Wattpad Original
Ada 20 bab gratis lagi

Part 19 - Long Island

314K 23.6K 1.5K
                                    

"Daniel!!! Aku sudah menunggumu sejak tadi."

Seorang gadis tiba-tiba merangkul dan memeluk Daniel tanpa memedulikan tamu-tamu yang ada di sekitarnya. Nic sampai ternganga lagi melihat pemandangan itu. Bukan hanya karena insiden itu begitu mendadak, tapi juga karena mengetahui wanita macam apa yang Daniel hindari.

Well...wanita itu...bagaimana ya?

Sekilas ia cantik. Sangat. Itu pasti.

Kedua, dia juga sepertinya berdarah asing...bukan blasteran tapi seratus persen orang luar, tubuhnya tinggi dan memiliki lekukan sempurna. Matanya tidak biru seperti Daniel melainkan cokelat, tapi sangat jernih sehingga menampilkan kesan tembus pandang. Rambutnya pirang dan panjang bergelombang. Nic jadi teringat dengan rambutnya yang sudah ia potong tapi rambut wanita itu jelas lebih menawan, meski teksturnya terlihat agak kasar. Di tubuhnya melekat gaun pas badan berwarna putih yang memperlihatkan keindahan kakinya. Dan sialnya wanita itu sudah bertubuh tinggi tapi masih juga memakai sepatu dengan hak yang bisa membuat penderita varises kejang-kejang.

Semacam itulah dia.

Memangnya seberapa tinggi sih standar Daniel tentang wanita yang akan ia jadikan istri? Yang luar biasa seperti ini saja dia enggan apalagi...

"Siapa dia? Pembantumu?" wanita itu bertanya sambil menatap sinis pada Nic. Ia masih merangkul leher Daniel.

Oke. Kekaguman Nic langsung buyar dalam sekejap.

"Dia sepupuku. Baru saja datang dari Brazil jadi aku mengajaknya jalan-jalan." jawab Daniel. Nic mengerjap-ngerjap. Brazil?! Tidak pernah sekalipun Nic pergi kesana. Bagaimana nanti kalau wanita itu bertanya macam-macam?

Wajah wanita cantik itu mengerut menatap Nic lalu menoleh kembali pada Daniel dan tersenyum. "Kau makin pandai bergurau. Mana mungkin dia dari Brazil. Kalau kau mengatakan dia dari Siberia atau Kutub Utara mungkin aku akan percaya. Kulitnya saja sudah sepucat vampir."

Dibandingkan dengan kedua orang di depannya, Nic memang jadi terlihat pucat. Ia memang sudah seperti itu sejak lahir.

"Pintar sekali," Daniel tertawa. Mendengar pujiannya, wanita itu langsung terlihat senang. "Kenalkan, namanya Evelyn. Evelyn, ini Miranda."

Miranda tersenyum sekilas dan mengalihkan pandangan pada Daniel lagi tanpa memberikan kesempatan Nic membalas senyum itu. Syukurlah. Nic juga malas membalasnya.

"Sayang sekali kau membawanya. Padahal baru saja aku berencana mengajakmu keluar jika acara ini sudah selesai," keluh Miranda sambil memainkan rambutnya. Secara tidak langsung ia menyebut Nic sebagai pengganggu. "Oya, kau sudah bertemu Mama?"

"Tentu. Mamamu masih terlihat cantik di pertambahan usianya ini." puji Daniel lagi. "Pasti banyak pria yang masih tergila-gila dengannya."

"Gen keluarga kami memang seperti itu. Tidak mengenal kata tua," sahut Miranda sambil terkikik. "Aku juga akan seperti itu nanti jadi yang menikah denganku akan sangat beruntung."

Nic ingin membentur-benturkan kepala ke tembok mendengarnya. Lagi-lagi ia bertemu orang yang gemar memuji diri sendiri. Tapi mereka berdua memang cocok. Sama-sama menganut paham narsisme.

Ibu Miranda memang masih cantik meski sudah uzur. Nic tadi membayangkan akan bertemu dengan wanita yang agak sepuh seperti Ratu Elizabeth, tapi nyatanya ibu Miranda adalah versi tua dari putrinya sendiri. Cantik dan seksi. Mereka sejenis keluarga Kardashian mungkin. Daniel tadi mengatakan bahwa ibu Miranda adalah teman baik ibunya sejak dulu, jadi dia harus datang.

Omong-omong ia kesini hanya untuk menjadi obat nyamuk?

***

"Apa anda sudah pernah tidur dengannya?" tanya Nic setelah mereka hanya tinggal berdua.

DANIEL AND NICOLETTE  (SUDAH DISERIESKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang