Lhoh?

4K 228 33
                                    

Syukurnya anjar langsung ditangani dengan baik di UGD, beberapa Polisi Sudah menanyaiku dan ku jawab apa ada nya, termasuk menyarankan Untuk menanyakan Alamat simbah anjar ke mas Wedang Ronde yang mangkal di Alun - Alun sebelah Timur.

Dan sekarang setelah anjar mendapatkan Kamar, Aku mulai keluar bermaksud ke kantin Untuk Mencari beberapa botol air mineral sebagai persediaan di Kamar anjar.

Baru beberapa langkah, nampak ada kerumunan keramaian di depan Kelas pavilion, "Lhoh itu kan lelaki yang tadi ku lihat didepan sama anji? Berarti benar itu tadi anji?! Duuhh!"

Aku Jadi ikut masuk ke dalam kerumunan dan melihat satu Sosok lagi "rangga??" , "ngapain dia disini? "
Belum selesai kaget ku, pandanganku terpaku pada Sosok yang sedang berjuang untuk turun dari tempat tidur pasien," inge??? "

Aku bergegas menyeruak diantara kerumunan dan langsung membantu inge!

Inge melihat ku, nampak terkejut
" mas semesta? "

Aku tersenyum,
" Mau dibantu kemana? " tanyaku

" Tolong Pisah mereka! " katanya lemas

" Oke Kamu duduk disini dulu ya dek!" setelah Aku menyakinkan posisi yang nyaman buat nya.

"STOP!!! " teriakku, tapi tetap Kalah sama suara orang di sekeliling rangga.

Aku masuk diantara mereka berdua, dan nyaris Jadi Korban Baku hantam, Aku pegang dulu tangan rangga, dia melihatku,

" stop rangga! " kataku begitu dia sudah bisa tenang

" bedebah itu yang mulai duluan menonjokku! " katanya menunjuk lelaki didepannya.

" stop, Plis, kalian berdua! " kata inge, serentak mereka berdua balik badan dan tersadar Untuk kembali mendekati inge.

Aku Jadi makin tak mengerti, ada hubungan apa inge dan lelaki-lelaki ini?

Satpam mulai berdatangan, untungnya rangga dan lelaki satu nya yang Aku Belum kenal ini Sudah duduk Tenang.

Setelah Aku menyakinkan kepala satpam Rumah sakit ini, bahwa keadaan Sudah aman dan hanya Salah paham Saja, maka mereka pun berlalu, kerumunan orang pun bubar.

Aku Jadi bertahan  di Kamar itu,  inge dengan posisi duduk diatas ranjang pasien, rangga di sofa, lelaki itu di kursi dan aku di Tempat tidur penunggu.

"kalian ini ada Masalah apa? " tanyaku

" dia yang memukul duluan! " kata rangga

" karena Aku tidak suka dia dekat dengan istriku! " jawab lelaki itu dan membuatku sangat terkejut, lalu melihat ke arah inge yang terdiam.

" Ralat! Mantan istri!! " tukas rangga Tegas.

" tapi inge tetap lah ibu dari anakku! "

DEG!! Saat ini Aku beneran sangat kaget dan menatap inge dalam-dalam.

Setelah Aku berhasil mengontrol emosiku,

" siapapun kalian, ada hubungan apapun dengan perempuan itu, Sebaik nya diselesaikan dengan kepala dingin! Memalukan Dua lelaki dewasa bertengkar hanya karena Masalah perempuan! " kataku sambil berdiri, lalu menuju pintu dan keluar tanpa berkata dan menoleh lagi, bahkan ke inge sekalipun.

Tak perlu di Jelaskan, Aku sangat paham situasi nya, Dua lelaki itu lah yang ada di kehidupan inge dan aku bukan termasuk didalam nya,  Mendadak Koq rasanya perih ya?

Aku melupakan tujuan utamaku membeli air mineral tapi langsung berbalik arah menuju Kamar dimana anjar dirawat.

Anjar Sudah bisa tersenyum begitu melihat ku masuk dan disampingnya ada seorang bapak sepuh menjagainya,

"mbah, itu om semesta yang Aku ceritain! " kata anjar, Aku tersenyum dan mengulurkan tangan menyalaminya.

" matur nuwun nggih nak, Terimakasih banyak Sudah menyelamatkan anjar! " katanya

" mboten nopo-nopo mbah, Saya kebetulan melihat anjar tadi pagi Jadi langsung Saya bawa kesini! " jawabku.

" tapi mas semesta, Mbok ini kamarnya di pindah ke bangsal Saja, Nanti Saya bayar nya pake apa? " keluh simbah melanjutkan.

" mboten usah dipenggalih mbah, Nanti Saya yang Beres kan, tadi yang nabrak Sudah ketemu sama Kamu njar? " tanya ku ke anjar, yang mengangguk lemas.

" Sampun mas semesta, tadi Ibuknya anak SMA yang nabrak anjar  Sudah kesini, tapi Kondisi ekonomi nya juga tidak bagus, Saya Jadi kasihan dan ndak tega je! " ujar simbah tertunduk pilu.

" ya Sudah mbah, yang penting Semuga anjar segera diberi kesembuhan ya, simbah Sudah makan Belum? " tanyaku

" Sampun mas, Sampun! " jawab nya cepat.

" ini Saya minta maaf, harus ke Kantor dulu, Nanti malam Saya usaha kan kesini lagi! Oke njar, lekas sehat ya! " kataku berpamitan lalu mengelus kepala anjar, untung kepalanya tidak apa-apa.

" Terimakasiih Ya Om! " kata anjar pelan.

" matur nuwun sanget nggih mas semesta, gusti Allah ingkang mbales kebaikan hati njenengan! "

" nggih mbah, Sami Sami, pareng! "
Pamit ku lalu keluar Kamar.

Sesaat mata ku tertarik memandang ke arah pavilion dimana inge dirawat,  Aaah sakit apa dia? Uhfffff sudahlah, ngurusi Masalah sendiri Saja Belum becus Mau sok ngurusi Orang lain yang jelas Sudah ada Dua lelaki dewasa yang total mencurahkan perhatian.

***

JINGGA Where stories live. Discover now