"Hahaha, iya Fajar! "

"Hahaha, iya Fajar! "

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

  Kemudian mereka berdua melanjutkan perjalanannya kembali

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

  Kemudian mereka berdua melanjutkan perjalanannya kembali. Setelah merasa cukup lelah dengan keliling daerah Kuta. Mereka memutuskan untuk sarapan di restoran yang dekat dengan daerah itu. Mereka mampir ke dalam restoran kecil dan Fajar langsung memesankan makanan untuk mereka berdua.

  Terjadi keheningan di dalam kegiatan mereka makan. Fajar yang telihat selesai makan hanya diam di tempatnya sambil meyangga dagunya dengan kedua tangannya sedang memperhatikan Wulan. Wulan yang merasa diperhatikan oleh Fajar langsung melirik hingga mata mereka berdua bertemu membuat Wulan canggung kembali.

"Kok diliatin sih?" tanya Wulan canggung.

"Aku suka perhatiin kamu kok. " sahut Fajar menampilkan senyum hangatnya.

"Apaan sih, yaudah yuk udah selesai aku makannya. Kamu udah kan?"

"Udah kok, " kata Fajar sambil berdiri dan langsung menggandeng tangan Wulan meninggalkan restoran itu. Mereka berdua melanjutkan perjalanan menuju hotel untuk bersiap-siap karena akan jalan-jalan bersama temannya ke Tanah Lot.

***

"Wulan? Udah seneng bisa liat fajar bareng orangnya langsung? " tanya Mona yang sedang mengeringkan rambutnya menggunakan handuk kecil.

"Hehe, udah kok." sahut Wulan sambil menutup pintu.

"Gimana, Lan? Seru nggak jalan pagi sama kekasih baru? " ledek Clara pada Wulan.

"Seru kok. Oh iya taruhan kita gimana hm?" sindir Wulan balik pada Clara.

"Emm batalin aja ya? Pliss. " ucap Clara memohon.

"Baru kali ini gue lihat lo mohon kaya orang melas tau gak!" celetuk Mona sambil melempar handuknya pada Clara.

"Apa sih lo! " sentak Clara melempar handuk Mona ke sembarang arah.

"Nggak bisa dong, Clar. Taruhan tetep berjalan dan itu artinya lo harus lakuin hari ini juga." ujar Wulan tak mau dibantah.

  Sedangkan Clara hanya diam mematung. Baru kali ini dia harus melaksanakan perintah temannya karna biasanya dia yang memerintah. Clara merasa gugup jika ia yang harus mengungkapkan perasaannya pada Reno.

"Ya Tuhan tolong hambamu ini. " gumam Clara dalam hati.

***

  Sekarang terlihat mereka semua sedang berada di Tanah Lot. Wulan dan Fajar memilih untuk melihat kios belanja yang tersedia. Sedangkan Mona dan Bayu lebih memilih untuk pergi ke tempat di mana terdapat ular suci yang ada di bawah bebatuan. Sedangkan Ferry, Alexa, Clara dan Reno duduk di tangga jalan yang ada di sana. Nicholas tidak ikut karena ia sedang berada di rumah temannya yang ada di daerah pusat kota.

"Emang Nicholas tadi kemana sih, Clar? " tanya Ferry pada Clara.

"Katanya sih mau ke rumah temannya. Tapi gue juga nggak tahu siapa." sahut Clara menoleh ke arah Ferry.

"Oh. Xa, ikut gue ke batuan itu yuk? " ajak Ferry sambil menarik tangan Alexa.

"Kebiasaan deh, belum gue jawab langsung tarik aja." omel Alexa yang kesal dengan sikap Ferry.

"Udah jangan ngambek, awas jatuh licin soalnya. " ucap Ferry sambil memegang tangan Alexa dan menjaga agar Alexa tak jatuh.

"Indah banget pemandangannya." ucap Alexa yang terkesima dengan pemandangan tersebut.

"Lo suka kan? " tanya Ferry lembut dan diangguki oleh Alexa.

"Liat tuh mereka berdua kayanya juga happy deh, padahal kan kadang berantem mulu." ujar Alexa menunjuk Bayu dan Mona yang sedang berselfie ria.

"Halah, biarin lagian mereka berdua kan juga sama-sama suka. "

"Iya, Fer."

  Di sisi lain terlihat Clara dan Reno duduk berdua dan bercanda satu sama lain. Mereka sudah seperti teman akrab yang jauh dari istilah kakak dan adik kelas. Biasanya Reno sangat serius ketika di sekolah, namun kini ia tampak santai dengan Clara. Mereka lebih memilih untuk duduk dan memakan es krim serta makanan ringan dibandingkan menikmati pemandangan di tempat wisata itu.

"Clar? "

"Iya."

"Gu--gue... " ucap Reno gugup. Sebenarnya ia ingin menyatakan cintanya pada Clara namun ia merasa jika waktu belum tepat.

"Kenapa, Ren?"

"Gue suka sama pemandangan itu. Nyusul mereka yuk! " ucap Reno mengalihkan ucapannya sendiri
sambik menarik tangan Clara menyusul yang lain.

"Duh, bodoh banget sih gue!" rutuk Reno dalam hatinya.

***

"Lah, Mona? Kenapa lo nangis? "

Love in High School (Wulan Series) (Selesai) Where stories live. Discover now