MEMORY GLASS -30

88 13 1
                                    

Jakarta ramai...

Senja menyambut kota yang lelah ini.
Ada banyak pertanyaan dalam benaknya.
Tentang dewa yang sedang dirindu.
Adalah kamu.

Setelah menulis kata yang tidak penting itu, aku langsung melesat ke kamar Mama untuk memberi informasi yang penting. Seketika saja langkahku terhenti karena bang Galih menyodorkan sebuah paket kotak persegi kearah ku.

"Ini apa?" Tanyaku sambil membolak-balik paketnya, tidak ada nama pengirim disana, hanya sebuah kode pos yang tercetak miring dengan tulisan Lyon? Nama orang kah?

"Gue gak tau, tadi Dana yang suruh ngasihin ini ke lo, buka aja sih siapa tahu dari si curut kan?"
Hhhh, aku hanya memutar bola mata kesal, lagi lagi abang memanggil Zee dengan sebutan itu!

Aku kembali ke dalam kamar, dan perlahan untuk membuka bungkus paketnya takut nanti dapat merusak isinya. Seketika aku terhenti karena nada ponsel yang nyaring terdengar.

Mataku langsung terbuka lebar ketika melihat nama pengirim email di pop up layar tipis itu. Ternyata dia.

Alzee Gardana : sudah terima paketnya?

Audy Kirana: kenapa kamu kasih aku paket? Untuk apa Zee?

Alzee Gardana: itu hadiah untuk gadis cantik yang sedang berulang tahun minggu lalu. Bukannya aku tidak mengingat hari ulang tahun mu, aku hanya akan mengucapkan kalimat itu ketika hadiahnya sudah sampai ke pemiliknya. Selamat ulang tahun ke 17 ya Ran, aku selalu berdoa yang terbaik untukmu tentang impian dan angan anganmu disana. Semoga kamu suka dengan isinya:)

Ternyata Zee ingat ulang tahunku. Kemarin aku sempat berburuk sangka padanya.

Aku langsung membuka isinya dengan hati-hati dan... "Beautiful thing!" Terdapat glass yang berkelap-kelip disetiap sudutnya, seperti kunang-kunang.

Sebuah miniatur Piramida Louvre dari glass?!
Kalian tahu 'kan? Bahwa Piramida Louvre itu terbuat dari bahan kaca bening yang transparan? Dan sekarang miniaturnya ada di rumahku, aku telah memilikinya! Melihatnya saja sudah membuat ku senang tidak karuan, apalagi kalau datang kesana.

Audy Kirana : sudah kubuka, dan terima kasih Zee. Aku selalu suka apapun yang berhubungan dengan glass, karena dibalik itu ada seseorang bernama Alzee Gardana, kamu. Tapi Zee kau tahu? Hatiku masih saja kepikiran pemiliknya.

Alzee Gardana : Aku tidak mau bahas ini dulu, karena pasti akhirnya ada yang ngambek seperti anak kecil minta uang jajan. Aku minta maaf karena tidak bisa mengabulkan permintaan kamu untuk pulang, dan sebagai gantinya aku hanya bisa memberi kamu itu. Kamu tahu? Aku sering pergi ketempat itu karena disana kerinduan semuanya bisa terbalaskan.

Audy Kirana : tidak papa aku mengerti. Zee jika aku kuliah disana... Menurut mu bagaimana?

Alzee Gardana : kamu hanya bercanda kan? Ran... Kuliah di sini sangat berbeda dengan di Indonesia, semuanya bukan sekedar main-main. Kamu harus ada tujuan yang pasti. Jangan bilang kamu mau kuliah disini karena aku? Sungguh aku tidak mau dengar itu.

Ya. Kamu benar Zee, tujuan ku kesana adalah kamu. Kebanyakan orang berkata, jika kita benar-benar mencintai seseorang kita harus berjuang untuk mendapatkannya, dan itu yang ingin kulakukan, kuliah di Paris.

Memory GlassWhere stories live. Discover now