Di Ujung Tanduk?

5.4K 241 2
                                    

Diabaikan?
Mengabaikan?
Terabaikan?

-riani sasmita-

Tiga hari menemani ibuk mertua di palu, pagi ini ikut penerbangan pagi kembali ke kehidupan nyata ku. Belum ada yang tahu tentang perselingkuhan yang dilakukan mas semesta, atau mereka Tau tapi Pura-Pura tidak tahu?

Karena sepertinya Aku merasa ada yang ditutupi, atau hanya perasaan ku Saja.

Uhfffff sengaja menjauh dari mas semesta berharap dia menghubungi ku, Setidaknya beritikad baik memperbaiki sikap nya selayaknya suami yang bersalah.

Tapi Tiga hari pun tak ada telpon atau sekedar WA dari suami ku itu.  Tapi Aku juga tidak tahu sih kalo dia menelpon ibuk atau dek andra.

Dan pagi ini pun, Aku Masih berharap dia menelpon menanyakan kabar ku atau Setidaknya menawarkan menjemput, tapi Ternyata nothing..  GA ada tanda tanda itu,  ya sudahlah.

Aku bisa Koq melakukan Semuanya sendiri.

Jam 1 Siang Aku sampe di Rumah, langsung membongkar koper.
ketika usai berganti pakaian, mata ku melihat sebuah amplop yang sangat ku kenal.

DEG???  Kenapa ada disini??

Dadaku berdebar kencang, mulai ku buka dan ku lihat isinya yang nampak berantakan. 
Pasti Sudah di obrak abrik, karena Aku terbiasa menyusunnya rapi, urut tanggal dan bulan nya.

Hiks?? Mas semesta Sudah tahu kah? Ya Allah, apa yang harus ku lakukan??
Aku termangu, Bengong dan tertunduk pilu, tanpa tahu harus berbuat apa.

Lama Aku hanya duduk Diam, bingung mengambil sikap apa?
Apa Aku harus membuka percakapan dengan mas semesta Nanti? Atau Aku Diam Saja? Atau??
" Aaarrrghhhh gusti Allah, riri bingung! "

Tarik nafas amat panjang, mengambil air wundhu dan mulai sholat dzuhur.  Sangat berharap ada setitik pencerahan Setidaknya kelegaan,
" riri pasrah ya Allah! "

Sore ini ku sengaja menunggu nya, duduk diruang tengah, menonton tivi. 
Ketika ku dengar suara Mobil masuk pekarangan, Pasti dia.

Aaah Tiga hari tak bertemu, Aku Sudah lupa dengan rasanya rindu.

Mas semesta melangkah masuk tanpa mengucap Salam, lalu melalui ku begitu Saja, seakan-akan Aku tak ada.

Dia beraktivitas Seperti biasa dan aku yang duduk Diam disini pun diabaikannya...
Whoaaaaa.. Apakah ada yang Lebih sakit dari ini????

Air mata ku pun jatuh.

Dan berhari - hari terjadi, masakanku tak ada satu pun yang di sentuh, menyapa pun tidak apalagi menyentuh.

Kami memang tidur seranjang tapi saling membelakangi. Bahkan tak ada lagi imam Untuk sholat berjamaah.

Duh gusti Allah, Riri harus Bagaimana?

Mas semesta semakin sering pulang malam, itu pun langsung mandi masuk Kamar dan tidur.

Hanya Allah tempat ku mengadu, Sementara Aku pun Jadi Lebih Memilih banyak di Rumah konveksi.

Sepertinya kesalahan semua berbalik kepadaku, Bagaimana dengan kesalahan pertamanya tentang perselingkuhan yang dilakukannya dan sekarang ketika Aku terpojok dengan kebohongan yang ku lakukan, dia dengan seenaknya memperlakukan Aku begini??

Pulang Kantor sore itu, habis hujan dan Masih Gerimis, Aku berlaku refreshing ke mall sekalian belanja kebutuhan dapur.  Sekilas Aku Seperti nampak Mobil mas semesta deh, dari mana dia? Trus Mau kemana?

JINGGA जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें