Dua Puluh Enam✔

3.1K 126 0
                                    


She’s my sunshine in the rain
She’s exactly what I need.

***

"ALVIOO!" pekik keduanya bersamaan dari arah berbeda.


Gadis dengan rambut bergelombang dan gadis dengan poni yang menutupi keningnya, siapa lagi kalau bukan Asha dan Hanna.

Mereka saling menatap sinis. "Al!" panggil Asha sambil menepuk pundaknya.

Gio menggeleng pelan sedangkan Fahrez mengusap kasar wajahnya. "Cobaan apalagi ini tuhan.." gumamnya.

"Al aku bawain bekal buat kamu!" ucap Hanna yang sudah berada di samping kanan Alvio dengan kotak bekal hijau di tangannya.

Asha mengambil kotak tersebut lalu membukanya. "Aku suapin ya, ini makanan kesukaan kamu kan?" ucapnya mengambil sepotong sushi yang ada di dalam kotak bekal tersebut.

Hanna melebarkan matanya dan langsung mengambil kotak makannya. "Punya gue! Enak aja lo!" ucapnya.

Asha tersenyum miring. "Bodo! Alvio kagak mau juga!"

"Lo bedua diem bisa kagak?" tanya Gio yang tadinya sibuk bermain game kini mencak-mencak kesal karena konsetrasinya terganggu. "Ya siapa suruh elo di sini!" ketus Hanna.

Gio menatapnya dengan tajam, "gue duluan di sini! Dasar dora gak tau diri!" balasnya sinis.

"Apa lo bilang?!"

"LO KAYAK DORA!" pekik Gio dengan keras karena kesal.

"Enak aja lo ngatain!"

"Rambut pendek, punya poni, badan besar, muka kaya boots. Apalagi kalau bukan dora." celutuk Fahrez yang juga ikut kesal.

"Boots?! Jangan sembarang ngomong lo!"

"Iya boots kan monyet." jawab Fahrez santai.

"Jadi lo bilang muka gue kayak monyet?!"

"Enggak."

"DIAM!" ucap Alvio dingin dan menusuk, tatapan matanya tajam membuat Hanna dan Asha merinding menatapnya. "JANGAN. GANGGU. GUE." ucap Alvio dengan penekanan di setiap kata.

Semua terdiam termasuk Hanna dan Asha. "Al!" panggil Feila tiba-tiba.

Alvio menatapnya datar tanpa ekspresi sedangkan Feila yang kini berada di depannya tersenyum lalu mengangkat tangannya membuat lengkungan senyum di wajah Alvio. "Senyum." ucapnya namun tangannya langsung di tepis kasar oleh Alvio.

"Jangan sentuh gue."

"Berenti ngejar gue, gue gak suka sama cewek yang gak tau malu kayak lo bertiga." ucapnya seketika Asha dan Hanna pergi dari kantin dengan mata yang memerah namun tidak dengan Feila yang tersenyum miring.

*****

Kini hari yang ditunggu siswa-siswi Global High School, dimana mereka akan menampilkan kemampuan mereka. Alvio duduk dengan teman-temannya di kursi backstage sambil menunggu giliran.

Gone✔ [COMPLETE]Where stories live. Discover now