32. Warm Omelete

14.5K 969 12
                                    

Aku nyaris lupa betapa enaknya masakanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku nyaris lupa betapa enaknya masakanku. Begitu mencicipi omelet ini, mendadak aku mengingat jeremy.

Apa yang dilakukan jeremy sekarang?

Ah, aku terlalu rindu padanya.

"Apa yang kau pikirkan?" tanya lugio ketus yang sedang sibuk melahap makanan buatanku.

     aku menatap langit, "Jeremy, aku merindukanya."

Lugio tersenyum tipis, "Aku tahu bagaimana keadaannya sekarang," katanya. "Dia pasti sedang bersama gadis cantik yang cerdas dan sedang mencari kamar hotel".

Aku mengerutkan kening, "jeremy bukan orang seperti itu!" seruku.

"Semua pria itu serigala, tidak mungkin si pujaanmu itu orang suci" balasnya.

"... Kalau dia menemukan perempuan yang ia cintai itu tidak masalah..." aku mengatakan hal yang sama seperti sebelumnya,  "Selama dia sehat dan senang" hanya itu yang bisa kukatakan.

"Apa-apaan kau? Kau ini perempuan atau bukan sih?!" omel lugio.

"Itu jawabanku, kalau kamu gak terima bukan urusanku" kataku.

"Terdengar seperti idiot bodoh," desis lugio kesal.

Lugio tertawa keras, "Memangnya si payah itu seperti apa? Apa dia lebih jantan dariku? Dia lebih keren dariku? Apa dia lebih tampan dariku? Apa yang membuatmu selalu jadi perempuan bodoh ketika membicarakan si hantu itu?"

aku sedikit kesal saat lugio membandingkan dirinya dengan jeremy, sebenarnya dia tidak salah. Jeremy tidak lebih jantan, keren maupun lebih tampan dari lugio. Maksudku, sebenarnya Lugio memang seorang pria kuat yang sangat mempesona dibalik sifatnya yang kekanak-kanakan itu.

aku tersenyum tipis, "Dia tidak jantan, dia cupu, dia lembek, dan dia tidak lebih tampan darimu atau aktor iklan sereal" jawabku. "Tapi,,,"

Ratusan kenanganku berputar dan kembali, kenangan tentang si usil yang membuatku jatuh cinta kepadanya berkali-kali,,,

"Dia semanis gula , selembut kapas, sebaik super hero, dan sepintar einstein",

"Dan kurasa, aku telah jatuh cinta pada orang yang lebih cinta pada impiannya dari pada perempuan payah yang bahkan gak bisa menyatakan perasaannya" itu jawabanku.

Sementara aku masih memotong-motong omelet, lugio ternyata sudah selesai dan dia berdiri di depanku.

"Kamu pasti bukan manusia" tiba-tiba lugio mengatakan hal aneh,

"kamu seperti tokoh dari novel shakespeare! Coba lihat realita!"serunya.

Aku tersenyum lemah, "sejak awal aku juga sudah lihat realita!"

"Dan realitanya aku sudah diculik, disekap, diancam oleh mafia-mafia brengsek sepertimu! Aku tahu jeremy bisa saja diluar sana menemukan gadis lain dan aku terima!"
Entah sekeras apa aku berteriak pada lugio,

LADY and DEVIL (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang