Tiga Belas✔

3.2K 145 0
                                    

"Ra lo olahraga kan? Hari ini ambil nilai basket." ucap Ajjah sambil menaruh baju gantinya di loker, Fradila mengangguk. "Enak deh yang cowoknya anak basket." ungkap Kesyfa sambil menyenderkan tubuhnya di lokernya.

Fradila menaikkan sebelah alisnya, "ntar ambil nilai pasti di bantuin terus di ajarin terus ah sosweet banget sih.." ucap Kesyfa sambil membayangkan hal tersebut.

Ajjah terkekeh melihat tingkah Kesyfa sedangkan Fradila menggidikkan kedua bahunya geli. "Kebanyakan nonton sinetron lu!" celutuk Fahrez yang kebetulan menaruh bajunya di loker.

Kesyfa menatap sinis Fahrez, "apa si lo?! Ganggu mulu." ketus Kesyfa.

"Mulut juga mulut gue, eska-eska gue."

"Sekarepmu deh mas."

"Oke deh mba."

"Asik ya udah punya panggilan sayang.." ucap Ajjah lalu terkekeh.

"Siapa?!" tanya Fahrez.

"Lo sama Kesyfa."

"Sama dia? Dih, mending sama Fradila. Ya kan Ra?" ucapnya sambil menaik turunkan alisnya.

"Gue tendang mau lo?" sahut Alvio yang baru datang dengan Novan. Fahrez menyengir lebar, "eh bos Al, santai bos becanda nih gue." ucapnya sambil mengacungkan jari tengah dan telunjuknya.

"Eh, kita ambil nilai gabung sama kelas XI IPS 2." ucap Gio yang baru saja menutup lokernya.

"Serius?" tanya Fradila dengan wajah terkejutnya, yang lain menatap heran Fradila yang terkejut begitu pun Alvio. "Kenapa Ra?" tanya Kesyfa yang heran dengan reaksi Fradila.

Fradila menggeleng, "gak pa-pa sih.." ucapnya dan dibalas anggukan oleh yang lain sedangkan Alvio sedang bergulat dengan pikirannya.

"Woi! Bos Al! Ayo, ke lapangan." ucap Gio menepuk pundak Alvio lalu berjalan menuju lapangan.

Kini mereka sudah berada di lapangan kanan, sedangkan kelas XI IPS 2 berada di lapangan kiri. Mereka sudah berbaris rapi.

"Fradila." panggil Pak Zedi, guru olahraga.

Fradila mendongak mengacungkan tangannya ke atas, "iya pak."

"Minta satu bola sama kelas XI IPS 2 di sana." ucap Pak Zedi sambil menunjuk kelas XI IPS 2 yang dimana para perempuannya sedang bermain bola basket, Fradila mengangguk meng-iyakan. "Yang lain, latihan pakai bola yang ada dulu, bagi kelompok kayak kelas XI ya.. Bapak mau ambil buku absen dulu." ucap Pak Zedi lalu pergi ke ruang guru.

"Mau gue temenin gak?" tanya Ajjah yang sudah memegang satu bola basket.

"Gak gue bisa kok." ucap Fradila lalu pergi.

Fradila berjalan menuju lapangan sebelah, "kak pinjem bolanya satu ya, di suruh Pak Zedi." ucap Fradila dengan sopan.

Gadis dengan rambut sebahu mengangguk lalu melempar ke arah Fradila namun bukannya Fradila mendapatkan bola tersebut tapi bola tersebut sudah berada di tangan gadis dengan rambut bergelombang. "Ambil kalo bisa." ucap gadis dengan rambut sebahu dan poni yang menutupi keningnya.

Fradila menyerit, ia sedang mengingat siapa gadis itu seperti tidak asing di matanya. Ia mengangguk pelan, Hanna pikirnya. "Lempar ke gue La!" pekik gadis tadi.

Dengan bodohnya Fradila terus saja mengikuti kemana arah bola tersebut di lempar, ia berusaha merebut. Hingga Hanna melempar bola tersebut dengan keras.

Melihat itu Alvio melempar bola yang di pegangnya dan langsung berlari berdiri melindungi Fradila yang sudah memejamkan matanya.

BUK!

Gone✔ [COMPLETE]Where stories live. Discover now