PART 22 - PRESENTASI

7.9K 454 9
                                    

Menyelesaikan sebuah tugas besar memanglah susah, tapi hasil setelahnya patut dibanggakan. Karena itu usaha.
###

HARI yang ditunggu-tunggu Kayra akhirnya datang juga. Sabtu ini, khususnya anak aksel berada di aula atas. Sebelum dimulai, mereka saat ini berada di sebuah ruangan paling belakang di aula.

Sebagian dewan guru sudah berada di tempat yang sudah disediakan.

Di bagaian paling depan ada meja besar, yang tentunya nanti akan dipakai untuk 10 kelompok anak aksel melakukan presentasi project mereka.

Dua buah OHP sudah menyala di depan dan samping dengan layar berukuran besar.

Kayra tengah berdiri dengan peralatan praktik sudah berada di meja depannya. Berulang kali ia mengatur detak jantungnya yang sedari tadi tidak berhenti berdebar dengan cepat. Sedangkan Jovi tengah mengumpulkan data yang akan dipresentasikan ke depan.

Kayra mengamati akuarium kecil di depannya. Alat pembuktian hukum Archimedes itu tidak lepas dari pandangannya. Perasaannya bercampur aduk. Bagagaimana tidak? ini adalah kali pertamanya dan hal penentu bagi anak aksel. Di hadapan dewan guru mereka harus mejelaskan apa yang mereka bahas.

Dilihatnya di kanan kiri juga seperti itu, sembilan kelompok tengah mempersiapkan alat dan bahannya tidak terkecuali Raka.

Yah, sejak kejadian hari Kamis kemarin, Kayra sangat canggung dengan Raka. Cowok itu juga sepertinya sama. Namun lebih pandai menyamarkan perasaannya di hadapan teman sekelasnya.

Sikap Kayra tetap sama dengan Raka. Selalu baik.

Beberapa saat kemudian seseorang berdiri di sampingnya. "Semangat!" katanya. Kayra menoleh dan ternyaa itu Dion.

Ia tersenyum tipis pada ketua OSIS itu.

"Iya," balasnya.

"Jangan gugup dong, pede aja. kan ada Jovi juga," ujar Dion lalu menyugar rambutnya sekilas.

"Yaudah, Kakak ke sana dulu."

Dion berlalu menuju meja tempatnya dan putri menaruh alat dan bahan praktik.

Kayra mengembuskan napasnya pelan. Lalu menoleh ke kanan, dilihatnya Jovi berjalan ke arahnya.

Jika dilihat dari kejauhan pun Jovi tetap... Tampan.

Kayra menggeleng geli jika membicarakan ketampanan Jovi yang menurutnya mirip dengan artis idolanya itu.

"Hei!"

"Udah selesai dikumpulin?"

Jovi mengangguk.

"Dimulainya masih lama apa gimana Kak?" tanya Kayra.

"Lima menit lagi," kata Jovi sambil melihat jam tangan hitam yang melekat di pergelangan tangan kirinya.

Kayra manggut-manggut.

"Kak Jo mau kamu nanti santai aja, nggak usah gugup. Karena Kak Jo tahu kamu pasti bisa," ujar Jovi pelan.

"Hmm."

Jovi menggenggam tangan kanan Kayra. "Kak jo percaya kamu, ini juga buat menguji kepercayaan diri. Siapa tahu, tahun depan lebih dari ini project-nya."

Komisi Disiplin✔Where stories live. Discover now