34. Unexpected Ambush

4.5K 615 57
                                    

I'm back... Thx buat vommentnya di chap kemarin ^^

Oya berhubung ini dah mau tamat, aku mau bkin work baru. Cuma kebayang depan2 nya sih.

Gynophobia

Silakan cek sekilas di chap depan, sebentar lg di publish bagian cast dan prolog nya ^^

Enjoy

***

Pagi hari, beberapa jam sebelum Irene menemukan cara In Ha dan Hee Sun berkomunikasi, kediaman Sehun.

"Pagi.." Soojung yang sedang memasak tiba-tiba dikejutkan oleh lengan yang dengan cepat merengkuh tubuhnya dari belakang.

"Aku sedang memasak!" hampir saja wanita itu terciprat minyak panas gara-gara ulah suaminya. Bukannya menyesal karena sudah mengejutkan Soojung, Sehun malah menyusup berjongkok ke depan perut Soojung.

"Selamat pagi, anak Appa..." pria yang rambutnya masih acak-acakan itu sudah asik menciumi perut rata istrinya berkali-kali. Soojung yang tadinya ingin menegur Sehun malah jadi tidak bisa marah setelah melihat betapa lucunya tingkah pria itu.

"Apa yang Appa lakukan?!" teriakan nyaring Hunso mengejutkan keduanya. Sehun langsung memasang wajah jengkel pada putranya itu.

"Hanya sedang menyapa anak Appa. Kenapa sih kau berteriak-teriak seperti itu? Ini masih pagi, Hunso-ya." Jawab Sehun lalu kembali fokus pada perut Soojung.

"Appa main sama Eomma saja, yang boleh main dengan adik bayi hanya aku. Sana, Appa!" Hunso mendorong tubuh besar Sehun sampai oleng ke samping. Pria itu menatap tak percaya pada putraya.

"Astaga kau makin menyebalkan. Lihat saja nanti kalau adik bayinya sudah lahir, kau akan kukirim ke Amerika." Dengus Sehun sebal.

"Apa?! Tidak mau, Appa!!! Eommaa...." anak itu merengek sambil berteriak, membuat Soojung memelototi Sehun.

"Sudahlah, Appamu hanya bercanda..." bujuk Soojung sambil memfokuskan diri menggoreng ikannya. Tangan kirinya dia gunakan untuk mengelus kepala Hunso. Demi apapun Soojung sangat bersyukur karena sekarang Hunso sudah terlihat lebih mirip dengan anak kecil saat ini.

"Eomma, adikku baru akan keluar delapan bulan lagi, kan? Berarti saat dia sudah ada, aku sudah semakin besar." Ucap Hunso sambil mengelus perut Soojung. Sehun yang tadi ada di samping mereka kini sudah sibuk bercukur di kamar mandi.

"Tentu saja. Sebentar lagi kau akan berusia 8 tahun. Jadi Oppa yang baik ya untuk adik?"

"Oke! Eomma, aku mau mencari Amber Hyu-Noona dulu."pamit Hunso

"Ah tidak boleh! Kau harus di rumah dulu. Amber Noona masih berada di sekolah. Nanti aku akan suruh Amber Noona menemanimu di rumah. Aku dan Appamu harus pergi sebentar untuk menebus obat dan memeriksa kandungan." Soojung dengan cekatan meniriskan ikan dari minyak lalu menaruh ikan yang sudah matang diatas piring.

"Kalian meninggalkan aku sendiri?" bisik Hunso sumringah. Entah apa ide yang ada dikepalanya itu. Soojung reflek saja menatap bocah yang sedang menyengir lebar itu dengan pandangan curiga.

"Hancurkan saja rumahnya, kemudian kau bisa ucapkan selamat tinggal pada adik bayi dari Amerika." Tandas Soojung tahu bahwa larangannya akan berlaku setiap kali dia membawa kata 'adik bayi' dan 'Amerika'.

Lihat saja anak itu langsung menampilkan wajah jengkelnya. Dia harus mencari perhitungan dengan Appanya. Gara-gara Sehun, Soojung jadi menemukan cara untuk mengancamnya. Hunso berlari mencari pasta gigi rasa buah nya di kamar mandi dan kembali ke meja makan, pura-pura menyibukkan diri sementara tangannya menekan isi odol ke dalam kopi Sehun ketika Soojung tidak melihat dirinya.

[END] Daddy's Little PrinceDär berättelser lever. Upptäck nu