Chapter 14

645 36 0
                                    

"Cepetan lo ke bar yang ada di kawasan deket rumah Ferry. Sekarang dia lagi mabuk berat dan susah di ajak pulang! "

   Seketika itu juga gue langsung bangun dan mengambil jaket dan langsung menuruni tangga. Gue udah nggak peduli sama kondisi gue yang masih merasa pusing dan agak demam. Setelah merasa rumah tak ada orang karena ada acara masing-masing gue pun langsung menelpon Wulan untuk nemenin gue pergi ke bar itu. Beberapa menit kemudian Wulan sampe di rumah gue dengan menggunakan taksi. Tanpa basa-basi lagi gue masuk dan meminta tukang sopir itu ke alamat yang tertera di ponsel gue.

   Gue tau Wulan khawatir dengan kondisi gue. Terlihat dia yang sedari tadi ngecek badan gue. Tapi gue lebih khawatirin kondisi Ferry. Setelah gue sampai gue langsung turun dan menemui Fajar untuk menemui Ferry. Suara derup musik mulai menyapa telinga gue ketika masuk ke bar. Gue pun mengikuti Fajar yang berjalan di depan gue dengan Wulan yang berada di samping gue. 

"Itu dia si Ferry cepetan lo bujuk dia pulang! Dia udah mabuk berat." kata Fajar menunjuk Ferry. 

  Gue pun memandang tangan Fajar yang menunjuk seseorang dan ketika gue melihatnya....

DEGG

Hati gue terasa sakit lagi dan lagi. 

***

Author POV.!

   Alexa pun mulai berjalan mendekati Ferry yang sedang asyik berciuman dengan seorang perempuan. Dirasa ada yang menganggu Ferry pun melihat dan menyuruh sang perempuan pergi.

"OOooo lo lagi mau apa lo..... hik hik mau batalin perjodohan.......... batalin aja gue jamin hidup lo gak bakal bahagiaaaa.... hahahahah" ucap Ferry ambigu.

"Gue mau lo pulang dan nanti gue gak bakalan batalin perjodohan ini" ucap Alexa sambil menahan tangisan. 

"Janji....?"tanya Ferry mengacungkan kelingkingnnya dan Alexa pun mengangguk sambil mengaitkan kelingkinya ke Ferry.

"Iya gue janji, sekarang lo pulang ya?" kata Alexa dan hanya dijawab anggukan oleh Ferry. 

   Setelah mau diajak pulang, Alexa menemui Fajar untuk membopong tubuh Ferry ke dalam mobil. Alexa dan Fajar membopong tubuh Ferry ke mobil sedangkan Wulan membukakan pintu mobil.

"Xa maaf ya, gue tadi gak tau kalo Ferry sedang itu?" ucap Fajar menyesal.

"Gak papa kok nyantai aja kali." kata Alexa santai dan masih menampilkan senyumannya.

"Xa lo beneran bawa mobil Ferry sendirian, kan lo masih gak enak badan. Biar Fajar aja yang bawa mobil, gue takut lo kenapa-napa" kata Wulan khawatir.

"Gue bilang gak papa. Gue gak mau ngerepotin kalian. Yaudah gue nganterin Ferry dulu keburu malem banget nanti." ujar Alexa kemudian mulai menjalankan mobil Ferry. 

"Gue gak percaya sama Alexa. Fajar, mending kita ikutin dari belakang gue takut Alexa kenapa-napa. " ucap Wulan dan hanya dijawab anggukan sama Fajar.

***

   Mobil Fajar mulai mengikuti mobil Ferry dari belakang. Wulan benar-benar khawatir dengan kondisi Alexa yang tidak enak badan. Mobil yang dikendarai Alexa pun selamat sampai tujuan. Begitu sampai, Wulan dan Fajar langsung turun dan membantu Alexa membawa Ferry ke dalam rumah.

TING TONG...

   Seorang wanita paruh baya yang masih kelihatan muda membukakan pintu dan sangat terkejut mengetahui anaknya dibopong.

"Astaga Ferry kok bisa kayak gini!!!" ucap mama Ferry

"Nanti bakal Alexa jelasin tan, sekarang Alexa mau bawa Ferry ke kamarnya dulu." kata Alexa lembut dan langsung diberitahu letak kamar Ferry. 

   Setelah meletakkan Ferry di kamarnya, Alexa menemui mama Ferry dan menjelaskan semuanya tentu saja ada taburan kebohongan pada omongan Alexa. Mama Ferry terlihat terkejut dan shock untung Alexa sigap nenangin. Disisi lain Wulan dan Fajar yang mendengar penjelasan Alexa merasa sangat prihatin terhadap Alexa. Setelah itu, Wulan, Fajar dan Alexa pamit untuk pulang karena sudah sangat malam.

"Tan, Alexa pamit pulang ya takut kemaleman nanti dicariin sama mama papa." pamit Alexa.

"Loh kok kamu pulang sih Alexa kamu nginap sini aja. Nanti tante kabarin orang tua kamu kalau kamu nginap sini buat jagain Ferry." ucap mama Ferry.

"Duh yang seharusnya dijagain tuh Alexa bukan Ferry kan Alexa yang sakit." gerutu Wulan dalam hati. 

"Yaudah Xa, bener kata mamanya Ferry kamu nginap sini aja buat jagain Ferry, kan kamu calon tunangannya. Gue sama Wulan aja yang pulang. Yaudah tante, Fajar sama Wulan pamit dulu soalnya udah kemaleman." kata Fajar.

"Benar Xa kata temen kamu, kamu mendingan tidur sini. Iya hati-hati di jalan." ucap mama Ferry. 

   Wulan dan Fajar pun mulai berjalan memasuki mobil. Terdengar mereka yang sedang berbincang karena sesuatu. 

"Fajar lo tu gimana sih Alexa sedang sakit tau gara-gara Ferry. Masa lo suruh jagain Ferry yang mabuk" kata Wulan sebal. 

"Ya kan gue gak tau! Ya kita lihat aja besok. Ayo pulang gue ngantuk nih." ucap Fajar kemudian menjalankan mobilnya meninggalkan rumah Fajar.

    Setelah mobil Fajar menghilang Alexa dan mamanya Ferry memasuki rumah. 

"Tan, nanti Alexa tidur mana?" kata Alexa bingung.

"Gak usah manggil tante, kamu kan calon tunangannya Ferry panggil mama aja. Kamu nanti tidur dikamar Ferry dong sayang." kata mama Ferry santai.

"Tidur di kamar Ferry? OOO makasih tan eh ma Alexa mau kekamar dulu. Soalnya capek banget." kata Alexa beralasan.

"Iya cepet tidur ya besok kan sekolah" ucap mama Ferry.

   Alexa sebenarnya sudah sangat pusing dan tubuhnya sudah sangat kedinginan. Ia pun segera memasuki kamar Ferry. Karena bingung mau tidur dimana, akhirnya Alexa memutuskan untuk mengambil bantal dan tidur di sofa yang berada di kamar Ferry. 

****

   Keesokkan harinya Ferry bangun dengan kepala yang sangat pusing. Ia bingung mengapa bisa tidur dikamar. Seingatnya Ferry sedang berada di bar karena frustasi. 

"Duh kepala gue pusing banget ya? Loh kok gue ada dikamar aduh mampus kalo ketahuan mama gue mabuk bisa berabe. Ah pusing mending gue mandi aja." ucap Ferry bangun dari tempat tidur. 

   Ferry pun melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Sebelum masuk kamar mandi, Ferry bingung kenapa si cerewet Alexa tidur di sofanya. Karena penasaran Ferry pun mulai berjalan mendekati Alexa. Dia bingung kenapa badan Alexa sangat berkeringat dan menggigil.

"Badan Alexa kenapa kayak gitu, tau ah mendingan gue mandi aja dulu paling habis gue mandi dia bakal bangun." kata Ferry lalu memasuki kamar mandi. 

   Setelah selesai mandi dan berpakaian sekolah, Ferry bingung kenapa Alexa belum bangun juga. 

"Woi kebo bangun lo gak sekolah apa" teriak Ferry yang masih sibuk merapikan rambutnya.

   Karena tak ada sahutan Ferry pun terpaksa membangunkan Alexa. 

"Xa bangun" ucap Ferry dingin.

"Anak ini suruh bangun malah tambah molor Alexa Samuel bangun." kata Ferry sambil menarik tangan Alexa.

"Xa tangan lo panas banget, badan lo juga. Xa bangun Xa. Xa Alexa bangun."

TBC

Terima kasih sudah meluangkan waktu kalian untuk membaca karya Rifa

Jangan lupa vote & coment

Salam hangat dari Rifa

Bye bye

♥♥♥♥♥♥♥♥




Love in High School (Wulan Series) (Selesai) Where stories live. Discover now