PART 35 - BULLYING

6K 376 60
                                    

Memilih menyerah adalah pilihan seorang pecundang.
###

PEMBAGIAN jabatan untuk anggota OSIS pun usai dan juga pemilihan para komisi disiplin juga selesai. Periode selanjutnya di kepemimpinan Andhika, jumlah komdis berjumlah sepuluh orang. Tidak ada yang tahu alasan jumlah komdis setiap periodenya selalu berbeda-beda. Hanya para komite dan pihak tertentulah yang tahu akan hal itu.

Hari sudah semakin sore, semua anggota OSIS dan komdis berkemas untuk kembali ke rumah masing-masing.

Jovi menyandang tasnya lalu berjalan menuju ruang kepsek untuk mengurus penundaannya ke Oxford. Memang, masalah semakin rumit dan pihak Oxford sendiri dengar-dengar agak kecewa namun mereka tetap memberikan keistimewaan tersebut pada Jovi. Dan mereka berharap jika suatu saat Jovi akan memenuhi undangan itu untuk menjadi bagian dari universitas tertua di Oxford tersebut.

Cowok itu menyugar rambutnya ke samping. Rambut basah yang baru saja selesai menunaikan kewajibannya sebagai seorang muslim di musholla sekolah.

Namun langkahnya tiba-tiba harus berhenti di tengah jalan.

Ia menatap cowok di depannya tanpa ekspresi.

"Gue mau ngomong sama lo, sekarang!" kata Dion pelan namun penuh penekanan.

"Gue mau ngomong sama lo, sekarang!" kata Dion pelan namun penuh penekanan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jovi mengikuti langkah sahabatnya itu. Ia tahu Dion pasti akan mengintrogasinya lagi. Tapi untuk yang ini ia tidak tahu pasti apa penyebabnya.

Mereka berhenti di lorong sebelah ruang tata usaha, tempat di mana dulu Dion pernah mengintrogasinya juga. Dion menoleh ke kanan dan ke kiri. Cowok itu mengembuskan napas berat sebelum berbicara.

"Apa maksud lo ngebatalin ke Oxford?" tanya dengan suara yang tegas.

"Lo tau dari mana?" Jovi malah balik bertanya.

"Nggak usah tanya gue tau dari mana, yang pasti sekarang, jawab pertanyaan gue, Jo!" ucapnya membentak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Nggak usah tanya gue tau dari mana, yang pasti sekarang, jawab pertanyaan gue, Jo!" ucapnya membentak.

"Gue... nggak bisa jawab sekarang," ujarnya pelan sambil menunduk. Mencoba membuang pandangan yang setidaknya tidak selalu menatap mata Dion yang terlihat menyimpan amarah.

Komisi Disiplin✔Where stories live. Discover now