Restu mu Anakku.

5.9K 288 60
                                    

Aku digandeng anji masuk ke kamarnya, Pradana bener-bener mempersiapkan Semuanya sesuai dengan apa kesukaan anji, Aku Sungguh terharu dengan perjuangan nya.
"anji bahagia? "
Itu pertanyaan utama ku ketika diajak duduk ditepi tempat tidur nya.
Anji tersenyum,
" mommy bahagia? " tanya nya ganti. Aku mengeryitkan dahi mencoba menyelami arti Senyum dan Tatapan nya.
" anji, Tolong ceritakan Jujur sama mommy apa rasa mu? Mommy ga Mau kalo anji ga bahagia nak! "
Aku memegang tangannya. Anakku memelukku,
" mommy, anji Kangen sama mommy! Tapi anji juga kasihan sama ayah! "

DEG!!  Anakku..
" anji, mommy Tulus ikhlas mengerti Mau anji yang pengen mengenal Sosok ayah kandung anji, mommy ga Akan ngelarang nak! "
Kataku sambil merapikan anak rambutnya kebelakang telinganya.

" mommy, boleh kah anji tinggal sama ayah disini? "

DEG!!
Aku berjuang menahan riak ini jatuh,
Aku menatap dan Mencari kesungguhan di mata nya.  Anak ini sangat peka, sekali Aku Salah menjawab apalagi menunjukkan kesedihanku, dijamin itu Akan membebani pikirannya.

" anji, mommy Akan Belajar mengikhlaskan nak! Tapi anji Pasti punya waktu buat mommy kan? " tanya ku mencoba bijak tersenyum.

" Pasti mommy, Pasti! Terimakasih banyak ya mommy! "

" sama sama nak! " Aku memeluknya erat sangat erat. Hatiku pilu jika Ingat akan kehilangan anakku berbagi dengan pradana.

" mommy Mau ke Surabaya ya kata om Angga? " tanya nya begitu kulepaskan pelukanku.  Aku menggangguk dan tersenyum

" anji, kalo mommy Akhirnya menikah sama om Angga, anji mengijinkan tidak? "

Mata anakku membulat dan berbinar.
" Pasti anji ijinkan, anji bahagia sekali mommy! "

" Kenapa sih anji support hubungan mommy sama om angga? " tanyaku

" karena yang mommy cintai ya Cuma om angga! " jawab nya acuh.

" Emang apa yang anak gadis mommy tahu tentang cintanya mommy? " tanya ku lagi sedikit geli dengan gaya sok tahu nya ini.

" yaaaaa anji tahu aja mommy! "

" Ohya? Anji udah pinter nyembunyiin apa lagi dari mommy, Hmmmm? " kataku sambil menggelitik pinggangnya, anakku ini paling ga tahan dengan gelitikan.

" stop it mommy! Plis! Hahaha stop it mommy!! " responnya. Lalu Aku berhenti menggelitiknya dan tergoda dengan pintu keluar dari Kamar kuning nya anji.  Pintu nya Ternyata ada Dua? Aku membuka nya dan takjub dengan yang telah dibuat Prada Untuk anaknya!

Aku tersenyum bahagia, Ternyata Pradana bener-bener telah banyak berubah, belajar main basket, Belajar masak, dan lihat design Rumah ini yang woww, Semuanya tentang kesukaan anak perempuannya, semua sudut dirumah ini tentang anjani ameera, dia mewujudkannya dari semua cerita ku selama ini, ada ring basket, ada pool, Aku menarik nafas panjang.  Sepertinya aku harus belajar berbagi, ikhlas membagi seorang anji.

Anji Sudah dibelakangku dan memelukku,
"om Prada sayang Koq mom sama anji! " katanya Seperti bisa menebak isi kepalaku.

" Om Prada selalu membela anji dari Eyang Uti! "
Aku tersentak mendengar anji menyebut Ibuknya Prada.

" janji ya anji, Jaga dirimu baik-baik telpon mommy kalo ada apa-apa ya nak! " kataku sambil memeluknya erat. Anji menggangguk manis dan kami pun keluar Kamar.

Ya, dan kami mendengar semua percakapan Angga dan Pradana, Dua lelaki ini dengan semua arogancy dan gengsinya.

Pradana nampak merangkul anakku begitu melihat kami keluar Kamar,  Sementara Aku mendekati Calon suami ku dan mengelus punggungnya, serta berbisik "malu Hon, udah tua Masih Mau berantem lagi?" , rangga Cuma menarik nafas dengan kasar menandakan dia tidak suka.

Dan melihat anji dengan penuh Sayangnya memeluk rangga, hatiku menghangat, rangga menghangat, Aaahhh hanya anji yang mampu menaklukkan lelaki keras kepala didepan ku ini.

Anji mengajak rangga masuk lagi ke Rumah ayahnya, yang digandeng Cuma menurut, hingga kami melihat sebuah Mobil datang.

Dua Pasangan sepuh itu turun dari Mobil.
DEG! Bapak dan ibu nya prada, mantan mertua ku.

Tak ada yang berubah, beliau berdua memang tidak ada gesture ramah. Muka mereka dingin dan ningrat banget lah dengan kepala selalu tegak.

Tapi ku lihat mata ibu menghangat ketika melihat anji,  anji menyambut Eyang nya dan mencium tangan mereka berdua. Hingga Tatapan ibuk dan bapak melihatku lalu berubah menjadi makin kaku ketika melihat rangga.

Aku Agak keder tapi remasan tangan rangga menguatkan ku, dia tersenyum dan mengulurkan tangan nya ke mertuwa lelaki ku tapi bapak sok tidak melihatnya, begitu juga dengan ibu yang langsung sibuk masuk ke dalam rumah.

Rangga makin menarik nafas panjang, yang tak dinyana adalah sikap prada yang menghangat ramah ke rangga Seperti hendak menetralkan aura ketidaknyamanan di ruang tamu ini.

"Ayo duduk dulu ngga, nge! " katanya sopan. Anji nampak Sudah duduk dengan nyaman disampingku, Aku merangkulnya, dia Pasti Sudah melihat Semuanya Seperti dia mendengar percekcokan antara ayah nya dan rangga.

Aku meremas bahunya, sebagai mommy nya Aku tahu anji sedang menahan ketidaksukaannya dengan gaya eyangnya yang enggak banget.  Aaah Aku makin gamang meninggalkannya di rumah ini.

Anji menoleh padaku dan tersenyum seakan-akan tahu arti remasan tanganku.
" om Angga Kapan balik ke surabayanya? " tanya nya memecah keheningan.
" Besok pagi bunny, Mau ikut? " kata rangga yang membuatku menoleh.
" Hmmmmmmm...! " dia nampak bingung dan Prada mulai cemas.

Aku memegang tangan anji menenangkannya " senyamanmu ya nak, senyaman anji, Mau dimana pun! Mommy mengijinkan kalo anji akhirnya Mau Smp di solo, mommy berusaha paham anji ingin mengenal Lebih dekat ayah kandung anji, mommy Belajar Untuk mengerti anji!"  kataku mulai memeluknya posesif.

Anakku terkejut menatapku, matanya berkaca-kaca dan mulai memelukku erat  "Jaga dirimu baik-baik ya!"

Ada Tatapan bahagia dari mata Pradana, tapi Aaaahhh Aku Masih ga rela melepaskannya sendiri disini.

***

"Hon, Belum packing? " tanya nya ketika Aku membuka kan pintu Kamar hotel,  Aku menarik nafas panjang dan kasar.
Rangga mengelus punggungku, Aku Masih bersedekap berdiri menatap jendela.

Rangga mulai memelukku dari belakang
" Hon, belajar lah cerita yang ada di hati, jangan di pendam, look at me! " katanya sambil berusaha membalik kan badanku menghadapnya, Aku Cuma mampu pasrah dan menurut.

Aku melingkarkan lenganku ke pinggangnya dan menyandarkan kepalaku di dadanya.

" hon, keputusan ku Sudah tepat kah buat anji? " Akhirnya ada suara yang keluar juga dari mulutku.

Rangga mulai menakupkan Dua tangan nya mengambil mukaku
" what you worried of hon? "

Aku resah dan mulai Mencari tempat duduk yang nyaman
" Aku takut Salah mengambil keputusan, Membiarkan anji bersama Prada dan Keluarga nya Hon! "

Rangga ikutan duduk menjejeriku, meraih tanganku dan mengecupnya
" boleh Aku berpendapat? " tanya nya dan aku menggangguk
" Aku percaya sama anji, anak itu luarbiasa Hebat Hon, Aku Yakin Kamu Lebih mengenal anji kan?

Aku menatap rangga, lelaki yang selama ini selalu memenuhi otak dan mimpiku,
"trust her hon, Kamu tidak melakukan apapun yang Salah! "

Rangga kembali memelukku erat, Aku nyaman bersama nya.

***

JINGGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang