14. Kesalahan

2K 103 1
                                    

"Lo pikir!!! Siapa yang mainin siapa disini? Hah? Lo ninggalin gue buat Bella. Lo yang sering ngingkar janji ke gue demi Bella. Lo ninggalin gue, batalin janji kita, semua demi Bella. Sadar nggak sih lo? Dan sekarang, setelah Rafael bisa ngilangin kesepian gue, lo datang marah-marah nggak jelas kayak gini!! Lo pikir, gue nggak sakit? Lo pikir, disini lo yang gue sakitin? Hah? Gue juga sakit, Lex. Gue ninggalin lo karena gue sadar, Bella lebih butuh lo ketimbang gue! Dan gue juga tahu, lo lebih Butuh Bella dibanding gue. Jadi lebih baik tinggalin gue dan jangan bersikap seperti ini lagi. Lo harusnya tahu dengan jelas, Bella lebih baik dibanding gue."

•••••••

Sebelumnya, Alex pikir ia akan baik-baik saja. Alex pikir ia tidak salah, yang salah disini adalah Rachel. Gadis itu memilih bersama Rafael dan meninggalkannya.

Sebelumnya seperti itu dan seharusnya memang seperti itu.

Namun, ternyata tidak. Kalimat yang Rachel lontarkan padanya terngiang dalam benaknya. Terputar kembali semua yang telah terjadi.

Flashback On :

"Alex!!!"
Panggil Rachel membuat orang yang di panggilnya menoleh ke belakang.

"Lex, kenalin ini sepupu gue, Bella Smith. Bel, ini Alex. Sahabat gue"

"...."

"Lex??"

"Ah ya, Alex." Ujar Alex seraya mengulurkan sebelah tangannya.

"Bella" Jawab Bella, seraya menyambut uluran tangan Alex.

▪▪▪

"Rachel, sepupu lo kelas berapa?" Tanya Alex sambil memainkan pensil di atas mejanya.

Rachel yang sedang membaca menoleh ke pria itu.
"Bella maksud lo?"

"Iya"

"Ooh.. XI IPA 3, kenapa emang?"

"Nggak"

▪▪▪

"Lex, lo mau kemana?" Panggil Rachel

"XI IPA 3" Jawab Alex ringan yang membuat Rachel mengernyit bingung.

"Untuk??"

"Ke Bella." Jawab pria itu santai

"Iya, untuk?"

"Ngajak dia makan siang. Udah yaa?" Ujar Alex seraya berlari meninggalkan Rachel yang terpaku ditempat

▪▪▪

"Alex, ke toko buku yuk." Ajak Rachel

"Toko buku apa?"

"Ke toko buku yang biasa kita datangin." Jawab Rachel membuat Alex mengangguk saja.

"Oke"

~~

"Alex."

Panggilan itu membuat Alex menoleh
"Oh! Bella"

"Pulang nanti ada acara nggak?" Tanya Bella yang saat ini berdiri di samping Alex

"Enggak deh." Jawabnya begitu saja, lupa sudah membuat janji dengan Rachel

Bella tersenyum senang.
"Temanin gue beli kado buat party yaa"

"Party-nya siapa?" Tanya Alex

"Temen gue"

"Oke."

~~

"Chel..." Panggil Alex dengan wajah memelas

"Hn, ya?"

"Maaf yaa? Sumpah gue bener-bener minta maaf." Kata Alex sungguh-sungguh

"Maaf??? Kenapa lo minta maaf? Serius, gue nggak ngerti." Rachel benar-benar bingung.

"Maaf banget. Janji gue untuk nemenin lo ke toko buku siang ini harus gue batalin. Beneran, gue nggak maksud buat batalin, tapi Bella ngajak gue nemenin dia buat cari kado untuk party temen sekelasnya besok. Lo nggak papa'kan?"

▪▪▪

"Lex, ada acara nggak?" Tanya Rachel membuat Alex menoleh dari ponsel yang sedari tadi ia mainkan.

"Enggak sih. Hanya nanti gue pergi bareng Bella, kenapa Chel?" Jawabnya yang kini kembali fokus pada ponsel.

"Enggak"

▪▪▪

"Lex??" Panggil Rachel antusias, ada kabar baik yang ingin ia beritahu ke sahabatnya itu.

"Oh. Chel, lo lihat Bella nggak?" Tanya Alex cepat yang membuat senyum di wajah Rachel luntur begitu saja.

"Eeh..  Oh? Bella? Tadi gue lihat dia di depan aula. Kenap------"

"Thanks ya" Ujar Alex seraya berlari menuju Bella

▪▪▪

"Lex. Gue pengen ngomong sesuatu." Kata Rachel sambil menaruh fokusnya kepada pria itu.

"Ada apa Chel?"

"ALEX" Panggil Bella dari pintu kelas

"Bella?"

"Ada apa Bell? Lo butuh sesuatu?" Ujar Alex seraya menghampiri Bella. Meninggalkan Rachel terpaku ditempatnya.

Flashback Off.

Alex terdiam ditempatnya. Semua adegan demi adegan terputar bagai film. Alex sadar sekarang. Semua dirinyalah yang memulai. Semua ini karena dirinya yang sangat bodoh dalam bersikap.

"Lo pikir! Disini gue yang berubah atau lo yang berubah! Disini gue yang berlebihan atau lo yang berlebihan!"

"Lo pikir!!! Siapa yang mainin siapa disini? Hah?"

Kalimat demi kalimat yang Rachel lontarkan terngiang dalam benaknya. Alex menunduk, mengacak rambutnya frustasi.

Dari awal, emang gue yang berubah sikap ke Bella. Dari awal, emang gue yang berlebihan terhadap Bella. Dari awal, emang gue yang ninggalin lo demi Bella.

Dan Alex menyesali itu. Sungguh, jika waktu bisa terulang kembali, Alex ingin memperbaikinya. Dia ingin memperbaiki segala Kesalahan yang telah ia lakukan terhadap Rachel. Namun terlambat, penyesalan selalu datang di akhir. Seandainya demi seandainya yang menari-nari di otak Alex membuat pria itu makin frustasi.

Maafin Gue, Chel...

Tapi, bisakah? Kalian nggak lupakan bahwa Rachel akan pindah? Apakah Alex tidak akan terlambat?

■■■

Gimana guys???
Apakah Alex masih sempat untuk minta maaf? Atauuuu...
Semua tergantung Vote dan Comment dari teman-teman semua..

Follow instagram Naya dong, usernamenya @nailaattaya

Maaf✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang