27. Violin and Proposal

15.5K 1K 27
                                    

-December's Morning, Roma Carte Hospital-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-December's Morning, Roma Carte Hospital-

'Aku mendengarkan kalimat demi kalimat yang menceritakan bagaimana kejadian malam itu terjadi,,, dan melihat wanita malang ini terbaring tak bertenaga membuatku tak bisa lagi merasakan seberapa bencinya diriku pada TROPE X.'

Vivi mulai mengerti sedikit demi sedikit, "Bagaimana dengan anggota famili yang gugur?"

"Hari ini mereka semua dimakamkan,,," jawab Rollo dengan sangat berat hati,

Vivi mengenggam tangan Mama Rose dan menutup mataku, "berapa orang?"

"...23..." jawab pria itu, "Termasuk Roy dan Foso"

Vivi ingat betul bagaimana ingatan tentang seberapa menyebalkannya mereka berdua,,, dan sekilas Roy dan Foso juga salah satu orang yang sangat dekat dengan Lugio.

Vitto juga, pasti menyalahkan dirinya atas kejadian tak diinginkan tersebut.

"Kenapa kau juga tidak ikut? ke pemakaman mereka?" ya, aku tidak habis pikir dia tidak ikut ke acara penting untuk melepas kepergian sahabat-sahabatnya.

Awalnya ada jeda diantara pembicaraan ini, sebenarnya Rollo tidak ingin menjawab. Tapi,,, "... Tuan Vitto menyuruhku untuk menjagamu..."

'AH, Tuan Vitto lagi,,, selalu orang itu.'

"Kalian tidak perlu mengkhawatirkanku, seharusnya aku ini bukan siapa-siapa" bisikku,,

Aku mengusap wajah Mama Rose dengan handuk kecil, dan baru menyadari,,, lalu bagaimana aku bisa diselamatkan? dan kapan aku tertembak?

"Rollo, lalu bagaimana bisa aku-"

Dan sebelum aku menyelesaikan kalimatku, muncul orang terakhir yang ingin kulihat.

Matanya tidak pernah berubah, pria tua dengan gaya retro dengan cigarete antik yang tak pernah lepas dengan tongkat kayu mahoni kokoh dengan ukiran italia. Pria itu memberikan tatapan intimidasi padaku, Raymond...

"Menjauh dari isteriku" ujarnya.

Secepat kilat Rollo membawaku pergi, aku menoleh kebelakang, sekilas melihat pria itu nampak sangat lemas dan tak berdaya. Dia bisa saja menyembunyikan perasaan sedih dibalik kharisma yang mengintimidasi itu, namun,,, Pria itu sungguh mencintai Mama Rose,,, terlalu mencintainya sehingga ketika cintanya tersakiti,,, dia merasa hancur.

-Vivi's Room-

"Sebenarnya nona Vivi, ada hal yang selalu ingin aku tanyakan" kata rollo.

"apa?" jawabku.

"Kenapa kau sama sekali tidak berusaha kabur? sebenarnya,,, menurutku kau memiliki banyak kesempatan, sejak kau sakit itu hingga sekarang"

LADY and DEVIL (TAMAT)Where stories live. Discover now