Terjebak dalam organisasi Hitam Mafia Italia?
Kehilangan kedua orang tua akibat kecelakaan pesawat?
Diculik oleh para Mafia dan dijadikan Penerjemah Pribadi?
Kehilangan jejak tentang Sahabat sekaligus Pria yang paling Dicintai...
Viv...
"sayang???" suara mma rose memanggil vivi dari balik pintu
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"kumohon tinggalkan aku sendiri mama rose,,, aku tak ingin membuatmu sakit hati dengan ucapanku karena suasana hatiku sedang buruk"
vivi berbaring di tempat tidurnya dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya
mama rose mencoba membuka pintu namun gagalk, karena chloe sudah memberikan kunci kamarnya pada vivi.
"kau sudah tidak makan dari semalam! sebenarnya apa yang terjadi padamu kemarin??"
vivi tak menjawab, ia hanya tak ingin mengingat bagaimana dirinya memang tak mungkin diselamatkan siapapun,,,
ia hanya tawanan di rumah ini...
"setidaknya biarkan aku membawakan makananmu sayang!" ujar mama rose tidak mau berhenti berusaha.
namun vivi tak menjawab.
"kalau begitu kutinggalkan sarapanmu di depan pintu, cepat dimakan sebelum dingin"
sama sekali tak ada respon, dan mama rose pergi setelah meletakkan nampan sarapan dengan pie blueberry serta cokelat panas.
jeremy... oh jeremy... dimanapun kau berada kuharap kau masih bisa sarapan pagi ini
dan kuharap kau tidak perlu repot-repot mengingatku, memikirkanku, apalagi mencariku
karena aku tahu, aku memang tidak akan pernah
menjadi siapapun yang berarti bagimu
atau seorang teman yang baik bagimu
kuharap kau sehat
----
BRUUK!!!!
"OH DEMI TUHAN! BAGUN!" teriak lugio,
vivi terkejut mendapati pintunya didobrak, ia melihat rollo, palevi dan lugio berdiri dan mencoba mengesampingkan pintu yang rusak setelah di dobrak.
"apa yang ka-"
"kau benar-benar perempuan yang menyusahkan kau tahu?" setelah berkata seperti itu, lugio langsung mengangkat tubuh vivi dan membawanya keluar kamar.
vivi masih mengenakan pakaian tidurnya.
lugio memang menyadari itu namun ia sama sekali tak peduli, ia menggendong vivi dengan pakaian tidurnya yang sangat halus dan lembut. yang sebenanrya membuat lugio sedikit merinding.
