JINGGA

Anji??

" lalu, kalo Akhirnya sekarang Kamu berhasil mendekati ku lagi, meluluhkan Aku? Mau Kamu Apakan? Hidup serumah lagi sama orangtua mu? Aku tanya? Sudah punya Rumah dimana Kamu? Sudah bisa apa Kamu sekarang? Sudah punya Pekerjaan apa atau Bisnis apa? Enggak kan?? Semua Masih tentang nebeng di orangtua mu kan?? "

Kalimat inge Masih terekam jelas, yaaa semua mewakili kesakitannya.

" ngge Seandainya Kamu tahu, Aku sedang proses berubah, Aku tahu kesalahan terbesarku dan aku ingin menebusnya! "

Berhari-hari Seperti tak bersemangat bahkan mengabaikan project teratai Jogja, walopun Bella rutin mengirim laporan tentang Perkembangan dan apa Saja yang sedang mereka lakukan. 
Aku cukup berbangga telah Memilih orang yang tepat Untuk memback up ku.

" le, Kamu enggak makan? " tanya ibu, didepan pintu kamarku

" Nanti bu! " jawab ku enggan

" Kamu sakit po? " katanya sambil menjejeri duduk ku di kamar

" mboten buk, Cuma lagi males Saja..

"ra sah diurusi buk, anakmu lanang Kuwi!! " Mendadak terdengar suara marah bapak dari Luar Kamar.

Kami berdua terkejut dan sontak keluar.

" bapak Kenapa? Datang-datang Koq marah-marah? " tanya ibu berusaha menenangkan suaminya.

" tanya sama anakmu itu buk! Sudah berapa duit buat bangun cabang di yogja, bapak percaya Saja dan Ternyata itu hanya modusnya mendekati mantan bojone meneh, Ki nyoohhh buktine!! "

Bapak melemparkan katalog terbaru teratai Jogja yang ternyata Sudah Jadi.

" le, kamu Mau malu-maluin Wong tuwa mu tho?? " semprot ibuk tanpa melihat ada apa isi di katalog nya.

" Pak, Saya itu enggak mengada-ada, semua program yang Saya ajukan ke bapak memang nyata,bapak bisa lihat dari laporan yang ada, bahwa team kami bekerja, bisa menjual bahkan sebelum toko resmi di buka pun! kalo soal katalog ini, Iya Saya memang menggunakan inge dan anaknya sebagai model nya, Itupun inge di awalnya tidak tahu Pak... "

" Pak duduk dulu, ini di minum teh panasnya! " ibu datang lagi membawa secangkir teh Untuk bapak.

" Kamu itu Lagian ngopo tho Prada.. Prada... Isih wae ngurusi mantan bojomu, inge wis duwe anak, wis duwe bojo, Mbokyo Ben, tak golekke..

"buk! Menengo!! " kata bapak, yang langsung membungkam kalimat nya ibuk dengan telak.

Kami bertiga terdiam, sibuk melihat katalog ditanganku, bapak sepertinya Sudah Agak Tenang,

" inge uwis duwe bojo? " tanya nya

" Belum Pak! "

" Yakin, Kamu Sudah menyelidikinya?"

" iya, Saya bayar orang beberapa bulan menyelidikinya Pak, bahkan sampe lampung! "