Terimakasiih Ya Om Angga!

4.7K 232 15
                                    

Semalam kepikiran ngeliat rinjani my honey dengan Muka sembabnya, tak sabar menunggu hari berganti pagi.

Di telpon, no respon!
Sambil mampir ke Soto langganan, jam enam pagi Aku meluncur ke Rumah rinjani.

Dan mendapati anji membuka kan pintu, berlari menyambutku
"om, mommy sakit! "

DEG!! Ada apa dengan my honey?

Anji mengajakku masuk kamarnya rinjani, Tiga tahun bersahabat dengan nya, baru kali ini Aku masuk ke Kamar rinjani.

Nampak Sosok pucat tergeletak, dengan kaki Masih menjuntai dilantai." rinjani Kamu Kenapa? ", wanita yang Biasanya ceria ini nampak Lunglai.
Aku mulai mengangkatnya, lalu memposisikan tidur yang nyaman Untuknya,  ku pegang keningnya terasa hangat.

Ku selimuti rinjani dan mulai teringat ada anji yang harus di urus.

Setelah Ngecas hape rinjani yang kutemukan terselip di sofa dalam keadaan mati pula, Ck Pantesan ditelpon tadi pagi no respon.

Anji sangat bekerja sama, dia minta sarapan kokokran dan ga Mau Soto yang kubawa kan.

Aku mengecek rinjani di Kamar lalu mulai berpindah ke ruang tamu, menemani anji makan.

Balita ini Sungguh Sudah dewasa, rinjani Mungkin membentuknya dengan kepribadian Mandiri Seperti ini!  Aku mengelus rambut anji,

"Mau nambah kokokran nya? "

" enggak om, Terimakasih! " lalu Diam lagi khusuk menyuap.

" tadi yang bantu ngucir rambut anji siapa? " kataku mencoba membuka percakapan dengan gadis lima tahun didepanku.

" mommy, tadi anji udah Mau mandi sendiri, tapi mommy memaksa membantu, anji bilang anji bisa sisiran sendiri tapi mommy tetap memaksa ngucirin, padahal kata miss boleh Koq rambut digerai ke sekolah!"

"Oooohh, itu karena mommy sayang sama anji, pengen nya membantu! "

" tapi, mommy kesakitan om, tadi keringatnya mommy banyak waktu gosok gigi, tapi mommy bilang itu air karena Habis cuci Muka! Kenapa sih orang dewasa itu suka berbohong , kan mommy itu bilang kalo anji harus Jujur kalo ngomong! "

Hadehhhhh, Aku tak tahu lagi harus menjawab apa, anaknya rinjani Ternyata ga jauh beda sama mommy nya kalo udah ngomong panjang kali lebar sama dengan Pusing hahahahha

" om, mommy.. Ehmmmmmm She will okay kan? She's not die kan? " kata Balita didepanku ini menatap ku sedih.

" Hey, don't say like that my bunny honey! " Aku mendekatinya

" mommy Pasti akan sembuh, percaya om, Nanti Kita paksa mommy ke dokter ya Biar cepat dikasih obat! "

Gadis cilik didepanku ini mulai menghabiskan kokokran nya tanpa banyak cakap lagi, dan langsung me naruh mangkoknya di Rak cuci Piring ketika usai.

Hmmm, jaman ku balita, makan Masih disuapin sambil mainan pula, dan anji Sudah pintar dan tertib sekali,  rinjani Luar biasa Mendidik anaknya, padahal kalo dari penampakkan dia tipe wanita yang easy going banget.

Anji mulai menyiapkan tas sekolah nya dan aku sekali lagi masuk kamarnya Untuk memastikan bahwa rinjani sedang tidur.

Aku mengecup keningnya, panas. Lalu bergerak ke Lemari obat di dapur, mengecek obat apa Saja yang ada, Hmmmm ada sanmol Cuma tinggal satu biji.

Hmmm sepertinya harus mampir ke apotek deh Nanti.

Anji Tetiba ada dibelakangku, sudah Siap dengan tas dipunggungnya
"Eh anji Kayanya hape mommy bunyi deh, bisa Tolong angkat? "

JINGGA Where stories live. Discover now