin.

"KAMU INI KENAPA HAH?? PAPA SUDAH LAMA BEKERJA SAMA DENGAN NYA KENAPA KAMU PUTUSKAN KERJA SAMA PERUSAHAAN HAH!!" Farhan sudah habis kesabaran menghadapi putra satu-satunya ini, entahlah dari kecil dia selalu mengajari Dino dengan baik tapi apa sekarang??.

"Pa sudah lah, jangan marah mulu. Nanti papa tekanan ngeladenin anak papa yang nakal ini" Bujuk Kiran kepada suaminya yang sudah murka, dan dengan kurang ajarnya Dino hanya cengengesan sambil garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Dan kamu Dino, selesaikan masalah ini sampai tuntas dan sambungkan kembali kerja sama perusahaan kita! Mengerti?!" Ucap Kiran galak pada Dino dan lihatlah Dino hanya mengangguk dan memutar bola matanya malas.

"Heran mama sama kamu, dari kecil mama sama papa selalu didik kamu dengan baik, bahkan papa selalu nggak ke kantor dan nemenin kamu di rumah. Kurang apa lagi kasih sayang kami?? Kurang apa lagi ajaran kami sama kamu Dino?". Ucap Kiran frustasi pada anaknya yang sangat menyebalkan ini.

"Mama mau tau?" Ucap Dino serius dan dengan bodohnya Kiran mengangguk polos menanggapi pertanyaan anaknya.

"Dino kurang istri hahaha...." Ucap Dino dengan tawanya dan berlari menaiki tangga. Sedangkan Farhan dan Kiran bengong kek orang bodoh mendengarnya. Raut wajah Kiran yang tadinya bengong berubah menjadi merah padam menahan kesalnya.

"DINO BIMANTARA!! AWAS KAMU BESOK MAMA JODOHIN!!"Teriak Kiran dengan marah dan Dino yang tadinya tertawa terbahak-bahak sambil lari langsung berhenti.

"JANGAN MA!!"

***

Follow VeNhii

CINTA?? (Revisi)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن