Wattpad Original
Ada 33 bab gratis lagi

Part 6 - Throw Money to Your Face

379K 27.3K 967
                                    

Hujan turun agak deras sejak semalam hingga pagi tadi sehingga jalanan lumayan becek dan tergenang air. Pagi ini hujan masih turun rintik-rintik.

Nic turun dari angkutan umum dengan disertai perasaan risih setelah berdesak-desakan dengan penumpang lain. Bukannya ia sombong atau sok bersih, tapi saat masih kecil Nic pernah menderita...entah apa istilah kedokterannya, Nic hanya ingat bahwa itu misophobia meski kini telah berhasil mengatasi ketakutannya setelah mengalami bertahun-tahun terapi. Dulu ia terobsesi dengan kebersihan dan begitu takut pada kuman. Sekarang Nic masih takut, namun tidak separah dulu. Makanya segala perlengkapan mandi serta kebersihan Nic selalu mengandung antiseptik.

Ia melangkah di trotoar dekat jalanan menuju kantor dengan hati-hati agar sepatu ketsnya tidak terciprat genangan air. Sepatunya baru...dan jangan tanya uang apa yang Nic pakai untuk membelinya. Lagipula cepat atau lambat ia juga akan mengganti uang itu.

Saat ia baru saja akan berbelok menuju gerbang kantor tempatnya bekerja, sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi di sampingnya dan...

PYASSSHHH!!!

Mobil itu melewati genangan lumpur dan menciprati Nic hingga ke pinggang.

Nic terpaku di tempat.

Ia bisa merasakan dinginnya air kotor yang perlahan-lahan merembes hingga ke kulitnya. Di dalam pikirannya mulai terngiang-ngiang apa saja yang terkandung di dalam air tersebut hingga Nic gemetaran. Air itu bisa saja dipenuhi larva cacing, kuman, bakteri, amuba, protozoa dan segala makhluk bersel satu lainnya. Oh Tuhan!! Ia pasti mati sekarang!!

Hentikan, Nic!

Ia mencoba memikirkan hal lain agar tidak terfokus pada air comberan itu.

Samar-samar Nic melihat mobil yang mencipratinya lumpur tadi berhenti di depan kantor dan seseorang keluar dari sana.

DANIEL FERNANDEZ WIRAATMAJA!

Hampir saja gagang payungnya patah karena Nic menggenggamnya begitu erat.

Suatu saat ia akan membalas dendam.

Pasti...

***

"Pekerjaan hari ini jadi cepat selesai karena bertiga," ujar salah seorang OB yang juga bekerja di sana.

Hari ini genap dua minggu Nic bekerja. Di setiap lantai kantor sebenarnya sudah ada dua orang OB atau OG yang bertugas. Dan Nic yang hanya OG tambahan bekerja di lantai yang berbeda-beda setiap hari. Kadang ia juga mendapat tugas membersihkan tangga dan lift.

Dulu di rumah bordil ia menjadi tukang bersih-bersih. Sekarang, berkat Daniel ia berakhir menjadi tukang bersih-bersih kembali. Sepertinya hidup Nic ditakdirkan tidak jauh-jauh dari membabu.

"Terimakasih bantuannya, dik."

Nic hanya mengangguk pelan sambil mengepel lantai. Hari ini ia agak bekerja dengan OB yang sangat ramah bernama Pak Warno. Saking ramahnya, Pak Warno sejak tadi selalu berceloteh tanpa henti bagaikan burung perkutut dan Nic merasa pening mendengarnya. Tapi lebih baik dibandingkan kemarin-kemarin. Kadang di beberapa lantai, teman sekerjanya tidak terlalu ramah dan cenderung kasar.

"Omong-omong, Dik. Bukannya kamu bisa melamar jadi artis biarpun adik nggak cantik-cantik amat? Kenapa malah memilih jadi tukang bersih-bersih?" tanya Pak Warno lagi.

Karena aku mencopet pemilik perusahaan ini dan kebetulan ia berbaik hati mengijinkanku menjadi OB untuk membayar hutang.

Nic menjawabnya dalam hati. Berbaik hati, heh?

DANIEL AND NICOLETTE  (SUDAH DISERIESKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang