Wattpad Original
Ada 12 bab gratis lagi

Part 27 - Everything Gonna Be Alright

281K 25.6K 1.8K
                                    


Semuanya akan baik-baik saja.

Seandainya benar seperti itu...

Nic menyeka hidungnya yang berair dengan tisu lagi. Sekotak besar tisu kini ada di samping Nic di atas tempat tidur. Ia bukan sedang menangis tapi terkena pilek. Sejak menjelang petang ia terkapar akibat dari hujan-hujanan seharian serta tercebur ke kolam yang dingin.

"Suhu tubuh 38 derajat Celcius."

"Jadi ia tidak apa-apa?" tanya Daniel.

"Ia terkena flu dan demam ringan. Hanya perlu beristirahat saja dan minum resep yang kuberikan." ucap sang dokter sembari memasukkan semua peralatannya ke dalam tas dan beranjak pergi. Daniel mengantarnya menuju pintu.

"Kudoakan semoga besok tidak ada musibah lagi. Ini sudah yang kedua kalinya aku kemari setelah kemarin kau memar terkena tongkat golf." Nic mendengar dokter itu menasehati. Memar ya? Ia agak menyesal kenapa kemarin tidak membuat pria itu koma sekalian.

"Itu dokter keluargaku." Daniel menghampiri Nic setelah menutup pintu. "Sudah kubilang 'kan semua pasti baik-baik saja."

Nic tidak mau menjawab apapun dan langsung menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya dari kaki hingga kepala supaya tidak perlu melihat wajah menyebalkan itu. Enak saja dia mengatakan semua pasti akan baik-baik saja.

"Hei, badanmu sedang panas. Jangan mengubur diri seperti itu." Daniel menarik selimutnya. Nic langsung menahannya dengan kedua tangan.

"Tinggalkan aku sendiri!!" raungnya dari dalam selimut.

"Evelyn..."

"Tidak mau!"

"Kalau kau tidak mau, biaya dokter tadi akan masuk daftar hutang..."

Nic langsung duduk dan membuka selimutnya dengan kasar. Ia menatap Daniel dengan cemberut sementara Daniel tertawa karena melihat ancamannya berhasil.

"Memangnya anda pikir gara-gara siapa aku jadi seperti ini?"

"Sudah kubilang semua manusia bisa sakit. Kau terlalu obyektif padaku."

"Aku tidak pernah sakit selama satu abad terakhir dan anda orang pertama yang berhasil membuatku sakit. Terimakasih untuk itu, Pak."

"Harusnya kau bersyukur hanya terkena flu dan demam, bukannya muntaber seperti yang kaukhawatirkan." Daniel menyerahkan obat dan air mineral. Nic langsung meminumnya. Nic juga mengambil alih kompres Bye Bye Fever saat Daniel akan menempelkan benda itu ke dahinya.

"Aku bisa sendiri."

"Aku ingin membantumu."

"Tidak usah. Nanti anda memasukkannya ke daftar hutang sebagai jasa perawatan." sindir Nic.

Daniel mengerjap-ngerjap. "Sebenarnya hal itu tidak terpikirkan, tapi setelah kau mengatakannya kurasa itu ide bagus."

"Selamat malam, Pak."

"Ya ampun. Begitu saja marah." Daniel tertawa dan menahan selimut Nic kembali.

"Aku tidak marah! Aku sudah minum obat dan akan tidur. Sekarang kembalilah ke kamar anda." ucap Nic dengan kesal.

"Nanti. Terus terang aku merasa bersalah."

"Sudah dimaafkan. Done?"

"Hanya saja sekarang aku masih khawatir dengan keadaanmu."

"Seperti yang anda katakan tadi. Ini hanya demam, Pak. Anda tidak perlu mengkhawatirkanku. Aku juga tidak peduli setelah memukul anda hingga memar kemarin, jadi aku tidak akan keberatan jika anda melakukan hal yang sama sekarang."

DANIEL AND NICOLETTE  (SUDAH DISERIESKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang