10. Rude Love

6.1K 812 134
                                    

Hai semua. Ini aku update karena lg baek. Hahaha krn kalian lg manis2 nya jg kali yaa. Makasih ya udh rame kolom komen nya. Buat yg blm prnh komen, komen aja gpp, jgn jd sider hehe saya ga gigit kok.

Mungkin aku bakal update chap depan kalau read nya mencapai 12k. Yuhuu. Oke deh lngsg aja happy reading. Jgn lelah2 vote dan komen dsni ^^

Warning, alurnya lompat2 beneran. Soalnya saya mau buru2 nikahin ni dua bocah pea. 😂 Udh kebelet nikah, yehet.

***

Oh Hunso menjadi takut akibat suasana di sekelilingnya. Apalagi melihat keadaan Tuan Jung yang bisa saja menjadi lebih parah dalam hitungan detik. Terbiasa hidup sendiri dalam keheningan, dia jarang sekali mendengar keributan semacam ini.

Melirik ke wajah Soojung, anak itu terkejut ketika ia temukan cairan bening meramaikan wajah Soojung. Wajah yang biasa meledeknya atau kesal padanya menjadi mengenaskan seperti ini. Belum lagi melihat Appa nya di tuding seakan melakukan kesalahan besar membuatnya tidak tahan lagi.

“Harabeoji...” Ucap Hunso penuh keraguan.

“Noona ini menginap di rumahku karena tertidur di mobil. Dia membawaku ke panti asuhan kemarin malam... jangan marah harabeoji... kau membuatku takut...” mata Hunso berair entah mengapa.

Mendengar suara polos Hunso juga membuat Tuan Jung sedikit lebih tenang. Meskipun nafasnya masih terengah dan wajahnya memerah menahan sakit, ia sudah lebih tenang daripada tadi.

Di perhatikannya dengan seksama bocah lelaki yang daritadi mengikuti putri bungsu nya.

“Itu tidak membenarkan tindakannya untuk tidur di rumah lelaki yang sudah bertahun-tahun menduda, nak. Bisa menimbulkan fitnah dan jadi buah bibir. Ah maaf ucapanku akan sulit kau mengerti...” Tuan Jung merutuki diri sendiri karena memakai bahasa setinggi itu dengan bocah. Rasa sakit di dadanya membuatnya jadi tidak bisa berpikir jernih.

“Aku mengerti kok dengan apa yang harabeoji katakan. Jika memang itu yang harabeoji khawatirkan, seharusnya harabeoji tenang dan mencari jalan keluar. Kalau harabeoji marah-marah hingga membuat kami takut begini, artinya harabeoji tidak percaya pada anak harabeoji sendiri....” balas Hunso cepat.

Tuan Jung tertegun mendengarkan hal itu. Dia memang sudah keburu berpikiran buruk soal Soojungnya. Betapa malunya karena ia di sadarkan oleh bocah berusia 7 tahun yang dia anggap tak tahu apa-apa.

Ia meredakan amarahnya, mengatur nafasnya, kemudian menatap orang di sana satu persatu. Saat pandangannya jatuh pada Sehun, ia menghembuskan nafasnya.

Seulgi serta Soojung segera memapah Tuan Jung untuk duduk dengan benar di sofa. Setelahnya, mereka semua duduk berhadapan satu sama lain untuk mulai bicara dengan kepala dingin.

“Tuan Jung, maaf atas keteledoranku, anda sekeluarga jadi ikut terkena akibatnya. Harusnya aku pulangkan saja Jung Soojung ke rumahnya dan teman-temannya...” ucap Sehun meminta maaf dengan penuh wibawa.

Tuan Jung memperhatikan Sehun dengan pandangan menilai. Karena Sehun terdengar menyesal atas kejadian yang menimpa putrinya, Tuan Jung memutuskan untuk bicara baik-baik dengan Sehun.

“Mungkin putramu benar. Aku terlalu meragukan anakku sendiri. Tapi kenyataan yang tidak berubah adalah kehormatannya tetap tercoreng saat ini... apa solusimu untuk masalah ini?” ucap Tuan Jung.

Sehun langsung bungkam karena tidak tahu apa yang harus dia lakukan.

“Maafkan aku Tuan Jung. Mungkin aku akan terdengar sangat tidak bertanggung jawab. Tapi aku juga baru saja mengetahui hal ini. Otakku sedang kacau dan aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Aku akan mencari jalan keluarnya di rumah. Aku juga berharap semua kekacauan ini bisa cepat teratasi...” jawab Sehun frustasi.

[END] Daddy's Little PrinceWhere stories live. Discover now