2. I Can't Believe It!

8.1K 853 70
                                    

Hai aku update chap 2 nya nih. Wkwkwkwk. Thx udh vomment di chap pertama dan add ke reading list kalian. Jangan lelah2 komen di sni ya. Aku ga marah kok mau kalian blg apa jg. Wkwk asal jan ngata2in. Wkakakak.

By the way... selamat menunaikan ibadah puasa ya bagi saudara2 ku yang melaksanakannya... :D

Enjoy ^^ semoga bs menghibur...

***

Sulli mengerang begitu Seulgi membuka Gorden kamar mereka. Cahaya matahari yang bersinar terang langsung menusuk ke matanya. Seulgi mengucek sejenak matanya dan berbalik badan. Gadis itu langsung menyemburkan tawanya begitu melihat Sulli.

“Ng?” Sulli yang terbangun karena suara tawa Seulgi langsung meraba mulutnya begitu merasakan sensasi tidak enak di sekitar sana.

BREEK!

“AKH!!!”

Dia melepaskan lakban itu dari mulutnya lalu mengerang sakit. Dia segera berlari ke kaca dan melemparkan beberapa makian kasar karena segiempat berwarna merah tercetak di mulutnya akibat terlalu lama di hiasi lakban itu.

“JUNG SOOJUNG!!!!!!” pekik Sulli emosi. Soojung dan Suzy reflek bangun bersamaan karena terkejut.

“HAHAHAHA...” Sedangkan Seulgi sendiri sudah tertawa keras sambil memegangi perutnya di samping jendela.

“Ada apa sih?” erang Soojung masih setengah sadar. Dia meraih gulingnya dan mencoba menutup matanya kembali. Silau sekali cahaya matahari pagi itu.

“Ada apa?! Kau bisa bertanya begitu setelah melakukan ini padaku?” pekik Sulli tak percaya. Soojung membuka matanya dan melirik ke wajah Sulli.

Soojung akhirnya ikut tertawa bersama Seulgi. Suzy sendiri tak ambil pusing dan kembali tidur. Kepalanya masih sakit karena semalam.

“Mian.. Sulli-ya... aku terpaksa melakukannya karena tadi malam kau tidak berhenti meracau soal Minho oppa-mu itu..” jawab Soojung di sela tawanya. Matanya sudah berair dan ia sudah kesulitan bernafas karena tawanya.

“Ya, berhenti tertawa, Kang Seulgi!” sembur Sulli geram karena Seulgi belum juga selesai tertawa daritadi. Apakah wajahnya sekonyol itu?

“Wajahmu... wajaahmu HAHAHAHA....” Seulgi kembali menggila. Ia memutuskan berjalan sambil tertawa ke dapur.

“Aku... mau mandi dulu...” Soojung segera berlari kencang ke kamar mandi setelah menyambar handuknya yang ada di belakang pintu.

“Bae Suzy! Mau sampai kapan kau tidur?! Dasar tukang tidur!”

“Ugh my God. Kurasa aku mengerti kenapa Soojung melakban mulutmu...” Suzy bangkit dari ranjang miliknya dan Seulgi dengan ogah-ogahan lalu keluar dari kamar, menyisakan Sulli yang sudah hampir meledak.

“MEREKA MENYEBALKAN SEKALI HARI INI!” jerit Sulli keras, bahkan sampai terdengar keluar.

“BERISIK!!!” balas Soojung, Seulgi, dan Suzy bersamaan dari luar kamar.

***

Sehun terbangun merasakan berat di atas tubuhnya. Begitu ia membuka matanya, wajah lucu Hunso langsung menyambutnya. Anak itu juga masih setengah tertidur terbukti dari racauannya yang tidak jelas.

Sehun menolah ke sekelilingnya dan mengerutkan keningnya. Seingatnya tadi malam dia sudah tak sadarkan diri di club malam setelah menghabiskan sebotol Vodka sendirian. Ugh pasti Chanyeol yang menyeretnya keluar darisana.

“Hunso-ya, ireona.. bangunlah.. ini sudah pagi dan kau harus sekolah...” panggil Sehun pada Hunso yang sekarang sudah memeluknya. Anak itu menjerat lehernya, membuat Sehun tidak bisa bernafas dengan benar. Sial kepalanya yang sakit bertambah sakit karenanya. Belum lagi pipinya masih perih karena ditampar gadis aneh tadi malam.

[END] Daddy's Little PrinceUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum