18. Baloon

6.3K 788 308
                                    

Makasih untuk vommentnya ^^ asik deh ngetiknya kalau kalian jg kasih tanggapan buat part yg aku ketik. Yah jdi tau aja gimana respon kalian soal perkembangan cerita ini.

Warning: agak2 disgusting, tlg jgn baca pas lg mkn.

Jadi langsung aja. Happy reading ya ^^

***

Rasa kering di tenggorokannya membuat Hunso harus rela menghentikan sejenak penelitian fecesnya. Saat melewati ruang tamu, anak itu mengernyit bingung melihat ada seseorang yang tidak ia kenal duduk bersama Soojung. Aura diantara mereka sangat tidak enak terlihat dari wajah keduanya. Seperti ada asap hitam berputar-putar diantara mereka.

Setelah meraih mug Batmannya dan meneguk air di dalamnya sampai habis, Hunso bergabung bersama dua orang itu di ruang tamu.

“Kau siapa?” tanya Hunso dengan nada datar dan wajah jutek. Wanita asing tadi menoleh pada Hunso dan terkejut. Tak lama sorot matanya berubah menjadi sorot kebencian yang terlihat mengerikan.

“Bae Irene.” Jawab wanita bernama Irene itu singkat.

“Maksudku, ahjumma kenapa bisa ada di sini? Rumah Hunso tidak menerima sembarangan orang. Aku tidak bertanya namamu kok.” Cibir Hunso sinis. Dia adalah tipe anak yang sangat to the point dan memperlakukan seseorang sesuai orang itu memperlakukannya. Jika tatapan benci yang ia dapatkan, bersiaplah jadi bulan-bulanan Hunso dalam segala kenakalannya.

“Aku sedang menunggu Oh Sehun. Ini masih rumahnya seingatku.” Lanjut wanita itu lebih panjang.

“Oh.” Balas Hunso penuh penekanan, menekankan kalau dia tidak peduli  sama sekali. Dengusan kecil pertanda menahan tawa keluar dari mulut Soojung. Tidak sepertinya yang bisa menghadapai setan kecil ini, Irene hanya bungkam dengan mulut yang mengerucut kesal.

Lama terdiam dengan suasana tegang, ketiganya mendesah lega saat sebuah suara menginterupsi keheningan mereka.

“Aku pulang...”

Ketiganya langsung berdiri. Saat Soojung akan mengambil tas kerja Sehun, Irene sudah mendahuluinya untuk menyambut Sehun, wanita itu melompat ke dalam pelukan Sehun dan berseru dengan nada girang.

“I miss you so much, you’re still the same...” pekik Irene membuat Sehun terkejut.

“Irene? Bagaimana bisa kau ada di sini?”tanya Sehun bingung. Setelah nyaris 9 tahun tidak melihat gadis ini, rasanya aneh tiba-tiba mendapatinya ada di rumahnya.

“Ya, aku kembali untuk menemuimu...” jawab Irene lagi kelewat senang. Hunso langsung tidak suka dengan wanita ini. Dia menjijikan, berlebihan, dan bermuka dua. Cih.

“Baiklah, baiklah. Dan aku sudah berubah. Aku sudah beristri dan tolong jangan peluk aku seperti ini...” ucap Sehun memperingati Irene. Wanita itu berubah pias.

“Tapi istrimu sudah...” Irene sempat mendapat kabar, kalau Jessica sudah meninggal sejak lama. Dan ia sepertinya tidak mendapat berita soal pernikahan Sehun karena akses yang di tutup oleh orang itu.

“Aku menikah lagi.” jawab Sehun singkat. Irene marah. Tapi ia berusaha menyembunyikannya lewat senyum terpaksa.

“A-aah, begitu ya. Kukira gadis ini adalah pengasuh putramu...” balas Irene melemparkan pandangan menilai pada Soojung dari ujung kaki sampai kepala. Soojung jadi jengah dengan kelakuan Irene yang semakin tercela di matanya. Benar-benar tidak sopan.

“Bisakah kita bicara setelah makan malam?” tanya Sehun pada Irene. Wanita itu hanya mengangguk. Lalu Sehun mengikuti Soojung ke kamar untuk mandi di kamar mereka, meninggal Hunso dan Irene yang duduk bersama di ruang keluarga.

[END] Daddy's Little PrinceWhere stories live. Discover now