BAGIAN 12-Keluarga Bimantara

3.1K 171 2
                                    

⭐ Tekan ini sebelum membaca
💬 Tekan ini setelah membaca

Happy Reading...
__________________________________

"Kagak kok, cuman manggil doang" Dan sekali lagi sebuat geplakan mendarat di kepala Rangga dengan keras yang hanya membuatnya tertawa. Entahlah Rangga ini makhluk dari mana yang sangat menyebalkan.

"Gua banyak kerjaan Ga jangan ganggu napa sih" Rangga hanya mengedikkan bahunya dengan acuh.

"Gua gabut di kantor makanya gua kesini" Ali yang masih ada di samping Rangga mendengus pelan dan berjalan keluar.

"WOII MAU KEMANA LU?? GUA KAGAK SURUH LU KELUAR!! ALIII!! WOIII. Dasar monyet putih!" Gua hanya mengabaikan teriakan Rangga yang berusaha menahan Ali yang di acuhkan olehnya.

"Besok pan weekand nih Din, gimana kalau besok kita kepuncak"  Gua masih diam sambil berkutat dengan berkas yang ada di meja gua mengabaikan Rangga yang mengoceh tak jelas.

"Tadi waktu gua masuk kantor lu behh semua karyawati lu natap gua masa, apa gua emang ganteng banget ya??" Gua hanya mendengus pelan dan tetap diam.

"Gua traktir makan nih, cabut kuy"

"Wahh.. Ini jam tangan lu baru ya? Beli dimana?"

Author Pov~~

Dari tadi Rangga berusaha membuat Dino tak fokus dari kerjaannya yang hanya di acuhkan oleh Dino. Rangga selalu mengoceh tak jelas di depan meja kerja Dino dan  sesekali menawarkan Dino sesuatu namun pria itu selalu diam dan fokus pada kerjaannya yang membuat Rangga kesal.

"AKUTUH NGGAK BISA DIGINIIN!! SAKIT HATI ADEK MAS!" Bahkan saat Rangga berteriak dengan alay pun tak di hiraukan oleh Dino.

"Ahh. Sial! Gua dicuekin. Gua pulang lah. Bye!" Dino menatap punggung sahabatnya itu yang melangkah dengan kesal keluar ruangan dengan terkekeh geli. Ada-ada saja Rangga.

Sesampainya Rangga di luar ruangan, ia langsung melangkah dengan cepat ke meja Ali yang tengah fokus pada laptopnya. Ia memukul pundak pria itu dengan agak keras yang membuat sang empunya terlonjak kaget.

"Gua gabut nih, cabut kuy"

"Gua sibuk. Lu aja yang cabut" Rangga mendengus pelan dan berjalan kearah lift sambil berteriak tak jelas.

"KAU HANCURKAN AKU, KAU CUEKIN AKU. Ehhh liriknya salah ya? Ahh bodo amat! Serah orang gans lah" Mendengar celotehan dari Rangga membuat Ali tersenyum geli.

***

Tok tok tok

"Masuk"

"Assalamu'alaikum mbak" Pingky menoleh ke arah pintu kerjanya dan tersenyum melihat Vena yang membawa berkas di tangannya.

"Wa'alaikumsalam, udah Ven?" Vena hanya mengangguk dan tersenyum sambil berjalan kearah meja kerja Pingky, atasannya itu.

"Iya mbak" Vena mebaruh berkas yang ada di tangannya itu ke meja Pingky.

"Kalau gitu, Aku keluar ya mba" Belum sempat Vena membalik badannya, Pingky langsung mencekal tangan Vena.

"Nanti sibuk Ven?" Perkataan Pingky membuat Vena mengerutkan keningnya bingung tapi kemudian menggeleng pelan.

"Nanti mau nggak temani mbak kerumah mbak?"

"Buat apa mbak?" Vena duduk saat Pingki melepaskan genggaman di tangannya.

"Kan mbak mau pindah ke apartemen mbak, tapi sebelum pindah mbak mau bawa barang-barang mbak dari rumah dulu" Vena hanya mengangguk-anggukkan kepalanya pelan.

CINTA?? (Revisi)Where stories live. Discover now