Tantangan

48.3K 1.7K 10
                                    


Dentuman musik dan aroma alkohol memenuhi ruangan club, kelap-kelip lampu disko yang berputar-putar dilangit-langit menambah gemerlap suasana. Dentingan gelas dan gelak tawa berbaur disela-sela suara hingar bingar musik yang dimainkan DJ.

Disebuah sudut tiga pemuda sibuk berkutat dengan minuman memabukkan. Botol-botol minuman dan gelas mengisi meja dihadapan mereka.

"Ayo bro, tambah lagi masak segitu aja lo keok," ejek Adit pada Edward yang mulai sempoyongan.

"Sialan lo, ini juga gue udah nenggak satu botol," Edward mendorong bahu Adit hingga sohibnya itu nyaris terjungkal.

"Alah segitu aja udah bangga, lihat gue udah tiga botol nih nggak sombong gue," sela Dito yang sedari tadi berdiam diri, "elo emang payah Ed," lanjutnya terkekeh.

"Gue nggak payah, jangan ngeremehin kayak gitu," Edward meraih botol baru, membuka tutupnya dan menenggak isinya langsung dari mulut botol, Matanya mulai merah dan ia mengernyit ketika cairan kelat itu kembali mengaliri tenggorokannya.

Adit terkekeh, "lo benar Dit, sohib kita ini memang payah tak hanya masalah minuman, masalah wanita dia juga payah."

"Hei gue ahli soal wanita, kalian kan tahu para gadis antri jadi pacar gue tapi gue nggak mau asal comot, gue pilih-pilih." Edwar membela diri, diantara mereka bertiga Edward-lah yang paling tampan dan diperebutkan kaum hawa.

"Ya ya kalau soal itu gue tahu, maksud gue lo belum pernah kan merasakan tidur dengan mereka?" Adit menaik turunkan alisnya, kemudian menoleh kekumpulan manusia yang bergoyang dan melambai kearah wanita berbaju seksi yang kemudian menghampirinya. Wanita itu langsung duduk dipangkuan Adit dan berciuman mesra.

Edward mengalihkan matanya risih melihat pemandangan didepannya. ia memang minim pengalaman dengan perempuan, paling banter french kiss dengan kekasihnya dan ia tak punya keberanian untuk berbuat lebih jauh meski ia terkenal playboy dan sering berganti-ganti pacar.

"Gimana kalau kita kasih lo tantangan."

"Tantangan apa?" Edward mengangkat alisnya dan mencebik dengan kelakuan kedua sahabatnya yang sedang asyik bercumbu dengan pasangan kencannya, mereka bahkan tak malu meraba-raba paha cewek dipangkuannya.

Mereka ini, padahal mereka punya kekasih tapi masih saja berselingkuh meski cuma semalam.

"Lo harus tidur dengan wanita!" Adit menekankan kata-katanya.

"Hah!!" Edward terhenyak, dengan siapa? Saat ini ia sedang jomblo.

"Tantangan yang lain deh, jangan yang itu." Tolaknya.

Dito menggoyang-goyang telunjuknya didepan hidung Edward sementara tangan yang satu lagi sibuk bergerilya ditubuh cewek yang dipangkunya, "Nggak ada tantangan yang lain, kalau lo nggak berani berarti lo cemen," ejeknya lagi dan tawanya pecah, Adit ikut menertawakan Edward.

Sialan! Maki batin Edwar, kedua sohibnya ini memberi tantangan yang benar-benar menantang dan sedikit konyol.

"Lo tinggal pilih salah satu cewek diclub ini dan bawa kekamar, beres."

Edward mengedarkan pandangan keseantero club mencari cewek yang sesuai kriterianya, tapi tak satupun menarik perhatiannya. Semua terlihat sama dimatanya, berpenampilan seronok dengan make up tebal menghiasi wajah mereka, pakaian yang mereka pakai bahkan nyaris tak menutupi tubuh mereka.

Tapi tunggu, ujung mata Edward menangkap satu sosok yang menurutnya tak cocok berada ditempat itu. Bayangkan saja, disaat perempuan lain berlomba-lomba mempertontonkan lekuk tubuh mereka, yang satu ini justru datang menggunakan kaos dan jeans. Edward tak mengerti bagaimana cara sang gadis bisa lolos dipintu masuk, biasanya para penjaga tak mengizinkan wanita berpakaian tertutup melenggang masuk kedalam club.

Edward tersenyum miring, ia telah menemukan targetnya.

***

Cinta Diujung LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang