Lima✔

4K 199 5
                                    

Fahrez menatap Alvio dengan mata yang memincing. "Lo jadian sama Fradila?" tanyanya saat mereka sedang berada di perpustakaan karena di suruh mencari buku. Alvio menggeleng sebagai jawaban. "Terus post-an lo?"


"Itu Ara yang post."

"Tapi kok lo meluk dia?"

"Gue gak meluk."

"Tapi lo meluk."

"Gak!" ucap Alvio dengan kesal.

"Iya Al! Semua yang liat foto lu sama dia juga mikir begitu."

"Gue peteng lehernya doang,"

"Tapi kayak meluk."

"Gak anjir."

"Iya Al!"

"Diem!"

"Lo cium dia juga?" tanya Fahrez tiba-tiba. Alvio menjitak kening Fahrez, "Lo kira gue cowok apaan?!"

"Kan lo cowok normal."

"Gak! Gue gak cium dia."

"Tapi lo kayak cium dia."

"Enggak anjir!"

"Lo meluk terus lo cium juga, wahh enak ya plus plus.." ucap Fahres menggoda Alvio.

"Engga anjing! Diem lo!"

"Al, lu jadian sama Fradila?" tanya Novan dan Gio bersamaan. Mereka baru saja menghampiri Alvio dan Fahrez yang sedang mencari buku di rak paling ujung, sedangkan yang lain mencari di rak depan dan tengah.

Alvio mengusap wajahnya kasar, "Enggak!"

"Tapi--"

"Itu Ara, bukan gue." ucapnya memotong ucapan Gio.

"Terus k--"

"Gue gak meluk! Tapi gue peteng lehernya!" jelas Alvio dengan wajah kesalnya. "Mas--"

"Udah ah bacot lo pada." ucapnya lalu beranjak pergi dari sana.

Ia mencari buku paket biologi yang disuruh oleh Bu Jani, tapi ponselnya yang sedari tadi tak hentinya mengeluarkan bunyi pesan membuatnya berdecak dan langsung membuka pesan tersebut.

Tangannya mengepal kuat, wajahnya memerah menahan kesal membaca pesan itu. "Alvioo!" ucap Fradila dari sebelahnya, dengan cepat ia mengeluarkan pesan orang tersebut dan langsung mematikan ponselnya. "Kenapa?" tanya Fradila dengan alis yang naik sebelah.

Alvio menggeleng pelan, "Lo udah dapet bukunya belum?" tanya Fradila.

Lagi-lagi Alvio hanya menggeleng, entah kenapa pikirannya hanya tertuju oleh pesan tadi dan gadis yang ada di depannya.

***

Bel pulang sudah berbunyi, Seluruh siswa bergegas menyimpun barang mereka dan tak lupa berdoa.

"Gue duluan ya!" ucap Kesyfa sambil melambaikan tangan ke arah Fradila dan yang lain. "Hati-hati Fa!" pekik Fradila yang masih duduk di tempatnya.

Fradila bangkit dan diikuti dengan yang lainnya. "Jah, lo di jemput gak?" tanya Fradila yang melihat Ajjah berjalan berdampingan dengan Gio di sebelah kiri dan Novan di sebelah kanan. "Iya Ra, kenapa?"

"Tunggu bareng yuk!" ajaknya dan di balas anggukan.

"Ajjah, sama gue aja pulangnya.." ucap Gio tiba-tiba.

"Gak usah gue di jemput kok." tolak Ajjah dengan halus.

"Gak pa-pa. Sekalian kenalan sama calon mertua." ucapnya dengan cengiran dan di balas gelengan ringan dari Ajjah. "Udah di tolak masih aja maksa." celutuk Novan tiba-tiba.

Gone✔ [COMPLETE]Where stories live. Discover now