57. Father Figure

12.5K 837 26
                                    

Malam itu, Vivi sedang merenung seorang diri di kamar barunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam itu, Vivi sedang merenung seorang diri di kamar barunya. Fresha bilang ini adalah kamar almarhum kakaknya.

Buku tebal ada di pangkuannya, sama sekali tidak disentuh. Vivi masih sibuk memikirkan kejadian hari ini. Semuanya terungkap, dan sekarang dia harus bersiap untuk hidup baru yang akan datang. Besok Zwein dan dirinya akan mengurus berbagai berkas penting. Tapi, Vivi tidak bisa.

Tidak pernah terbayang dia bisa mendapatkan sebuah keluarga resmi dengan begitu mudahnya.

Suara pintu yang terbuka membuat Vivi menoleh, menyusul Zwein masuk ke dalam ruangan. Vivi terkejut melihat sang Ayah Fresha. Vivi hanya tersenyum kepadanya.

Zwein sekilas melirik kesetiap sudut ruangan. Beberapa detik hanya berdiri di depan pintu dan memperhatikan ruangan yang penuh akan kenangan puteranya yang telah tiada.

"Kukira kau sudah tidur" ujar pria tua itu.

"Aku tidak bisa tidur, Aku masih belum bisa menerima semuanya" balas Vivi.

Zwein berjalan lalu duduk diatas kasur puteranya. "Kamu hanya sial berada dalam lingkaran konflik keluarga kriminal, hanya itu" ujar Zwein.

Vivi tertawa kecil, "Kamu pasti terpaksa membawaku kerumahmu dan harus menampungku, aku cuma menjadi beban" kata Vivi.

Zwein mengabaikan pernyataan Vivi, "Fresha menyayangimu," ujarnya dengan penuh kekhawatiran, "Dia lebih menyayangimu daripada ayahnya sendiri" itulah pengakuan dari mantan anggota kriminal paling misterius di eropa.

"Dan,,, asal kamu tahu, setelah bertahun-tahun, baru hari ini, Fresha menginjakkan kaki di rumah ini lagi" kata Zwein.

Sorot mata seorang ayah yang merindukan puterinya terlah terobati, Vivi sekilas melihat mata si pria tua berkaca-kaca.

Zwein melanjutkan kalimatnya sambil berjalan menuju pintu, "Lagi pula menambah satu puteri di rumah ini, tidak akan menimbulkan kehancuran. Beda jika aku mengambil seorang putera, aku yakin dalam sebulan rumah ini akan hancur dan tensi ku akan meledak" ujar si pria tua sangat yakin.

Vivi tidak tahu, ayah fresha begitu lucu, walau wajahnya sangat datar dan tak dapat dibilng menyambut. Nyatanya ia hanya seorang ayah biasa, dan sepertinya dia baik hati.

Zwein meraih gagang pintu dan membelakangi Vivi, ada satu hal lagi yang ia ingin ucapkan, "Lagi pula aku melakukan ini bukan hanya karena Ray memintaku,"

"kamu sudah menyatukan keluarga Krud. Aku harap, kamu juga bisa menyatukan keluarga Hudson,"

"dan, dengan senang hati aku memiliki puteri cerdas nan kuat di keluarga ini,"

LADY and DEVIL (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang