27. Greatest Gift

8.2K 733 107
                                    


Ada scene yg aku hapus ya. (Tidak mempengaruhi cerita)
Tlg hormati keputusanku, thx

Makasih ud vomment yaa lafyu kalian reader semua. Wkwk

Happy reading ^^

***

"Kau ini bicara apa? Aku tidak membuangmu. Aku hanya berpikir kau lebih baik pergi dariku." Ujar Sehun lagi merasa semuanya semakin sulit.

"Itu sama saja dengan kau ingin membuangku! Kau yang menyuruhku tidak boleh meninggalkan kau dan Hunso. Kenapa akhirnya kau jadi begini?!" pekik Soojung kesal. Dia sudah tidak perduli sekalipun Hunso mendengar pertengkaran mereka.

"Keadaan dulu dan saat ini tidak lagi sama. Kenapa kau tidak mengerti juga?!"

"Jika keadaannya berubah aku bisa beradaptasi. Kenapa harus pergi yang menjadi jalan keluarnya? Ada apa denganmu Oh Sehun?"

Sehun terlihat begitu frustasi. Dia melemparkan kotak kalung yang akan dia berikan pada Soojung ke ranjang dan memilih untuk berlalu ke kamar mandi. Soojung menghela nafasnya. Gadis itu melangkah ke ranjang dan memungut kotak yang terlempar ke kepala ranjang itu. Soojung membuka kotak itu dan terkejut menemukan sebuah kalung indah di dalamnya.

Sambil menuju ke cermin, Soojung memakaikan kalung itu ke lehernya dan tersenyum. Kalung nya cantik sekali di lehernya...

Soojung memilih duduk di ranjang menunggu Sehun keluar dari kamar mandi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Soojung memilih duduk di ranjang menunggu Sehun keluar dari kamar mandi. Kali ini dia harus berhati-hati. Tidak baik menyikapi Sehun dengan emosi saat ini.

"Kau menghindar." Tuduh Soojung begitu pria itu keluar dengan handuk yang melilit di pinggangnya.

"Aku hanya mendinginkan kepalaku. Aku tidak ingin-"

"Kalungnya indah. Terimakasih." Potong Soojung sebelum Sehun menyelesaikan kalimatnya. Pria itu masih terlihat murung. Walau matanya menatap ke leher Soojung, tetap saja ekspresi wajahnya belum menunjukkan raut wajah senang sama sekali.

"Hanya sebuah kalung payah. Aku bahkan tidak bisa membelikan yang lebih bagus lagi." lirih Sehun kembali mengingat apa yang ia lihat di kafe. Soojung tertawa kecil mendengarnya.

"Satu set perhiasan dari Myungsoo? Aku menolaknya."

Sehun mengangkat kepalanya dan menatap Soojung terkejut.

"Pfft dia sama sekali tidak tahu seleraku. Pilihanmu yang benar." Ujar Soojung lembut lalu menghampiri Sehun.

"Jangan merasa dirimu rendah. Kita sedang sulit, dan sanggup atau tidak kita melalui semua ini, tergantung dari diri kita sendiri. Kalau kau terus saja bersikap seperti ini, kita akan selesai sebelum melewati semua ini." Soojung kembali mengingatkan Sehun.

"Aku hanya lelah. Kau juga terlihat lelah. Aku tidak suka melihatnya." Ujar Sehun mengakui apa yang dia rasakan.

"Kau akan membaik. Aku janji. Sekarang aku mandi dulu. Setelah aku mandi, kita akan membaca diary Unnie bersama-sama." Tubuh Sehun menegang lagi.

[END] Daddy's Little PrinceWhere stories live. Discover now