Ada Sesuatu Di Sana

17.2K 1.5K 73
                                    

Mohon dukungannya selalu. Beri voment atau vote itu sudah menghargai karya saya.

Salam sayang

Mm

"Kau tahu aku juga bisa melihatmu dari jauh, Hana?"

******

Di sini aku akan menceritakan kejadian yang ada di sekolah. Entah kebetulan atau memang bisa temanku yang satu ini dapat merasakan kehadiran mereka tanpa melihat wujud dan rupa makhluk halus. Sebut saja namanya Ajeng. Aku senang bukan aku saja yang bisa merasakan kehadiran para makhluk tak kasat mata ini. Ajeng hanya bisa merasakan di mana mereka berada sedangkan aku bisa tahu segalanya. Itulah perbedaan kami.

"Hana, kamu tahu tidak di ruangan Lab dan ruang perpustakaan ada mereka?"

Ajeng menanyai aku saat kami hendak pergi ke lantai atas. Kebetulan waktu itu kami ada pelajaran komputer sepulang sekolah.

"Iya aku tahu. Mereka ada banyak."

"Untung aku hanya bisa merasakan. Tidak seperti kamu."

Setidaknya Ajeng tidak seperti aku yang selalu mengikuti kemanapun aku berada dan sekali - kali mereka memanggil namaku dari kejauhan. Mungkin kedengaran konyol ya bagaimana bisa mereka memanggil aku dari tempat jauh? Ya itu memang keanehan yang ada di diriku. Aku bisa mendengar suara mereka dari tempat yang amat jauh.

Aku yang masuk ke ruangan komputer belakangan mendengar sebuah suara di sebelah ruangan komputer ini. Memang di sebelah ruangan ini ada perpustakaan. Karena yang lainnya sudah meninggalkan sekolah setengah jam lalu maka perpustakaan di tutup. Aku mendengar suara rintihan dari dalam. Aku tahu siapa dia meskipun pintu itu tertutup aku bisa melihatnya. Dia seorang wanita yang duduk pas di depan pintu dengan tangannya yang menggedor pintu meminta tolong.

"Aku tahu kamu ada di sana. Tolong aku."

Aku tidak tahu bagaimana cara menolongnya. Pintu perpustakaan sudah terkunci dan tidak mungkin aku menyuruh seseorang membukakan pintu ini hanya untuk menolongnya. Andai saja aku berani waktu itu mungkin saja menolongnya. Jika aku menolong apakah semua orang percaya jika ada dia di sana?

Aku tak menghiraukan teriakan maupun tangisan dia karena pak guru sudah memanggilku untuk segera masuk.

Hampir setengah jam akhirnya suara tangisan itu berhenti dengan sendirinya. Aku ingin tahu keadaan di luar seperti apa sehingga aku pamit ke kamar mandi karena juga aku ingin ke sana.

Aku mengetuk pintu itu dari luar dengan tiga kali ketukan. Tidak ada jawaban. Aku mencoba mengetuk sekali lagi. Lagi tidak ada jawaban. Aku pikir dia sudah pergi. Akhirnya aku memutuskan ke kamar mandi di lantai bawah karena kamar mandi lantai ataa tidak bisa di gunakan.

Satu langkah menuruni anak tangga tidak terjadi apapun. Saat aku melangkah di pinjakan anak tangga ke tiga. Di situ keanehan mulai terjadi. Anak tangga menuju ke bawah itu sekitar 12.

Sreet...sreet...

Seperti ada yang mengikutiku dari belakang. Aku lihat tidak ada siapapun. Suasana sekitar sekolah ini agak seram walau sore hari( Jam 3 itu sore atau siang ya) . Aku menuruni setiap anak tangga dengan suara yang gesekan yang mengikutiku.

Dari anak anak tangga atas sampai aku menuju kamar mandi aku masih mendengar suara gesekan itu tapi aku tidak tahu siapa yang mengikutiku sedari tadi.

"Kamu siapa?"

Sunyi sekali hanya mendengar suara angin saja dan suaraku saja yang bergema.

"Bisa tidak jangan mengikutiku? Aku tidak tahu siapa kamu."

Hana's Indigo (True Story) ( Repost Ulang Sampai Tamat )Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu