18 - Fault between us

25.9K 1.2K 90
                                    

Aku rasa ini cerita romance tersingkat yang pernah aku bikin ya wkwk. Semoga aja masih tetap bisa menghibur kalian ya :) Terimakasih atas dukungannya. Jangan lupa untuk berikan vote, komen, kritik, juga saran kalian ya.

HAPPY READING ALL <3

*

Suara tangis pedih nan memilukan menjadi harmoni yang selalu terdengar setiap malam. Siapapun dapat ikut merasakan kesedihannya, termasuk para pelayan juga pengawal yang terus berbincang mengenai hal ini.

Valerie membenamkan wajahnya tidak percaya. Hatinya hancur melihat malam-malam terakhir dalam hidupnya dimana Ryan terus membawa banyak wanita berbeda lalu mencumbunya di ruang tengah dimana ia bisa menyaksikannya secara langsung. Dan sepertinya Ryan memang sengaja melakukan itu untuk membalas kekecewaannya.

Valerie bahkan sudah memutuskan hubungannya dengan Charles secara terbuka. Evelyn juga turut menjelaskan berbagai hal yang terjadi dan akhirnya hubungan dekat itu berakhir dengan pahit. Ia berusaha untuk mengatakannya pada Ryan tapi sepertinya pria itu tidak pernah menganggapnya ada lagi.

Kedua tangannya memijit pelipisnya yang berdenyut bergantian, sudah hampir sebulan dan ia terus merasa seperti ini. Ia berencana akan pergi ke dokter besok atau lusa setelah pulang bekerja, dan semoga saja seluruh obat yang akan diterimanya bisa meredakan sedikit saja rasa lelah di tubuhnya. Juga hatinya.

Jauh dari situ, Bruce tengah menggeram frustrasi di hadapan William. Menceritakan kekesalannya tentang Ryan yang makin menjadi setiap harinya.

"Dia makin bertingkah sejak malam itu. Apa dia tidak sedikitpun memikirkan perasaan Valerie ?" William mengepalkan tangannya tanpa sadar bersamaan dengan pandangannya yang menggelap berkabut amarah. Ia sudah sengaja merelakan Valerie untuk sahabatnya, tapi pria itu justru dengan sengaja menyakiti wanita yang ia cintai. Brengsek !

"Aku harus menemui Valerie sekarang." Bruce menoleh cepat mendengar itu. Ia ingin menahan William, namun entah mengapa ada sebuah dorongan dalam hatinya yang langsung mengiyakan keinginan itu.

"Aku ikut."

*

Valerie baru saja melangkah keluar dari kamar mandi saat ia mendengar sayup-sayup suara ribut di luar kamar. Saat ia mencoba untuk menajamkam pendengarannya lagi, barulah ia sadar suara siapa yang sedang memenuhi rumahnya dengan gaduh.

"PRIA BRENGSEK !" William melayangkan sebuah pukulan yang sangat kencang pada wajah Ryan. Bruce segera menarik paksa wanita yang tengah memekik histeris dengan sebuah botol anggur di tangannya itu "Pergi !"

BUK!

Sebuah pukulan kembali dilayangkan pada Ryan dengan begitu kerasnya "AKU SENGAJA MELEPASNYA UNTUKMU TAPI KAU MALAH MENYIA-NYIAKANNYA !"

Ryan meringis pelan, menyeka sudut bibirnya yang mulai mengeluarkan darah. William menarik lengan bajunya kasar dan kembali menghajar Ryan bertubi-tubi

"AKU SUDAH KATAKAN PADAMU UNTUK MENJAGANYA ! TAPI APA YANG KAU LAKUKAN PADANYA RYAN ?! BAJINGAN !" Ryan hanya bisa menerimanya tanpa membalas, entah apa yang ada di kepalanya tapi ia tidak memiliki tenaga untuk ini sekarang. Sampai tiba-tiba pendengarannya kembali dipenuhi oleh suara seorang wanita yang langsung membuat William menghentikan tindakannya.

"Hentikan !" semua langsung menoleh mendengar teriakan dengan nada bergetar itu. Valerie mengusap air matanya sambil berlari menuju William "Hentikan William." dengan kesal, William beranjak dari tempatnya. Meninggalkan Ryan lalu berlari memeluk Valerie yang langsung menangis deras dalam dekapannya.

MY WILD HUSBAND | ENDWhere stories live. Discover now