23. We're Doomed

5.7K 783 125
                                    

Hai lagi... Makasih untuk vomment nya yah ^^

Gimana teka-tekinya? Sudah berhasil di pecahkan? Wkwkwk yah nanti2 bakal di kasih petunjuk lagi kok...

Happy reading ya

***

Langit sudah hampir gelap. Soojung berjalan menuju pintu rumah ketika suara bel berbunyi. Di luar, beberapa orang pria berseragam datang dan melempar senyum kecil padanya.

"Selamat sore, ada yang bisa saya bantu?" tanya Soojung ramah.

"Selamat sore, Nyonya. Maksud kedatangan kami kesini ingin memberitahu bahwa rumah ini telah disita pihak bank. Kami akan menempelkan juga stiker pada beberapa properti yang akan di sita. Kalian diberi waktu 1 x 24 jam untuk mengosongkan rumah ini." Ucap salah satunya. Soojung hanya membeku menampilkan wajah terkejut.

"Kami permisi ke dalam untuk menempelkan stiker perabot yang tersita, nyonya." Soojung hanya mampu mengangguk lemah mempersilakan mereka masuk.

Setelah itu, mereka menyebar ke sekeliling rumah untuk menempelkan stiker tanda disita pada perabotan di rumah. Soojung menghampiri Sehun yang baru saja turun dari mobilnya. Belum juga bicara apapun, Soojung hanya mengambil tas kerja Sehun dan menggandeng lengan pria itu masuk ke rumah.

Tidak repot menutup pintu rumah, Soojung berlalu ke dapur dan kembali membawa secangkir teh untuk Sehun yang terduduk lemas di sofa ruang tamu.

"Sehun..." suara Chanyeol terdengar dan benar saja pria itu datang bersama yang lainnya.

"Sehun-ah..." panggil Soojung lagi sambil menyentuh pundak pria itu. Soojung meletakkan secangkir teh yang ia bawa dan duduk di samping Sehun.

Tak lama Sehun mengangkat wajahnya dan menampilkan ekspresi datar. "Aku gagal mempertahankan perusahaan." Ujar Sehun pada mereka semua.

"Seharusnya kau menerima bantuan kami kemarin..." balas Chanyeol sambil mendengus.

"Kenapa? Ego mu terlalu tinggi untuk menerima bantuan kami?" tanya Kai.

Sehun terlihat kesal mendengar tuduhan itu. "Kalian tidak mengerti juga? Kalian tahu jelas siapa yang ada di balik semua ini. Menerima bantuan kalian dan membuat perusahaan kalian ikut terkena imbasnya?!"

Kai dan Chanyeol terdiam, tidak memikirkan bahwa Sehun berpikir hingga sejauh itu. Mereka memang kaya dan berkuasa. Tapi seorang Kim Suho jauh lebih berpengaruh daripada mereka bertiga. Helaan nafas Seulgi kembali memecah diam mereka. "Lalu sekarang kalian akan tinggal dimana?" tanya gadis itu pada Soojung dan Sehun.

"Rumah Eomma?" usul Soojung melirik ke Sehun. Pria itu menggeleng sebagai tanda tidak setuju.

"Aku masih punya sedikit uang. Nanti kita akan tinggal di apartement kecil." Putus Sehun. Soojung hanya mengangguk saja sebab dia akan mengikuti apapun keputusan Sehun.

Yang lainnya juga tidak mau lagi membuka mulut karena keputusan Sehun sudah final. Mereka hanya bisa bantu mendoakan agar semua cepat membaik. Seusai para petugas itu melakukan tugas mereka, mereka memilih masuk, memeriksa perabotan apa saja yang bisa mereka bawa dari rumah itu. Kebanyakan barang pribadi seperti pakaian dan alat sekolah Hunso tidak tersita. Soojung di bantu oleh teman-temannya mengemasi pakaian-pakaian Soojung, Hunso dan Sehun.

Sementara Kai, Chanyeol, dan Baekhyun membantu Sehun mengurus pembelian apartement di daerah sekitar Seoul. Melihat harga yang mahal, Sehun akhirnya memutuskan untuk membeli sebuah rumah atap.

Telepon Sehun tidak henti berdering daritadi. Kebanyakan adalah telepon dari ibunya dan mertuanya. Setelah meminta Chanyeol menelepon jasa pengangkut untuk mengangkut barang-barangnya, Sehun menjauh untuk mengangkat telepon dari ibunya.

[END] Daddy's Little PrinceWhere stories live. Discover now