Dia Baik

4K 229 23
                                    

Aku tak habis mengerti , apa yang sedang terjadi di dalam tubuhku. Tekanan darah rendah sama sekali tak pernah menjadi trade record  sakit ku.

Seharian ini terharu dengan yang dilakukan Prada, setelah semua sikap menyebalkannya sepagian yang menyebabkan aku pingsan sepertinya telah tertebus dengan semuaa sikap manisnya. 
Aku meminta tolong budhe sumi membawakan beberapa pakaian ku dan anji untuk dibawa ke rumah sakit, mengingat dia juga punya anak kecil yang tidak bisa ditinggal so tidak mungkin aku meminta tolong menjaga ku dan mengurus anji selama disini.

Sore ini mas prada bersikeras menyuapiku dan saat itu lah teman-teman kantorku datang untuk menengok termasuk kanaya yang dulu menggemaskan dan kuanggap adek hmmmm begitu cintanya ditolak sama rangga , dia berubah jadi mak lampir yang mengesalkan.

Anji dengan sopannya bersalaman dengan semuanya, dan kembali sibuk duduk disampingku tak mau bergeser sedikitpun. Dia selalu memegang tanganku.

Sebelum maghrib mereka semua telah pulang , prada kembali membantu menyuapiku sambil dipandangi anji yang bertopang dagu.

''hey, kenapa nak?" tanyaku pada si sematawangku

''kapan ya anji besar dan bisa menyuapi mommy seperti om prada?" tanyanya sendu, Aku mengelus rambut nya dan yang tak terduga pradana langsung memberika nampan makan yang sedang dipegangnya, ditatanya dengan nyaman didepan anji lalu menatakan sandaran kasur pasien untuk lebih tegak lagi.

'' anji pasti bisa nyuapi mommy, tolong digantiin ya ! om mau mandi, sebentar lagi maghrib !" kata pradana penuh senyum bijaknya.
Anji nampak bengong tak percaya diri, lalu Aku menyemangati nya dengan membuka mulut ku
"haaakkk Kakak anji, mommy lapar! " ku buat akting kelaparan maksimal dengan muka memelas.

Anji  tersipu  sambil mulai menata nasi, sayur dan lauk si sendoknya,
" haaakkk mommy! Uppssss maaf, jatuh! "

Katanya grogi melihat lauk nya jatuh, Aku tersenyum menyakinkannya bahwa it's okay.

Dia pun kembali semangat menyuapiku.  Aaah thanks to Prada yang Sudah peka dengan keinginan anji.

Sepertinya Prada Sudah Habis mandi dan nampak sedang membuka Kaos yang baru di belinya

"kekecilan ya om? " Ternyata anji memperhatikannya

" iya neh, tapi ga papa lah, yang penting bersih bisa buat sholat! " jawab Prada tersenyum simpul.

" om Prada Mirip om semesta ya mom, Rajin sholat! " celetuk anji.

DEG!!

" sejak Kapan Prada sholat? Hebat sekali perubahan nya setelah bercerai? " pikirku.

Dan malam ini kami bertiga, tidur di Rumah sakit.  Aku Sudah Meminta anji Untuk jangan mengabari nenek dan Kakek, alasanku supaya mereka tidak Kuatir, untungnya anji bisa paham.

Anji tidur di kasur yang disediakan dan Pradana tidur di sofa.

Aku melihat mereka berdua, Aku tahu Pradana Pasti Belum tidur. Aku mulai mencoba bangun, Untuk duduk di tepi tempat tidur,  Refleks langsung Prada tanggap dan langsung sigap membantuku.

"Mau apa dek? "

" Mau ke Kamar mandi mas! "

Dia langsung memegangiku sambil membawa botol infus yang diletakkan di hanger nya.

Aku masuk Kamar mandi, dan Pradana menjagai di pintu.

" Sudah? " tanya nya

" Bentar! "

" butuh bantuan? " tanya nya lagi

" enggak mas! "

Setelah membersihkan semampuku, Aku mulai dibantu lagi sama Prada Untuk kembali ke tempat tidur.

JINGGA Where stories live. Discover now