29. I Believe

15.8K 1K 20
                                    

Mereka berada dalam situasi yang mencekam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mereka berada dalam situasi yang mencekam. Vitto merasa dirinya tersinggung, walau vivi tak tahu apa yang membuat pria ini begitu marah jika ia membicarakan seorang yang bahkan mungkin vitto tidak kenal 'Jeremy'

"Aku bertanya sekali lagi! Apa benar Jeremy yang menjualku!"

Vivi sangat serius, dia meremas kedua tangannya. Matanya berkaca-kaca, pikirannya buyar, dan sangat jelas vivi bisa saja berteriak kapanpun ia mau.

Tapi ada keraguan dari wajah Vitto, berkali kali ia mencari kata yang tepat untuk menjawab perempuan ini. Jauh di dalam hatinya ia sama sekali tak berniat membuat si gadis kecewa, apa lagi menangis, tapi dia juga tidak bisa mengatakan kebohongan.

"Sebelum kujawab, ada beberapa hal yang harus kutanyakan" kata Vitto,

Vivi menelan ludah, dia siap menjawab apapun jika memang diperlukan untuk mendapatkan kebenaran.

"Jeremy Hudson, benar kan?"

Vivi mengangguk, terus berusaha menahan air matanya agar tidak keluar.

"Jeremy Hudson, temanmu itu, sahabat yang sangat berharga bagimu itu..."

"Apa kau percaya jika dia menjualmu?"

Tepat dikata itu, benar,,, pertanyaan sebenarnya, apakah Vivi benar benar yakin bahwa ia memang dijual.

Vivi menggeleng, satu air matanya keluar.

"Apa kau percaya dia sengaja membocorkan segala informasi tentangmu agar kami bisa menculikmu?"

Vivi menggeleng, air matanya kian keluar semakin deras.

"Apa kau lebih percaya pada perkataan seorang Mafia yang Berkhianat daripada Sahabatmu sendiri? orang yang kau sebut sebut... sebagai.... orang yang sangat penting itu... apa kau lebih percaya pada Pengkhianat?"

Vivi menggeleng, lalu seluruh air matanya keluar begitu saja,,, tidak bisa dihentikan,,, ia barus sadar, akhir-akhir ini keyakinannya pada dirinya sendiri memudar,,, alhasil dia mulai terlalu banyak membayangkan hal mengerikan,,, dan mulai mempercayai hal yang belum pasti.

Vitto tersenyum kecil, lalu mengusap air mata vivi,,, "Bagus,,, tanpa kujawab kau sudah tahu jawabannya"

lalu dengan cepat vitto langsung mendekap vivi, memeluknya,, berusaha membuat si gadis tenang dan terus mencoba mengatakan "Semua akan baik-baik saja..."

Vivi menangis, menangis lebih keras dan air matanya terus keluar. Dirinya baru sadar telah membuat berbagai perkataan perkataan bodoh,,,untungnya, pagi ini Vitto lebih bersahabat dari biasanya.

Baru kali ini vitto memeluknya,,, saat pertamakali ia berada dirumah sakit, mungkin saat itu vivi yang memeluknya, dan vitto justru meninggalkan gadis yang berusaha menenangkannya itu begitu saja,,,

LADY and DEVIL (TAMAT)Where stories live. Discover now