Tiga✔

4.3K 206 1
                                    

Fradila dan Adira tengah asik bermain di timezone, sedangkan Adhya sedang berkeliling mencari sepatu. "Kak ambil boneka yuk!" ajaknya dan dibalas anggukan.


Sudah kesekian kalinya Fradila dan Adira mencoba mengambil boneka, namun tidak ada yang berhasil. "Cape juga gue lama-lama Ra," ucap Adira sambil bersender di kaca boneka.

"Percuma aja kita berjuang susah-susah daritadi, kalau hasilnya juga bakal sama." lanjutnya.

Fradila mendongak, "Ahayde! Quotes nya boleh juga, anjay."

Adira terkekeh pelan, "dasar baperan." Fradila menyengir menampakkan deretan giginya dan kedua lesungnya. "Biasa, kids jaman now."

Adira menggelengkan kepalanya, "masih mau main gak?"

"Gak deh."

Adira mengangguk, "kita ke foodcourt yok! Abang lo di sana." ajaknya lalu menarik tangan Fradila agar mengikutinya.

"Adhya!" pekik Adira sambil melambaikan tangan. Merasa terpanggil Adhya mendongak lalu menampakkan lesungnya dan ikut melambaikan tangan.

Fradila dan Adira berjalan menuju kursi uang di tempati Adhya. "Pesen apa Ra?" tanya Adira sambil membolak-balikkan buku menu.

"Abang apa? Kak Adira apa?"

"Abang minum aja."

"Sama deh." ucap Adira yang sudah menutup buku menu.

Fradila menganggukkan kepalanya, "hmm.. Ara mau beli es cream cone aja deh." ucapnya lalu bangkit dari duduknya.

"Kemana?" tanya Adhya yang sudah menaikkan sebelah alisnya. "Beli es cream." Adhya mengangguk, "nanti balik lagi ya.."

"Kalau gue gak balik juga abang seneng, bisa pacaran sama Kak Adira." ketusnya dan dibalas kekehan oleh Adira.

"Tau aja. Udah sana lo kan udah puas tadi berdua sama Adira, sekarang gantian dong. Abang juga mau." ucap Adhya mengusir sambil mengibaskan tangannya ke arah Fradila.

"Hati-hati sama Bang Adhya kak, dia galak macam singa."

"Enak aja lo!"

"Udah, cepetan sana beli es cream biar cepet juga pulangnya." ucap Adira melerai. "Jadi gak mau lama-lama berdua nih?" goda Adhya menaik turunkan alisnya. Adira tersenyum malu, "kan besok kita jalan lagi,"

"Aduh, kok gue ngerasa kayak sampah gitu ya. Di abaikan gitu aja." ucap Fradila melirik sinis Adhya dan Adira sambil mengibaskan tangannya ke wajahnya. "Eh, masih ada manusia toh di sini." sahut Adhya tak kalah sinis.

"Makanya Ra, cepet cari jodoh." ucap Adira terkekeh. "Pacar aja gak punya gimana mau dapat jodoh."

"Pacar itu belum tentu jadi jodoh Ra." jawab Adira sambil meminum Milkshake Vanilla miliknya yang baru saja datang.

"Tapi, kalau kita udah pasti jodoh. Ya gak?" celutuk Adhya sambil menaik turunkan alisnya. "Ngarep dih." ketus Adira.

Adhya memasang wajah cemberutnya. "Mampus tuh mamam jodoh!" ucap Fradila dengan sedikit tawa mengejek. "Udah sana pergi lo, jangan ganggu!" ucap Adhya mengusir.

Fradila mengangguk, meng-iyakan. "Bhay! Selamat berpacaran!" ucapnya lalu pergi.

***

Sekitar sepuluh menit Fradila mengantri es cream. Berbagai sumpah serapah ia sebut, dari nama hewan, pakaian dalam hingga kotoran hewan. "Lama banget anjir." gumamnya kesal.

Sisa dua orang lagi, setelah itu ia bisa mendapatkan es creamnya. Dan sekarang gilirannya. "Es cream strawberrynya satu terus conenya coklat saucenya white chocolate." ucapnya.

Fradila menjilat es creamnya sambil berjalan, tanpa sadar ia menabrak seseorang.

BRUK

"Eh, sorry!" ucap Fradila kaget. Kini baju cowok yang ia tabrak kotor terkena es cream miliknya.

Fradila membersihkan baju cowok tersebut, cukup bersih ia terus menunduk tanpa berani menatap sang empunya. "Sorry gue gak sengaja."

"Hm." deheman cowok tersebut membuat Fradila berani mendongak dan langsung tersenyum cerah menampakkan kedua lesungnya. "ALVIOO!!" pekiknya.

"Hm."

"Lo kok di sini?!" ucap Fradila sedikit berteriak, membuat beberapa pengunjung menoleh ke arahnya.

Alvio meringis malu, ia membekap mulut Fradila menaruh telunjuknya di depan bibirnya pertanda diam, Fradila mengangguk mengerti. "Kok di sini?" tanya nya lagi.

"Jalan-jalan lah.."

Kepalanya celingak-celinguk menatap ke samping kanan-kiri dan belakang. "Sama siapa?'' tanyanya dengan alis yang terangkat sebelah.

"Sendiri."

Fradila terkekeh, "ketauan banget lu jomblonya, ahaha.." ucap Fradila lalu tertawa.

"Diem lu biji jagung." ketus Alvio dengan wajah datarnya.

Fradila terkekeh lalu menarik tangan Alvio membawanya menuju foodcourt. "Mending lu ikut gue."

Alvio menaikkan kedua alisnya menatap pasangan kekasih yang kini duduk di depannya. "Siapa Ra?" tanya Adira dengan alis yang mengkerut.

"Alvio."

Adhya mengangguk diikuti Adira di sebelahnya. "Ini Adhya abang gue dan ini kakak ipar gue Kak Adira." ucap Fradila memperkenalkan, Alvio mengangguk paham.

"Alvio." ucapnya sopan.

"Ketauan kan lu juga jomblo." ucap Alvio menatap sinis Fradila.

Fradila terkekeh, "setidaknya gue kagak sendiri kek elu."

"Daripada lo ngintilin orang pacaran."

"Daripada elu, udah sendiri, jomblo, kek orang bego, planga-plongo sendiri." ucap Fradila sambil tertawa dan dengan kesal Alvio mengaitkan tangannya di leher Fradila dengan wajah yang tertutup.

Fradila tertawa dengan tangan yang menutupi wajah. "Sakit kampret!"

Cekrek!

***

tbc./ vomment yaa..

Revisi: 25-04-2018

Gone✔ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang